Ini Ciri Covid-19 Pada Anak, Kenali Sebelum Si Kecil Sekolah Tatap Muka

Reporter : Ahmad Baiquni
Minggu, 27 Juni 2021 12:16
Ini Ciri Covid-19 Pada Anak, Kenali Sebelum Si Kecil Sekolah Tatap Muka
Anak dengan kondisi medis atau mengidap penyakit tertentu sangat rentan terkena Covid-19 bergejala berat.

Dream - Saat ini, Indonesia sedang mengalami lonjakan Covid-19 yang sangat tinggi. Bahkan tertinggi sejak pandemi pertama kali muncul di Indonesia.

Sementara, Pemerintah akan membolehkan sekolah kembali menggelar belajar tatap muka dengan pembatasan mulai Juli 2021. Meski ada sejumlah daerah yang memutuskan untuk menunda kembali belajar tatap muka.

Covid-19 bisa menyerang berbagai usia. Baik dewasa maupun anak-anak, semua berpotensi tertular penyakit ini.

Kasus anak tertular Covid-19 memang cukup sedikit dibandingkan dewasa dan lanjut usia. Meski demikian, tetap saja mengkhawatirkan.

Tidak sedikit anak yang tertular Covid-19 mengalami gejala sedang hingga berat. Mereka pun harus dirawat intensif di rumah sakit.

Selain itu, anak dengan kondisi gejala ringan maupun tanpa gejala tetap perlu diwaspadai. Sebab, si kecil masih bisa menularkan virus baik kepada sesamanya maupun orang dewasa.

 

1 dari 4 halaman

Kenali Gejala Covid-19

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan kebanyakan anak dengan Covid-19 memiliki gejala ringan atau tanpa gejala. Meski begitu, tetap ada kasus anak yang harus dirawat intensif akibat Covid-19, bahkan ada yang sampai meninggal dunia.

Apalagi jika anak dengan penyakit tertentu. Mereka lebih rentan mengalami gejala parah.

CDC membuat daftar kondisi tertentu yang dapat meningkatkan risiko anak terkena gejala Covid-19 lebih parah.

1. Asma atau penyakit paru kronis
2. Diabetes
3. Kondisi genetik, neurologis, atau metabolis
4. Penyakit sel sabit
5. Sakit jantung sejak lahir
6. Imunosupresi (melemahnya imun akibat kondisi medis tertentu atau sedang dalam pengobatan yang membuat sistem kekebalan melemah)
7. Gangguan medis komplek (anak dengan beragam kondisi kronis yang berpengaruh pada setiap bagian tubuh atau menggunakan teknologi bantuan lain yang signifikan untuk bertahan hidup).
8. Obesitas.

Sementara pada anak tanpa masalah medis atau sakit bawaan, dapat mengalami gejala seperti orang dewasa. Tetapi, gejala Covid-19 yang paling umum muncul pada anak adalah batuk dan demam.

2 dari 4 halaman

Pasien Covid-19 Membludak, Ini yang Dilakukan RSDC Wisma Atlet

Dream - Tingkat keterisian hunian di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet membludak hingga 85,04 persen. Meski demikian, pelayanan kepada para pasien Covid-19 tetap sesuai standard operating procedure.

“ Meskipun pasiennya banyak kita laksanakan sepenuh hati, dan terlaksana dengan baik. SOP-nya masih sesuai,” tutur Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet, Kolonel Kes. dr Minforo Sumego,Jumat 25 Juni 2021.

Ia menjelaskan, setiap pagi rumah sakit melaksanakan kegiatan morning report untuk mengecek segala kebutuhan perawatan pasien seperti ketersediaan oksigen.

“ Jadi kami setiap pagi selalu ada morning report, kita siapkan tenaga kesehatan yang menunjang perawatan, misal oksigen, kita kondisikan, alhamdulillah sampai pagi ini terlaksana dengan baik,” tambahnya.

3 dari 4 halaman

Hubungi Call Center

Ilustrasi

Menurutnya, penanganan pasien Covid-19 selama sepekan terakhir bisa dilakukan dengan baik.

Ia mengatakan, para pasien yang hendak masuk ke RSDC Wisma Atlet supaya menghubungi melalui call center terlebih dahulu. Karena menurutnya akan diprioritaskan pasien covid-19 yang mengalami gejala sedang hingga berat.

“ Memang untuk kasus ini sangat banyak, pasien masuk Wisma Atlet mengandalkan call center, pakah dia dalam kondisi gejala sedang, sampai berat atau ringan. Jadi nanti kita buat clue-nya, pasien yang diterima di Wisma Atlet itu pasien yang memiliki gejala sedang sampai berat,” jelasnya.

Sementara untuk pasien bergejala ringan dan tanpa gejala, kata dr Sumego, dikondisikan ke tempat-tempat isolasi terpusat yang sudah disediakan seperti di RSDC Wisma Atlet.

4 dari 4 halaman

Keterisian BOR

Ilustrasi

Pada pekan ini, perkembangan kasus positif COVID-19 nasional mengalami peningkatan yang sangat signifikan sebesar 42 persen. Peningkatan secara nasional ini disebabkan oleh lonjakan kasus tertinggi yang terjadi di enam provinsi Pulau Jawa.

Meningkatnya jumlah kasus tentu juga diikuti dengan keterisian BOR atau rasio tempat tidur terpakai di ruang isolasi RS rujukan Covid-19. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per tanggal 23 Juni 2021, BOR nasional mencapai 69 persen yang terdiri dari tempat tidur isolasi 70 persen dan tempat tidur intensif 62 persen. Sementara BOR RS di Jakarta telah mencapai 90 persen, Jawa Barat 81 persen, Banten 79 persen, Jawa Tengah 79 persen, dan Yogyakarta 74 persen.

Selain itu tempat-tempat isolasi terpusat seperti RSDC Wisma Atlet, yang dipersiapkan untuk merawat pasien dengan gejala ringan dan sedang terus mengalami peningkatan keterisian pasien secara signifikan, per Kamis 24 Juni 2021 pukul 18.00 WIB persentase keterisian tempat tidur tersisa kurang dari 20 persen. Sedangkan jumlah kasus aktif terus mengalami peningkatan.

 

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Beri Komentar