Dream - Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sejak Minggu. Akibatnya, debit air meningkat dan memicu banjir.
Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Yunus S Suwarinoto, mengatakan, hujan lebat yang terjadi sedari pagi di Jabodetabek dipengaruhi oleh pertemuan angin. Sehingga, pertumbuhan awan hujan menjadi sangat kuat dengan ditandai kemunculan awan Cumulonimbus.
Data satelit dan radar BMKG menunjukkan sebaran hujan yang merata di Jabodetabek karena aktivitas awan Cumulonimbus yang bergerak sejak dini hari. Sebaran lebih dominan di wilayah utara.
" Hal tersebut sesuai dengan pengukuran curah hujan yaitu wilayah utara memiliki curah hujan lebih tinggi dibanding wilayah lainnya," kata Yunus melalui keterangan tertulis diterima Dream, Selasa 21 Februari 2017.
Yunus mengatakan, cuaca turut dipengaruhi atmosfer global dan regional yang memicu gelombang tropis dengan area tekanan rendah. Selain itu, kondisi hujan lebat juga dipengaruhi angin monsoon Asia.
" Sehingga secara tidak langsung mempengaruhi fenomena cuaca regional dan lokal seperti munculnya daerah konvergensi kuat di Pesisir Barat Sumatera hingga wilayah Jawa bagian Barat," kata dia.
Melihat potensi perkembangan awan pagi tadi, Yunus memprediksi hujan ringan masih akan terjadi hingga sore. Dia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati.
" Mengingat sebagian besar wilayah Indonesia masih berada dalam puncak musim hujan sehingga peningkatan intensitas curah hujan masih akan terjadi," kata dia.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah