Dream - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memboyong Jet Tempur F-15EX besutan Boeing Company.
Total, 24 unit jet tempur F-15 EX yang akan diterbangkan dari Amerika Serikat ke Indonesia.
Beda dari pembelian sebelumnya, yaitu 12 pesawat Mirage 2000-5 dari Angkatan Udara Qatar yang diketahui unit bekas pakai, kali ini 24 jet tempur F-15EX adalah produk baru.
“Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) komitmen pembelian 24 Unit Pesawat Tempur F-15EX,” tulis Prabowo dalam postingan Instagram dikutip Jumat 25 Agustus 2023.
Pesawat tempur F-15EX yang dibuat oleh Boeing ini merupakan varian terbaru dari keluarga pesawat F-15. Pesawat ini memiliki beberapa keunggulan dalam kemampuan daya angkut yang mampu membawa hingga 29.500 pound (sekitar 13.380 kilogram) muatan.
“Ini membuatnya mampu membawa lebih banyak senjata dibandingkan pesawat tempur generasi sebelumnya,” tulis Kemhan.
Selain itu, F-15EX ini diketahui memiliki kinerja mesin yang tinggi serta dilengkapi teknologi modern yang memberikan kecepatan dan kelincahan lebih kepada pesawat saat mengudara.
Tulis Kemhan
Kemhan memastikan, secara keseluruhan keunggulan ini menjadikan F-15EX adalah salah satu pesawat tempur yan paling canggih dan paling serbaguna yang ada di dunia saat ini.
F-15EX dilengkapi dengan sistem radar canggih dan avionik lainnya yang memungkinkan pesawat mendeteksi dan melacak target dengan akurasi yang tinggi.
Pesawat ini memiliki perlindungan elektronik, termasuk sistem perang elektronik yang canggih untuk meningkatkan kemampuan bertahan hidup di medan perang.
F-15EX dapat dilengkapi dengan berbagai jenis senjata, mulai dari rudal udara-ke-udara, bom, hingga senjata khusus lainnya.
Salah satu tujuan desain F-15EX adalah untuk meminimalkan biaya operasional dan pemeliharaan, serta memperpanjang jangka waktu antara perawatan.
F-15EX dapat dioperasikan dalam berbagai misi, mulai dari superioritas udara, serangan darat, hingga operasi maritim.
Pesawat ini dirancang untuk dapat berkomunikasi dan beroperasi dengan baik dalam jaringan pertempuran yang lebih luas, memungkinkannya berkolaborasi dengan sistem lain seperti satelit, UAV, dan pesawat lain.
Laporan: Halwa Nadiyah Rosadi