Israel Buka Kembali Masjidil Aqsa Secara Bertahap

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 17 Juli 2017 14:01
Israel Buka Kembali Masjidil Aqsa Secara Bertahap
Masjidil Aqsa sempat ditutup Israel selama dua hari karena konfrontasi pada Jumat pekan lalu. Penutupan tersebut pertama kali terjadi sejak 48 tahun sejak Israel menduduki Yerusalem.

Dream - Otoritas Israel sempat menutup akses masuk ke Masjidil Aqsa pada Jumat pekan lalu. Penyebabnya, terjadi konfrontasi yang menyebabkan dua polisi Israel mati tertembak.

Penutupan itu menyebabkan para jemaah Muslim tidak bisa melaksanakan sholat Jumat maupun ibadah-ibadah lainnya. Hal ini baru pertama kali terjadi dalam kurun waktu 48 tahun terakhir sejak Israel menduduki Kota Suci Yerusalem.

Setelah dua hari ditutup, Israel kembali membuka akses masuk ke Masjidil Aqsa pada Minggu waktu setempat secara bertahap. Meski demikian, Israel menetapkan standar keamanan baru yang lebih ketat bagi pengunjung, seperti pemasangan mesin pindai (X-Ray) dan kamera pemantau (CCTV).

Hal ini ditentang keras oleh otoritas Islam yang mengelola situs Masjidil Aqsa. Ketentuan itu dinilai bertentangan dengan resolusi internasional.

" Penutupan komplek Masjidil Aqsa, pendudukan itu sendiri dan pelarangan azan adalah tidak adil dan melanggar resolusi yang ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan perjanjian internasional," ujar kepala pengelola Masjidil Aqsa, Omar Kiswani, dikutip dari Aljazeera, Senin, 17 Juli 2017.

" Kami mendesak Pemerintah Israel untuk bertanggung jawab atas perubahan yang telah mereka lakukan di Masjidil Aqsa dan mengambil alih masjid itu dari kami. Kami akan tetap berada di luar masjid hingga kami meraih kembali hak kami," ucap Kiswani melanjutkan.

Umat Islam Palestina menggelar sholat jemaah di depan Lions' Gate, pintu gerbang untuk masuk ke komplek Masjidil Aqsa sebagai bentuk protes atas aturan yang ditetapkan Israel.

Beberapa wanita menangis dan menjerit karena tidak diperbolehkan masuk ke salah satu situs suci bagi umat Islam tersebut.

" Apa yang terjadi tidak bisa dibenarkan," ujar Abu Mohammed yang bekerja di klinik kecil di dalam komplek tersebut. " Ini adalah masjid kami dan kami menolak masuk lewat pintu pemeriksaan elektronik," lanjut Abu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menetapkan adanya pengamanan yang lebih ketat di Masjidil Aqsa usai insiden Jumat lalu. Dia menegaskan pengamanan harus dijalankan lebih ketat untuk mengendalikan situasi. (ism) 

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More