Manuver Israel Setelah Insinyur Palestina Tewas di Malaysia

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 24 April 2018 13:01
Manuver Israel Setelah Insinyur Palestina Tewas di Malaysia
Israel tidak punya kewenangan mengatur Rafah.

Dream - Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman meminta Pemerintah Mesir untuk mencegah jenazah Fadi Mohammed Al Batsh dimakamkan di Gaza. Fadi merupakan insinyur Palestina yang tewas di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu pagi 21 April 2018. Fadi ditembak dua orang yang diduga agen Mossad, agen intelijen Israel. 

Dilaporkan Palestine Network News, Lieberman telah mengirim permintaan itu, mengingat Mesir punya otoritas di Rafah yang merupakan pintu perbatasan dengan Gaza, Palestina.

Menurut Lieberman, Israel tidak bisa melakukan kontrol dan pencegahan jenazah Fadi masuk ke Gaza, jika melewati pintu Rafah yang berada di bawah wewenang Mesir.

Permintaan pencegahan itu sejalan dengan kebijakan Israel yang tidak mengizinkan jenazah para pejuang Hamas untuk dimakamkan di Gaza.

Menteri Pendidikan Israel Naftali Bennett bersumpah mencegah jenazah Fadi dibawa pulang ke Gaza. Dia mendesak otoritas Hamas membebaskan tentara Israel yang mereka tahan di Gaza.

Selain tentara, dua warga sipil Israel, Avera Mengistu dan Simcha Goldin juga ditahan Hamas setelah mencoba masuk Gaza atas kemauan mereka sendiri pada 2014 dan 2015.

Fadi lahir di Jabalia, utara Gaza. Dia tewas ditembak di depan tempat tinggalnya di kondominium Idaman Putri di Setapak, Kuala Lumpur ketika hendak menjalankan sholat Subuh pada Sabtu pagi.

Kedutaan Besar Palestina di Malaysia telah berkoordinasi dengan Pemerintah Malaysia dan Mesir, untuk memastikan jenazah Al Batsh bisa dipulangkan ke Gaza sesuai permintaan keluarga.

(ism, Sumber: Straits Times)

 

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More