Jika Evakuasi AirAsia Distop, Keluarga Patungan Bayar Penyelam

Reporter : Sandy Mahaputra
Rabu, 28 Januari 2015 13:44
Jika Evakuasi AirAsia Distop, Keluarga Patungan Bayar Penyelam
TNI ditarik dari operasi evakuasi setelah empat kali gagal melakukan pengangkatan badan pesawat.

Dream - Badan SAR Nasional menegaskan tetap akan terus melakukan pencarian jasad penumpang AirAsia QZ8501, meski TNI ditarik dari operasi evakuasi.

" Operasi pencarian akan terus dilakukan meskipun militer telah ditarik. Tujuan utama kami adalah untuk menemukan jasad penumpang," kata Kepala Barsanas Bambang Soelistyo dikutip Dream.co.id dari laman Straitstimes.com, Rabu 28 Januari 2015.

Beberapa kapal Basarnas telah kembali ke pantai setelah 30 hari di laut. Tapi itu bukan tanda bahwa operasi pencarian berakhir, kata Bambang menegaskan. " Kapal merapat untuk dilengkapi sejumlah peralatan lagi," imbuhnya.

Dia mengatakan operasi tidak akan berakhir kecuali di bawah instruksi dari Presiden Joko Widodo, dan setelah bertemu semua pihak yang terkait, dari keluarga korban dan AirAsia.

Selasa kemarin, TNI menyatakan menghentikan operasi evakuasi badan pesawat AirAsia dari dasar Laut Jawa setelah empat kali gagal melakukan pengangkatan. Keputusan itu diambil setelah yakin tak ada lagi jasad di bangkai pesawat Airbus A320-200 tersebut.

" Seluruh kekuatan kami akan ditarik. Kami mohon maaf kepada keluarga korban," kata Panglima Armada Barat, Laksamana Muda TNI Widodo.

Penghentian evakuasi oleh TNU disambut beragam oleh sejumlah keluarga penumpang. Ada yang merelakan, namun ada pula yang berharap evakuasi tetap dilanjutkan hingga semua jenazah ditemukan.

Bahkan beberapa keluarga korban berniat urunan membayar penyelam untuk melanjutkan pencarian korban.

Hingga saat ini, dari 162 orang yang turut dalam penerbangan QZ8501 itu, baru 70 yang ditemukan. Semua dalam kondisi tewas. (Ism) 

Beri Komentar