Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi memberikan nama untuk Kantor Presiden di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Dia menamakan Kantor Presiden di IKN menjadi Istana Garuda, sedangkan Istana Kepresidenan diberi nama Istana Negara.
" Beliau menyampaikan ini Istana Garuda, bukan Kantor Presiden lagi, tapi Istana Garuda yang di bawah Istana Negara," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Kawasan Istana IKN, Senin, 29 Juli 2024 dikutip dari Liputan6.com.
" Official namanya. Kemudian ada Istana Garuda, di sana ada Istana Negara. Saya kira itu yang fokus," ujarnya.
Istana Garuda nantinya akan menjadi tempat Presiden melakukan pekerjaan.
Kantor Presiden di Jakarta biasanya digunakan Presiden untuk menggelar rapat bersama para menteri kabinet.
Pria yang akrab disapa Pak Bas itu mengungkapkan, Jokowi meminta agar penataan IKN memprioritaskan partisipasi masyarakat. Jokowi tak ingin masyarakat sekitar IKN merasa terpinggirkan dan tergusur.
" Kami ada Pak Deputi Kemasyarakatan ini, ini nanti dalam rangka menata kawasan di sekitar IKN ini utamakan partisipasi masyarakat," ujar dia.
Adapun Istana Garuda ini dirancang oleh budayawan I Nyoman Nuarta. Nyoman menjelaskan, Istana Garuda di ibu kota baru sengaja didesain agar berbeda dengan kompleks-kompleks istana yang sudah ada.
" Istana itu tidak sekadar tempat bekerjanya presiden mengendalikan pemerintahan. Jadi istana diharapkan juga bisa menjadi ikon yang tidak ada duanya di dunia," kata Nyoman, kepada Liputan6.com, Jumat, 7 Januari 2022.
Selain itu, ia tak ingin desain istana kepresidenan baru terjebak dengan desain arsitektur kolonial. Seperti yang terlihat di Istana Bogor, Istana Negara Jakarta, maupun Gedung Putih atau White House di Washington DC, Amerika Serikat.
" Kalau kita lihat sekarang, Istana Bogor, Istana Merdeka, itu kan kelihatan arsitek kolonial. White House begitu juga, di Eropa begitu juga. Sama semua lah," jelasnya.
Ia menyebut, desain Garuda sengaja dipilih lantaran ia tak ingin menimbulkan pertentangan. Mengingat, Indonesia memiliki beragam suku bangsa, dengan ciri khas masing-masing.
" Kita sekarang membangun arsitek dengan semau kita. Kenapa Garuda kita tonjolkan ke sana? Karena kita sebagai suatu bangsa sudah komit dengan Garuda Pancasila," ucapnya.
Ia menyebut, desain ini diharapkan menjadi pemersatu bangsa.
" Kalau saya ambil salah satunya yang lain bagaimana? Marah enggak? Jadi jalan tengahnya kita ambil yang sudah menjadi kesepakatan, yaitu Garuda Pancasila. Itu dasar filosofinya, yang sudah jelas mempersatukan bangsa dan negara ini," ungkapnya.