Presiden Joko Widodo Di Maumere (Merdeka.com)
Dream - Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Maumere, Nusa Tenggara Timur, Selasa 23 Februari 2021, menuai banyak tanggapan karena menimbulkan kerumunan yang berpotensi terjadinya penularan virus corona.
Epidemiolog, Dicky Budiman, meminta Jokowi menghentikan berbagai kegiatan yang berpotensi memicu kerumunan. Dia berharap pejabat negara dapat menjadi contoh bagi masyarakat untuk mencegah semakin meluasnya penularan Covid-19.
" Kita harus saling mengingatkan dalam kondisi seperti ini, karena perlu keteladanan, kita harus memberi contoh, ini harus kita hindari kegiatan seperti ini ya," ujar Dicky.
Dia berharap pejabat pusat dan daerah dapat menahan diri untuk tidak melakukan kegiatan yang berpotensi memicu kerumunan. Setidaknya sampai situasi dapat terkendali.
" Yaitu tes positivity rate kita di bawah 5 persen dan tetap menjaga jarak tersebut, ini masih lama," kata dia.
Menurut Dicky, terbuka potensi terjadinya penularan dalam kerumunan selama kunjungan Jokowi ke NTT. Bahkan bisa memicu pergantian pola pandemi lantaran terjadinya perpindahan penularan.
" Di tengah situasi yang tidak terkendali itu, NTT ini bisa jadi potensi berikutnya, Indonesia ini kan kepulauan, pola pandeminya berganti, itu bisa lama nanti pandeminya," kata dia.
Selanjutnya, Dicky menilai seharusnya tim Kepresidenan melakukan persiapan sebelum kunjungan untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan di masyarakat. Keramaian saat menyambut pejabat negara apalagi Presiden kerap terjadi di masyarakat sehingga seharusnya dapat diantisipasi sejak awal.
" Kewajiban pemerintah pusat atau yang mengkoordinasi kunjungan itu atau pemerintah daerah untuk mengamankan prokes itulah yang suka diangkat pemerintah," kata dia.
Di sisi lain, Dicky juga mengingatkan mengenai keselamatan Kepala Negara. Sebab, tidak ada yang bisa menjamin Jokowi bakal aman dari Covid-19 setelah divaksinasi.
" Dengan keramaian begitu bukan berarti tidak ada resiko, ini harus dijaga, beliau ini presiden kita, jadi kegiatan seperti itu bukan hanya dalam konteks tidak memberi contoh tapi juga berbahaya untuk presiden, kita harus lindungi presiden kita, walaupun sudah divaksin kan tetap bisa sakit," kata Dicky.
Sebelumnya beredar video memperlihatkan kerumunan menyambut Jokowi di Maumere. Jokowi tampak menyapa masyarakat dari atap mobil.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, membenarkan adanya video tersebut. Dia menyebut video itu diambil saat kunjungan Jokowi ke Maumere.
" Benar, itu video di Maumere. Setibanya di Maumere, Presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Bendungan Napun Gete," kata Bey.
Menurut Bey, masyarakat sudah menunggu iring-iringan Jokowi di pinggir jalan. Ketika rombongan melambat, masyarakat masuk ke jalan membuat iring-iringan berhenti.
Dia menyebut situasi terjadi secara spontan. Jokowi juga tetap mengingatkan masyarakat untuk memakai masker.
" Kebetulan mobil yang digunakan Presiden atapnya dapat dibuka, sehingga Presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus mengingatkan penggunaan masker," kata dia.
Sumber: Merdeka.com/Ahda Bayhaqi
Advertisement
4 Komunitas Menggambar & Melukis di Jakarta Seru Buat Diikuti
Quest Hotels: Akomodasi Fleksibel untuk Keluarga, Bisnis, dan Solo Traveller
Cara Cek Ketersediaan BBM Shell yang Semakin Langka
Jakarta Sales & Marketing Community, Jejaring Bisnis Santai yang Tumbuh Pesat
Banjir Kritikan, Prabowo Gelar Rapat Evaluasi MBG di Kediamannya
Penampakan Makan Bergizi Gratis Sebelum dan Sesudah Viral di SMPN 3 Jayapura
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Tasya Farasya Banjir Support dari `Pasukan Outfit Kuning` Hadapi Perceraiannya
10 Pekerjaan Bergaji Tinggi dan Rendah Stres di 2025, Segera Apply!
4 Komunitas Menggambar & Melukis di Jakarta Seru Buat Diikuti
Quest Hotels: Akomodasi Fleksibel untuk Keluarga, Bisnis, dan Solo Traveller