Pegawai J&T Melempar Paket Pesanan (Foto: Instagram)
Dream - Perusahaan ekspedisi PT Global Jet Express (J&T) menyatakan telah menindak tegas tiga karyawannya yang melempar paket dari mobil ekspedisi ke gudang. Aksi ini sempat viral dan mendapat banyak sorotan.
Public Relation J&T, Diego, mengatakan tindakan tiga orang karyawan itu bekerja tidak sesuai standar operasionap prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.
" Setelah kita ketahui saat kejadian tersebut ada operasional yang tidak sesuai dari standar prosedur yang dijalankan oleh mitra pelaksana kami di area terkait, kami menindak tegas oknum terkait agar tidak terjadi lagi," ujar Diego melalui keterangan tertulis.
Diego mengatakan, J&T sudah menerima banyak masukan mengenai kejadian ini. Dia menegaskan kejadian ini akan menjadi evaluasi manajemen untuk operasional ke depan.
Dream - Video yang mempertontonkan aksi petugas agen ekspedisi pengiriman barang J&T ramai dibicarakan di media sosial. Video itu diunggah akun Instagram @makassar_iinfo.
Dari video itu terlihat, tiga karyawan melempar-lemparkan bungkusan pengiriman ke dalam toko. Tak jelas apakah ada orang di dalam yang sengaja menangkap paket tersebut.
Tapi, aksi melempar barang tersebut dikhawatirkan akan merusak barang pesanan.
" Baru-baru ini viral sebuah video oknum karyawan ekspedisi mengatur barang dengan cara melemparkan barang kiriman masuk ke dalam ruko," tulis akun tersebut.
Dalam video itu, kata pemilik akun, dibuat pengguna Facebook, Khisha ID Jumat, 27 Desember 2019. Diduga peristiwa terjadi di Jalan Imam Bonjol Komplek Nagoya, Batam, Kepulauan Riau.
Public Relation J&T, Diego mengatakan sedang mengecek kebenaran lokasi dan waktu peristiwanya.
" Saat ini kita masih on check dengan area wilayah tersebut," kata Diego kepada Dream, Jumat, 27 Desember 2019.
Diego belum dapat menjelaskan secara rinci status tiga lelaki tersebut merupakan karyawan J&T atau tidak.
" Mengenai informasi ini, sebelumnya mohon maaf atas video yang beredar di depan salah satu Drop Point kami, untuk saat ini kami sedang menindaklanjuti terkait kejadian ini mas," ucap dia.
View this post on Instagram
Dream - Seorang TKW asal Indonesia diduga mencuri barang-barang milik majikannya yang menjadi chairman di Changi Airport Group, Singapura.
Parti Liyani, 43 tahun, disangka telah melakukan 4 tindak pidana pencurian setelah mengambil barang-barang berharga milik Liew Mun Leong, anaknya Karl Liew Kai Ling, menantu perempuannya Heather Lim Mei Ern, dan putrinya May Liew Cheng.
Pencurian diungkapkan oleh Karl yang menjadi saksi saat Parti menjalani sidang hari kedua di Pengadilan Negeri Singapura pada Selasa, 24 April kemarin.
Barang-barang berharga yang dicuri Parti di antaranya adalah sebuah DVD player seharga S$1,000 (sekitar Rp10 juta), dua tas mewah merek Longchamp senilai S$400 (sekitar Rp4,2 juta), dan jam mahal merek Gerald Genta seharga S$25,000 (sekitar Rp262,6 juta).
Tidak itu saja, Parti juga mencuri dua iPhone 4 putih lengkap dengan aksesorinya yang ditaksir berharga S$2,056 (sekitar Rp21,6 juta), 120 potong pakaian pria yang masing-masing diperkirakan berharga S$150 (sekitar Rp1,5 juta), dan sebuah selimut senilai S$500 (sekitar Rp5,2 juta).
Semua barang ini ketahuan ketika dia..
Dream - Dalam kesaksiannya, Karl mengatakan ayahnya menyuruh dia untuk memberhentikan Parti pada 28 Oktober 2016 lalu.
Dia kemudian pergi ke rumah keluarganya di Chancery Lane bersama seorang staf dari agen yang menjadi penyalur Parti di Singapura.
Mereka datang ke Chancery Lane untuk memberitahu Parti bahwa dia sudah diberhentikan. Namun Parti bersikeras tidak mau diberhentikan dan terus-menerus mengucapkan Istighfar.
Karl tidak mengungkapkan alasan ayahnya memberhentikan Parti. Wanita itu telah bekerja di Keluarga Liew selama 8 tahun sebelum dipecat.
Parti akhirnya bersedia diberhentikan dan Karl memberi waktu dua hingga tiga jam untuk berkemas. Setelah menunggu, Karl melihat Parti sudah mengepak barang-barangnya dalam 3 kardus.
Parti meminta Karl untuk mengirim 3 kardus tersebut ke Indonesia. Karl mengatakan Parti mengamuk saat dia menolak permintaannya itu.
Staf agen penyalur sampai harus memegangi Parti yang terus mengamuk dan meronta karena permintaannya ditolak oleh Karl.
Karena tak ingin masalah berlarut-larut, Karl akhirnya bersedia mengirim 3 kardus tersebut ke Indonesia. Tak lama kemudian, Parti pergi keluar.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN