Ilustrasi
Dream - Berumur panjang tak menjamin pernikahan akan ikut langgeng. Sebuah studi terbaru bahkan menunjukan hasil mengejutkan. Laporan itu menyatakan makin bertambah rata-rata usia hidup membuat kasus perceraian makin meningkat.
Laporan ini diperoleh dari studi yang dilakukan oleh census.gov pada 2015. Tercatat angka masa hidup rata-rata pria di dunia adalah 77 tahun, sedangkan untuk wanita adalah 81 tahun.
Dibandingkan penelitian tahun 1970, usia harapan hidup itu meningkat dari semula 67 tahun untuk pria dan wanita hanya 74 tahun.
Bertambahnya angka masa hidup rata-rata itulah yang disinyalir mengambil peran dalam kasus perceraian pada pernikahan yang sudah terjalin lama.
Saat ini, orang yang sudah tidak berada di usia produktif justru terus bekerja dan mengambil beragam kesempatan dan tantangan yang ada tanpa banyak berpikir.
Fenomena itu diduga karena budaya masyarakat modern yang menuntut orang untuk terus aktif meski sudah berusia lanjut. Lingkungan sosial ikut serta memberi perubahan mengenai arti sebuah kebahagiaan.
Orang yang berusia 50 hingga 60 tahun ke atas yang merasa tidak bahagia dalam pernikahannya, kini tidak ragu untuk mengambil perceraian sebagai jalan keluar mencari kebahagiaan yang lain.
Dan, seorang pria paruh baya, menceritakan keputusannya menggugat cerai istri yang telah menemaninya selama 32 tahun. Ia mengungkap kalau waktu telah mengubah tujuan hidupnya
dan istrinya.
" Saya hari ini jelas berbeda dengan saya di tahun 1985. Apa yang saya butuhkan dan inginkan saat ini, berbeda dari tiga dekade yang lalu. Banyak nilai liberal yang telah mengubah saya. Contohnya, semua harta benda yang saya inginkan selagi muda tidak lagi menarik bagi saya," ungkap Dan, seperti dikutip dari Live About.
Menurutnya kondisi tersebut juga dialami mantan istrinya. Saat bertemu, mereka tampak sangat cocok membicarakan banyak hal. Mulai dari nilai diri, pandangan, pendidikan, dan bahkan seks.
" Waktu mengubahnya. Dia telah tumbuh di jalan yang berbeda dariku. Ini mungkin permanen, tapi perbedaannya cukup membuat saya tertekan dalam rumah tangga sendiri. Saya telah lama tidak bahagia karena kita tumbuh terpisah. Mungkin terdengar klise, tapi kita benar-benar punya beberapa perbedaan saat ini. Komunikasi pun tidak mampu mengubahnya," jelas Dan.
(Sah)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN