Claudiu Pusa Dan Martyna Trajados
Dream - Demi membakar semangat saat berkompetisi, setiap atlet memiliki ritual sendiri guna menghadapi lawannya. Seperti atlet judo asal Jermanberikut ini. Dia punya cara unik dalam memotivasi diri dan secara tak sengaja menjadi perbincangan publik.
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat pelatih tim judo Jerman, Claudiu Pusa, menggoyang badan dan menampar atlet judo Martyna Trajdos sebelum pertandingan dimulai.
Kala itu, Martyna hendak masuk ke ring untuk bertarung melawan Szofi Ozbas asal Hungaria untuk babak penyisihan 63kg dari 32.
Viral dan menjadi pembicaraan di media sosial sehingga membuat sang pelatih terkena serangan netizen, Trajods melalui unggahan Instagramnya @martyna_trajods memberikan klarifikasi.
" Pelatih saya hanya melakukan apa yang saya ingin dia lakuka untuk membuat saya bersemangat!," tulis keterangan unggahan, Rabu 28 Juli 2021.
Ia juga menjelaskan bahwa apa yang dilakukan sang pelatih merupakan sebuah 'ritual' sebelum pertandingan di mulai agar bersemangat. Sayang, Trajdos tidak memenangkan pertandingan tersebut.
View this post on Instagram
Dream – Atlet judo Aljazair, Fethi Nourine, memutuskan mundur dari Olimpide Tokyo 2020. Pasalnya ia tidak ingin melawan Israel sebagai upaya untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
" Ini adalah tugas saya," ungkapnya.
Nourine juga menambahkan, keputusannya ini adalah pesan bagi seluruh dunia. Terlebih Aljazair secara resmi tidak mengakui negara Israel.
“ Saya ingin mengirim pesan ke seluruh dunia bahwa Israel adalah pendudukan, negara tanpa hukum, negara tanpa bendera,” tambahnya kembali.
Nourine juga menambahkan, keputusannya ini adalah pesan bagi seluruh dunia. Terlebih Aljazair secara resmi tidak mengakui negara Israel.
“ Saya ingin mengirim pesan ke seluruh dunia bahwa Israel adalah pendudukan, negara tanpa hukum, negara tanpa bendera,” tambahnya kembali.
Akibat pengunduran dirinya itu, Federasi Judo Internasional (IJF) menyatakan mereka akan menangguhkan sementara Nourine dan pelatihnya, Amar Banikhlef.
“ Hal ini bertentangan dengan filosofi Federasi Judo Internasional,” ungkap perwakilan IJF.
IJF juga menambahkan, ”IJF memiliki kebijakan non-diskriminasi yang ketat, mempromosikan solidaritas sebagai prinsip utama, diperkuat oleh nilai-nilai judo. Tidak ada demonstrasi atau propaganda politik, agama atau rasial yang diizinkan di situs, tempat, atau area Olimpiade mana pun."
Nourine dan pelatihnya akan menghadapi keputusan dari Komisi Disiplin IJF. Mereka akan mendapatkan sanksi dispiliner oleh Komite Olimpiade Nasional Aljazair.
Awalnya, Nourine dijadwalkan akan menghadapi Mohamed Abdalrasool dari Sudan dikelas 73 kilogram. Jika Nourine berhasil mengalahkan Abdalrasool, selanjutnya ia akan bertemuTohar Butbul dari Israel.
Rupanya ini bukan pertama kalinya Nourine mengundurkan diri dari kompetisi saat menghadapi Israel. Sebelumnya di kejuaraan dunia 2019 Tokyo, ia juga mengundurkan diri dengan alasan yang sama.
Tak hanya atlet Aljazair yang menolak melawan Israel, atlet Iran pun telah lama dilarang berkompetisi olahraga apapun dengan Israel. Karena Iran tidak mengakui legitimasi Isreal.
(Sumber: edition.cnn.com)
Advertisement
Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau
