Ilustrasi Seorang Kakek Veteran Yang Pernah Berjuang Melawan Penjajah Dan Bergabung Dalam Laskar Pemuda Revolusioner. (Foto:YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL)
Dream - Anggota DPR, Dedi Mulyadi, baru-baru ini berjumpa dengan seorang kakek yang akrab disapa Aki. Rupanya pria yang sudah berusia lanjut itu merupakan veteran yang turut berjuang melawan para penjajah.
Kakek ini dulunya tergabung dalam organisasi pemuda revolusioner anti-kolonialisme dan fasisme, yang disebut Laskar Pesindo (Pemuda Sosialis Indonesia).
Memiliki perawakan yang gagah dan tampan saat masih muda, si kakek sukses mencuri hati tujuh gadis. Kini ia sudah berusia 121 tahun dan telah menikah sebanyak tujuh kali.
Bahkan ia masih hafal betul nama istri-istrinya. Hal yang bikin tambah ngakak adalah saat diberi uang oleh Kang Dedi, kakek ini malah berpikiran untuk menambah istri.
Momen kocak itu terekam dalam kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel. Berikut ulasan selengkapnya.
Dedi Mulyadi saat itu sedang mencegat seorang kakek di jalan. Kemudian ia mengajak kakek itu berbincang-bincang. Kakek itu terlihat masih sehat dan bisa berjalan meskipun dibantu dengan tongkat.
Setelah ngobrol asyik, rupanya si kakek punya pengalaman unik lantaran sudah pernah menikah sebanyak tujuh kali.
" Waktu muda, aki kawin berapa kali?," tanya Dedi.
" Tujuh kali," jawab kakek.
Melalui obrolan tersebut, Dedi mengetahui usia kakek sudah mencapai 121 tahun. Kemudian ia antusias mendengar kisah sang istri-istri kakek. Menurut ceritanya, kedua istri yang awal memiliki paras cantik luar biasa. Namun dari kedua istri tersebut ia tak mendapatkan keturunan.
" Kelihatannya dulu ganteng ini. Istri pertama namanya siapa?," tanyanya lagi.
" Ina, orang Ciawi, Tasik. Saya dulu anggota Laskar Pesindo. Masih gadis, cantik. Enggak (punya anak). Cerai karena enggak punya anak. Ganti lagi, yang kedua Cici orang Garut. Masih gadis, aduh cantiknya bukan main. Enggak punya (anak) juga, cerai ganti lagi," kata kakek.
Di balik keceriaan sang kakek, ada kisah pilu yang pernah dialami dalam perjalanan hidupnya. Ia pernah merasakan momen saat menantikan keturunan dalam waktu yang lama hingga akhirnya ia diamanahi dua malaikat kecil.
Akan tetapi sepertinya takdir belum berpihak kepada sang kakek, pasalnya kedua putranya itu kemudian meninggal dunia. Bahkan sang istri ketiga juga meninggal dunia usai melahirkan anak kedua.
" Ketiga (namanya) Ana, orang Purwakarta gang Beringin. Gadis lagi. Cantiknya bukan main. Punya dua (anak), cuma sudah mati. Anak yang gede mati kira-kira 4 tahunan. Terus melahirkan, meninggal dengan anak kedua," terang kakek.
Kakek itu tak putus asa. Sampai pada pernikahan keempat, si kakek tak lagi dikaruniai anak. Ia mengaku setiap kali biduk rumah tangganya tak memiliki anak, kakek mengaku memilih untuk cerai dan ganti istri.
" Yang keempat Oom, aduh cantik. Orang gang Beringin juga. Enggak punya anak lagi. Yang kelima, Rokhaya orang Kuningan. Aduh, cantik, perawan. Enggak punya anak," lanjutnya.
Kakek itu memiliki kriteria untuk istri yang dipinangnya, yaitu masih perawan, masih gadis, dan tentu saja harus cantik.
" Yang keenam orang Jawa, Krasa, namanya Boni. Cantik banget. Semuanya perawan. Enggak punya anak," ucap kakek.
Seperti kata pepatah, jodoh, rezeki dan maut merupakan rasia Tuhan yang tak bisa ditebak. Setelah berusaha keras sang kakek akhirnya bisa menimang buah hati dari istrinya yang terakhir.
Rupanya Tuhan memberikan keturunan kepada si kakek melalui istri ketujuhnya ini,. Bahkan keduanya dikaruniai sepuluh anak. Mendengar jawaban si kakek, Kang Dedi pun terlihat kaget sekaligus kagum.
" Yang terakhir, ketujuh yang di sini namanya Eneng, perawan juga, cantik. Punya anak, 10," tutur kakek.
" Sekaligus 10? Wah mantap sekali. Itu anaknya ada 10, ingat namanya satu-satu. Sebutkan siapa," pinta Dedi.
" Ade Solihin, Edi Sofyan, Aceng, Sumarna, Sumarsi, Eci, Iin, Ajis, Aceng, Sefia," jelas kakek.
Dedi sangat antusian mendengarkan kisah perjalanan hidup sang kakek. Setelah puas mendegarkannya, pria yang akrab disapa Kang Dedi itu menyodorkan lembaran uang merah. Menariknya, seketika si kakek mengaku ingin kawin lagi.
" Satu juta untuk abah," kata Dedi.
" Ini untuk kawin lagi," jawab kakek.
Bahkan saat digoda oleh Kang Dedi dengan tambahan uang lagi, si kakek mau tambah istri lagi.
" Aduh, uangnya mau buat kawin lagi? Kalau dikasih sejuta lagi, kawin lagi?," teriak Dedi tertawa.
" Mau. Bisa tambah lagi," jawab kakek tertawa.