Pengalaman Berharga Dokter Padmosantjojo Selamatkan Kembar Siam Terlahir Dempet

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Selasa, 2 November 2021 16:36
Pengalaman Berharga Dokter Padmosantjojo Selamatkan Kembar Siam Terlahir Dempet
'Aku tak ingin karyaku rusak. Aku harus openi (merawat)'

Dream - Bayi kembar siam terlahir dempet menjadi pengalaman menantang bagi para dokter. Mereka dituntut mengeluarkan seluruh kemampuan demi menyelamatkan si bayi. terutama lewat operasi pemisahan.

Operasi tersebut menjadi pengalaman berharga para dokter. Tidak terkecuali bagi dokter di Rumah Sakit MMC, KRMH Padmosantjojo.  

Operasi kembar siam dempet yang dilakukan Dokter Padmosantjojo kembali menghebohkan publik usai diunggah di akun Twitter @FYudiWibowo4. Sang dokter menceritakan kembali pengalaman itu.

Dalam keterangan di akun tersebut, sang Profesor berhasil melakukan operasi pemisahan pada dua anak perempuan kembar dempet pada 1987. Keduanya pasien selamat dan tumbuh dengan segudang prestasi. 

" Banyak orang meragukan daya hidup kembar siam pasca operasi, paling banter cuma bertahan satu atau dua tahun, tapi Profesor Padmosantjojo, dokter ahli bedah saraf, bertekad untuk " melawan" takdir itu," tulis akun tersebut, dikutip Selasa 2 November 2021.

1 dari 4 halaman

Dibantu 40 Dokter

Melalui cuitannya, dokter Padmo memutuskan melakukan operasi kembar siam dengan melibatkan 40 dokter. Operasi tersebut dikenal sebagai salah satu operasi paling rumit dalam sejarah kedokteran Indonesia.

" Sebuah operasi saraf dempet kepala vertikal (kraniopagus), yang direncanakan selesai di atas 10 jam. Tim spesialis, yang dipimpin langsung oleh dokter kelahiran Kediti tahun 1937 itu," terangnya lagi.

Dalam operasi tersebut, dokter harus memisahkan selaput otak (duramater) dan membelah pembuluh darah vena (sinus sagitalis) di otak menjadi dua bagian. Tindakan ini membutuhkan ketelitian dengan tingkat presisi tinggi.

" Jelas ini rumit dan butuh tingkat presisi tinggi. Kesalahan sedikit saja akan berakibat fatal. Pemisahan itu seperti membelah uang kertas tanpa merusak gambar pada masing-masing sisinya," imbuhnya.

2 dari 4 halaman

Merasa Bertanggungjawab

Kembar siam itu bernama Yuliani dan Yuliana yang lahir pada 1987 asal Kepulauan Riau. Keduanya dibawa ke RSCM Jakarta untuk penindakan.

Setelah operasi berhasil, kedua bayi itu sementara dititipkan di ruangan khusus milik Departemen Sosial.

" Setiap hari dokter Padmo mengontrol kebutuhan nutrisi mereka. Selama di Jakarta seluruh biaya ditanggung oleh dokter tersebut, termasuk menyediakan penginapan bagi kedua orangtua bayi," tulis akun tersebut.

Orangtua kedua bayi itu bukanlah orang berada. Sang ayah diketahui berprofesi sebagai tukang dan buruh.

Dokter Padmo kemudian merasa bertanggungjawab untuk mengurus kedua kembar itu setelah berhasil menyelamatkannya.

" Bagi Padmo, Yuliana dan Yuliani adalah karya puncaknya sebagai dokter bedah saraf. 'Aku tak ingin karyaku rusak. Aku harus openi (merawat),' katanya. Sudah terlalu banyak energi dan biaya pribadinya yang dipertaruhkan dalam 'proyek' mahal ini," tambahnya.

3 dari 4 halaman

Dibiayai Hingga Kuliah

Yuliana dan Yuliani

Merasa bertanggungjawab, dokter Padmo bahkan menyekolahkan kedua anak kembar itu hingga jenjang kuliah. Bahkan saking dekatnya, keduanya memanggil sang dokter dengan sebutan Pak De.

" Yuliana kini doktor ilmu nutrisi dan teknologi pakan lulusan IPB Bogor, sementara Yuliani lulus sebagai dokter dengan cum laude (IPK. 4.0) dari fakultas kedokteran Universitas Andalas, Padang. Sekarang dia bekerja di sebuah puskesmas di kota Padang," tambah akun tersebut.

4 dari 4 halaman

Profil Singkat Dokter Padmo

Dr Padmo, Yuliana dan Yuliani

Dikutip dari laman resmi RSMMC Jakarta, Prof. Dr. K.R.M.H Padmosasntjojo, SpBS-K merupakan seorang profesor dokter spesialis bedah saraf kelahiran Kediri, 26 Februari 1938.

Dokter Padmo sendiri merupakan lulusan kedokteran umum Universitas Indonesia 1963 dan melanjutkan pendidikan spesialis bedah umum di Universitas Indonesia serta lulus di 1973.

Beri Komentar