Ilustrasi Seorang Guru Melaksanakan Amanah Untuk Mengajar Para Siswa Di Sekolah. (Foto: Shutterstock.com)
Dream – Setiap ayat dalam Al-Quran selalu mengandung nasihat kehidupan yang sayang jika diabaikan. Firman Allah SWT yang terkumpul dalam Al-Kitab ini penting dipelajari dan dipahami umat Islam untuk menjadi pedoman hidup yang akan menuntun hidup selama di dunia untuk mencapai kebahagian di akhirat.
Perintah dan larangan Allah SWT secara lengkap berada di dalam Al QUran. Termasuk perintah untuk menjalankan amanah disertai tanggungjawab serta larangan untuk berkhianat. Perintah tanggungjawab dan larangan berkhianat ini tercantum salah satunya dalam Surat Al-Anfal ayat 27.
Sifat amanah ini juga telah dicontohkan Rasulullah SAW dalam kehidupannya. Inilah mengapa beliau SAW merupakan suri tauladan bagi umat manusia karena segala sifat mulia telah dimilikinya.
Agar lebih jelasnya, mari kita simak ulasan selengkapnya tentang kandungan Surat Al- Anfal ayat 27 lengkap asbabun nuzul dan tafsir ayat.
Sebelum mengetahui kandungan Surat Al-Anfal ayat 27, sebaiknya Sahabat Dream juga mengetahui terlebih dahulu bunyi ayatnya lengkap latin dan terjemahannya berikut ini:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَخُوْنُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ وَتَخُوْنُوْٓا اَمٰنٰتِكُمْ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Yā ayyuhallażīna āmanụ lā takhụnullāha war-rasụla wa takhụnū amānātikum wa antum ta'lamụn
Artinya: “ Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS. Al-Anfal: 27)
Asbabun nuzul adalah sebab-sebab yang melatarbelakangi sebuah ayat diturunkan kepada Rasulullah SAW. Sebuah ayat turun selalu diawali dengan sebab atau permasalan yang terjadi dalam kehidupan pada masa kenabian Rasulullah.
Lantas apa asbabun nuzul Surat Al-Anfal ayat 27? Ayat ini turun berkaitan dengan salah seorang sahabat Nabi bernama Abu Lubabah. Ketika itu Rasulullah SAW memerintahkannya menemui para pemimpin Bani Quraizhah.
Pada saat itu pemimpin Bani Quraizhah membuat skenario untuk memberikan kesan penderitaan akibat perang. Ia menyuruh anak-anak dan wanita Yahudi menangis di sekeliling Abu Lubabah.
“ Wahai Abu Lubabah! Bagaimana kondisi kami sesuai dengan yang kamu lihat? Apakah kami akan keluar dari banteng kami?” tanya Pemimpin Bani Quraizhah.
“ Ya, kalian akan keluar, namun (sembari memberikan isyarat tangan memotong leher) Rasulullah akan memerintahkan untuk membunuh kalian,” jawab Abu Lubabah.
Padahal, Rasulullah SAW tidak pernah sekalipun memerintah hal yang dikatakan Abu Lubabah. Kemudian ia menyadari kesalahannya dan menghukum dirinya sendir dengan mengikatkan tubuhnya pada tiang masjid.
“ Sebelum kedua telapak kakiku bergerak, aku telah mengetahui bahwa diriku telah berkhianat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya,” kata Abu Lubabah.
Lalu ia bersumpah tidak akan makan apapun sampai Allah menerima taubatnya meskipun kelaparan sampai mati. Allah pun akhirnya juga menerima taubat Abu Lubabah dan mengampuni dosa-dosanya.
Kandungan Surat Al-Anfal ayat 27 berisi nasehat tentang perintah melaksanakan amanah dan larangan untuk berkhianat. Pesan yang terkandung di dalam Surat Al-Anfal ayat 27 ini sangat penting diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Terdapat dua inti dalam kandungan ayat 27 ini, yaitu:
Sudah menjadi kewajiban seseorang untuk menjalankan amanah yang diberikan kepadanya. Melaksanakan amanah dengan bertanggungjawab juga merupakan ciri-ciri orang beriman. Allah SWT sendiri telah memerintahkan hamba-Nya untuk menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Perintah untuk melaksanakan amanah dengan jelas disampaikan dalam hadis Nabi SAW. Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “ Tunaikanlah amanah kepada orang yang memberi amanah kepadamu, dan janganlah kamu mengkhianati orang yang mengkhianatimu,” [HR. Abu Dawud dan Tirmidzi. Dalam As-Silsilah Ash-Shahihah, Al-Albani mengatakan bahwa hadis ini hasan gharib)
Inilah mengapa perkara menjalankan amanah adalah kewajiban, dan tentu saja akan mendapat balasan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kandungan Surat Al-Anfal ayat 27 yang selanjutnya ialah tentang larangan berkhianat. Allah SWT melarang hamab-hamba-Nya untuk berkhianat, terutama kepada Allah dan Rasulullah.
Ayat 27 Surat Al-Anfal diawali dengan kalimat yang ditujukan kepada orang-orang beriman. Dengan demikian, larangan berkhianat ini ditujukan kepada orang yang mengimani Allah dan Rasulullah serta ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW.
Larangan berkhianat ini antara lain diwujudkan dengan selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Semua agama pasti sepakat, bahwa berkhianat adalah sifat yang harus dijauhi manusia. Sebab khianat selalu beriringan dengan sifat dusta. Sementara dusta adalah termasuk sifat yang dimiliki orang-orang munafik. Allah sangat membenci sifat khianat karena merugikan baik diri sendiri maupun orang lain.
Orang-orang yang suka berkhianat kelak akan dihinakan di akhirat. Maka dari itu, sebaiknya kita harus berhati-hati dalam menjalankan amanah secara bertanggungjawab dan jangan berkhianat. Apabila memiliki janji maka wajib hukumnya untuk ditepati.
Advertisement
Ada yang Jual Photocard Sahroni ala Idol KPop, Mau Beli?
Presiden Prabowo Anugerahkan Tanda Kehormatan untuk Bill Gates, Apa Jasanya Buat Indonesia?
6 Tips Latihan di Gym Nyaman untuk Para Introvert
Alasan Utama Kebanyakan Orang Bergabung dengan Komunitas yang Sesuai Minat
7 Cara Atasi Brain Fog, Bisa Pulihkan Konsentrasi dan Fokus
Menkeu Purbaya Nilai Inflasi Singapura-Malaysia Lebih Jelek Dibanding RI
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
4 Temuan Jepang yang Kini Sangat Populer dan Dipakai Seluruh Dunia
Komunitas Marah-Marah di Platform X Diteliti Mahasiswa UGM, Ini Hasilnya!
Presiden Prabowo Anugerahkan Tanda Kehormatan untuk Bill Gates, Apa Jasanya Buat Indonesia?