Ilustrasi Berdoa (Foto: Shutterstock.com)
Dream – Surat Al Anfal ayat 72 berisi tentang sahabat anshar yang sering membantu, menolong, serta menyediakan segala keperluan kaum muhajirin. Seperti menyediakan tempat bermukim, bahkan rela berbagi sebagian hartanya kepada sahabat muhajirin.
Mereka saling memberikan dorongan material, moral, serta berjuang dengan ikhlas dalam mendukung dakwah Nabi Muhammad SAW.
Dari kisah sahabat anshar dan muhajirin, umat muslim dapat meneladani prilaku mereka dalam kehidupan masyarakat. Sesama umat muslim harus saling bahu membahu, agar bisa meringankan beban saudara muslim lainnya.
Inna ladziina aamanuu wahaajaruu wajaahaduu bi-amwaalihim wa-anfusihim fii sabiili laahi walladziina aawaw wanasharuu ulaa-ika ba'dhuhum awliyaau ba'dhin walladziina aamanuu walam yuhaajiruu maa lakum min walaayatihim min syay-in hattaa yuhaajiruu wa-ini istansharuukum fii ddiini fa'alaykumu nnashru illaa 'alaa qawmin baynakum wabaynahum miitsaaqun walaahu bimaa ta'maluuna bashiir
Terjemahan
“ Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada Muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun bagimu melindungi mereka, sampai mereka berhijrah. (Tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Anfal: 72).
Isi kandungan surat Al Anfal ayat 72 adalah sebagai berikut:
Adapun keutamaan membaca surat Al Anfal ayat 72 adalah:
Dalam peristiwa hijrahnya Nabi bersama sahabat ke Madinah, terdapat tiga golongan.
Pertama adalah kaum Muhajirin yaitu orang-orang yang berhijrah bersama Nabi Muhammad Saw dari Mekah ke Madinah. Mereka mengalami kekerasan, penyiksaan dan kekejaman yang dilakukan oleh kaum kafir tetapi mereka tetap sabar dan tetap dalam iman.
Kedua adalah kaum Ansar yaitu orang-orang Madinah yang beriman kepada Allah SWT, berjanji kepada Nabi Muhammad SAW dan kaum Muhajirin untuk bersama-sama berjuang di jalan Allah SWT. Mereka bersedia menolong dan berkorban dengan harta dan jiwanya demi keberhasilan perjuangan Islam. Allah SWT memberikan dua sebutan mulia kepada mereka sebagai “ pemberi tempat kediaman” dan “ penolong dan pembantu”.
Ketiga adalah kaum yang tidak termasuk dalam keduanya, mereka tetap tinggal di Mekah yang dikuasai oleh kaum kafir. Mereka tidak dapat disamakan dengan kaum Muhajirin dan kaum Ansar karena mereka tidak berada dalam lingkungan masyarakat Islam, tetapi hidup di lingkungan orang-orang kafir.
Oleh karena itu, hubungan antara mereka dengan kaum muslimin di Madinah tidak dapat disamakan dengan hubungan antara kaum Muhajirin dan kaum Ansar dalam masyarakat Islam. Hubungan antara sesama mukmin di Madinah sangat erat bahkan seperti saudara satu keturunan yang tidak lagi membedakan hak dan kewajiban. Hubungan antara mereka dengan mukmin di Madinah hanya diikat atas dasar keimanan saja.
(Dilansir dari berbagai sumber)
Advertisement
Begini Beratnya Latihan untuk Jadi Pemadam Kebakaran
Wanita Ini Dipenjara Gegara Pakai Sidik Jari Orang Meninggal Buat Perjanjian Utang
4 Glamping Super Cozy di Puncak Bogor, Instagramable Banget!
Menkeu Lapor Capaian Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Tingkat Pengangguran Turun
Cerita Darsono Setia Rawat Istrinya yang Tak Bisa Kena Cahaya Selama 32 Tahun
4 Glamping Super Cozy di Puncak Bogor, Instagramable Banget!
6 Alasan Anak Perlu Melakukan Tes Minat Sejak Usia Sekolah Dasar, Bukan Saat SMA!
Ketika Elegansi dan Keintiman Gaya Bertemu di Panggung The Locker Room oleh LACOSTE
Panas Ekstrem, Warga Cianjur Sampai Tuang 2 Karung Es Batu ke Toren
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca