Kandungan Surat Al Maidah dan Keistimewaannya

Reporter : Ulyaeni Maulida
Jumat, 5 Februari 2021 10:05
Kandungan Surat Al Maidah dan Keistimewaannya
Surat Al Maidah mengisahkan peristiwa perjamuan antara Nabi Isa As dan para pengikutnya dengan hidangan diturunkan dari langit sebagai anugrah langsung dari Allah SWT.

Dream - Surat Al Maidah terdiri dari 120 ayat dan termasuk golongan surat Madaniyyah. Sekalipun ada ayat-ayatnya yang turun di Mekkah, tetapi ayat ini diturunkan sesudah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, yakni sewaktu peristiwa Haji Wada'.

Surat Al Maidah mengisahkan peristiwa perjamuan antara Nabi Isa As dan para pengikutnya dengan hidangan diturunkan dari langit sebagai anugrah langsung dari Allah SWT.

Nama lain dari surat Al Maidah adalah Al Uqud (perjanjian). Nama tersebut diambil dari kata yang terdapat di ayat pertama dari surat Al Maidah. Nama Al Uqud bermakna Allah SWT memerintahkan kepada seluruh umat manusia untuk menepati janji yang telah diucapkannya.

Selain itu, surat Al Maidah juga dinamakan surat Al Munqidz (penyelamat). Nama tersebut disarikan atas penjelasan di akhir surat tersebut, bahwa Nabi Isa As. melakukan penyelamatan untuk umatnya dengan memberikan persaksian atas umatnya kepada Allah SWT.

1 dari 3 halaman

Kandungan Surat Al Maidah

Ilustrasi Berdoa

Diantara pokok kandungan surat Al Maidah adalah bantahan terhadap orang-orang yang menjadikan Nabi Isa sebagai Tuhan, keharusan atau kewajiban memenuhi perjanjian, makanan yang dihalalkan dan diharamkan, hukum menikahi wanita ahli kitab, wudhu, tayamum, mandi, hukum membunuh orang, hukum qishash, hukum khamr (sesuatu yang memabukkan), berjudi, berkorban untuk berhala, dan hukum membunuh binatang di waktu ihram.

Di dalam surat Al Maidah juga dijelaskan tentang kisah Nabi Musa yang membenci perintah kepada kaumnya untuk memasuki Palestina, kisah Habil dan Qabil, kisah-kisah tentang Nabi Isa as., lalu juga memuat tentang penyempurnaan agama Islam zaman Nabi Muhammad, kewajiban berlaku jujur dan adil, kutukan Allah terhadap orang-orang Yahudi, peringatan Allah agar meninggalkan kebiasaan orang-orang Arab Jahiliah, dan masih banyak lagi.

 

2 dari 3 halaman

Keistimewaan Surat Al Maidah

Ilustrasi Berdoa

 

Surat Al Maidah juga memiliki keutamaan dan keistimewaan, diantaranya:

  • Termasuk tujuh surat pertama yang penghafalnya adalah orang yang alim dan bertakwa
  • Termasuk As-Sab’uth Thiwal pengganti Taurat
  • Termasuk Al-Matsani Ath-Thiwal untuk Rasulullah, sebagai pengimbang Lauh Nabi Musa as.
  • Wasilah doa memurnikan iman dan menghindarkan diri dari sifat syirik. Abu Ja’far berkata, “ Barangsiapa membaca surat Al-Maidah di setiap hari Kamis, maka imannya tidak akan terkena kezaliman dan tidak akan berlaku Syirik kepada Tuhannya.” (Tsawabul A’mal: 143)
  • Membuat orang Yahudi menjadi iri. Thariq Syihab berkata bahwa seorang Yahudi berkata kepada Umar bin Khathab, “ Wahai Amirul Mukminin, Sesungguhnya setiap kali membaca satu ayat dari kitab kalian (QS. Al-Maidah: 3), maka kami berharap surat itu diturunkan kepada kami niscaya kami akan menjadikan hal itu sebagai hari raya.” 
  • Umar pun berkata, “ Demi Allah, sungguh aku sangat mengetahui hari diturunkannya Ayat tersebut kepada Rasulullah, waktu dan tempat turunnya, serta keberadaan Rasulullah waktu itu. Ayat itu diturunkan pada sore hari Arafah, pada hari Jumat dan kami juga di Arafah. ketika itu rasulullah sedang berdiri di Arafah. Keduanya (yakni hari Arafah dan hari Jumat), adalah hari raya bagi kami. Segala puji bagi Allah.” (HR. Ahmad)
3 dari 3 halaman

  • Dapat menjadi obat dari sifat ragu-ragu, bimbang dan was-was, terutama ketika hendak melakukan ibadah, seperti wudhu maupun shalat. Adapun caranya  yaitu dengan membaca ayat ke tujuh dari surat Al-Maidah. Tidak ditentukan jumlahnya, namun semakin banyak semakin baik.
  • Dapat menjadi wasilah untuk menyembuhkan orang yang suka berkata dusta (dengan izin Allah). Adapun caranya yaitu dengan menyediakan air bersih dalam sebuah wadah, lalu bacalah surat Al-Maidah ayat 89-110. Kemudian berikan air itu kepada orang yang suka berdusata itu, dengan izin Allah, orang itu akan sembuh dan tidak suka berbicara dusta lagi.
  • Rasulullah meminta syafaat untuk umatnya dengan membacanya. Abu Said Al-Khudri meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. pernah mengulang-ulang sebuah ayat hingga subuh. Abu Dzar berkata, " Rasulullah pernah mengerjakan shalat pada suatu malam. Beliau pun membaca suatu ayat hingga waktu subuh. Ayat tersebut adalah surat Al-Maidah ayat 118. Ketika subuh tiba, maka aku bertanya kepada beliau, " Wahai Rasulullah, mengapa engkau terus menerus membaca ayat tersebut hingga subuh? Baginda menjawab, " Sesungguhnya aku memohon kepada Tuhanku syafaat untuk umatku, lalu Dia memberikannya kepadaku. Syafaat tersebut akan didapat oleh barangsiapa yang tidak menyekutukan Allah dengan suatu apapun."  (HR. Ahmad)

 

(Dilansir dari berbagai sumber)

Beri Komentar