Foto: The Vocket
Dream - Sebuah sketsa ilustrasi tentang pemberitaan virus corona oleh salah satu agensi media di Denmark, Jyllands-Posten, baru-baru ini memicu kemarahan warga dari China.
Kedutaan China di Denmark menyebut, gambar ilustrasi itu merupakan penghinaan yang menyakitkan perasaan rakyat China.
Mereka menambahkan, media yang membuat ilustrasi itu telah melewati batas 'etika kebebasan berbicara'.
Mereka juga menunggu untuk permintaan maaf secara terbuka dari media yang bersangkutan kepada rakyat China.
Namun, Jyllands-Posten enggan meminta maaf. Hal itu dikatakan langsung oleh Pemimpin Redaksi Jyllands-Posten, Jacob Nybroe.
" Kami tidak bisa meminta maaf atas sesuatu yang kami pikir adalah kebenaran. Kami tidak bermaksud untuk meremehkan atau mengolok-olok siapapun. Ini tentang memahami budaya yang berbeda," tulisnya dalam sebuah surat kabar.
Dilansir The Vocket, kartun satir yang dibuat Jyllands-Posten menuai kontroversi lantaran mereka merubah bendera China dengan ilustasi bentuk virus.
Bladtegnere om Kina-tegning: Den er »fantastisk« og »elegant« https://t.co/2kMfO8OhYy pic.twitter.com/SDGgZyZPvx
— Jyllands-Posten (@jyllandsposten)January 28, 2020
Pemerintah Denmark sendiri tak terlalu mempermasalahkan hal itu, termasuk Perdana Menteri Mette Frederiksen yang mengatakan bahwa di Denmark kebebasan berekpresi itu lumrah.
" kami memiliki kebebasan berekspresi di Denmark," ucapnya.
Media Jyllands-Posten memang kerap menuai kontroversi, salah satunya pada tahun 2005 lalu dimana mereka membuat gambar ilustrasi Nabi Muhammad yang memicu protes dari negara-negara muslim.
Dream - Wabah virus corona semakin mengerikan saja. Virus mematikan ini menyebar dengan sangat cepat ke lebih dari 20 negara sehingga menimbulkan kekhawatiran. Data terbaru menyebutkan sekitar 20 ribu orang telah terpapar virus yang bermutasi menjadi 2019-NCoV ini.
(Baca: Pengidap Baru Virus Corona Bertambah 3.119 Orang Dalam Sehari, Cek Negaranya!)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga sudah mengeluarkan peringatan dengan menetapkan kasus virus corona dalam status darurat global.
WHO juga telah mengeluarkan beberapa rekomendasi Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk mencegah penularan corona secara lebih masif.
Salah satunya menghimbau masyarakat untuk menggunakan masker. Penggunaan masker merupakan hal yang mudah dilakukan, harganya pun terbilang murah.
Namun kelangkaan masker di pusat penyebaran virus corona di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China membuat sebagian warga mengambil langkah ekstem.
Beberapa hari belakangan, banyak video yang viral di media sosial China memperlihatkan warga merebus masker bekas dipakai.
Menurut video yang beredar, cara ini terpaksa digunakan untuk menghemat masker yang mulai langka untuk didapatkan.
Dalam video, tampak masker sekali pakai itu direbus di dalam wajan atau panci. Setelah itu, masker dijemur seperti biasa dan kemudian dipakai lagi.
Meski merebus masker akan mengurangi efektivitasnya dalam menangkal penyebaran virus, warga China tak punya cara lainnya.
Sementara itu, meski laporan mengklaim bahwa pabrik bekerja non-stop memproduksi masker, nyatanya toko kesehatan dan apotek selalu kehabisan persediaan.
Salah satu warga dari Kota Lanzhou, Provinsi Gansu, mengatakan sekarang ini sangat sulit mendapatkan masker di apotek.
" Mereka bilang virus (corona) itu bisa dibunuh jika direbus dalam air dengan suhu 65 derajat Celcius selama 30 menit. Karena itu di saat genting seperti ini butuh langkah yang cepat dan tepat," katanya.
Katanya lagi, meski sadar bahwa efektivitas masker berkurang setelah direbus, tapi masih lebih baik daripada tidak memakainya sama sekali.
Di lain pihak, seorang jurubicara Gansu Health Commission memperingatkan bahwa merebus masker sekali pakai dengan suhu 65 derajat Celcius itu tidak akan berguna.
" Kami tidak menyarankan warga untuk memakai ulang masker sekali pakai itu. Masker, terutama yang masker N95, harus diganti setiap empat jam sekali," katanya.
Hingga Senin, 3 Februari 2020, jumlah korban meninggal akibat virus corona di China telah mencapai 361 orang.
Sementara kasus orang positif terjangkit virus corona di seluruh dunia telah mencapai angka 17.391 kasus.
Viral video masker untuk menangkal virus corona direbus dan kemudian dijemur agar bisa dipakai lagi.
Otoritas kesehatan China mengatakan cara ini sangat salah. Karena masker seperti ini harus sekali pakai dan langsung dibuang.
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal