Ilustrasi. (Foto: Shutterstock.com)
Dream – Bulan Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah identik dengan peringatan Maulid Nabi. Oleh masyarakat Islam di Indonesia, Bulan Rabiul Awwal sering dinamai sebagai bulan Maulid atau Maulud.
Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 570 Masehi di Mekah. Namun demikian, tradisi peringatan Maulid Nab tidak hanya diperingati pada tanggal itu saja. Melainkan dilaksanakan sejak awal hingga akhir bulan Rabiul Awal. Bahkan tak jarang ada yang merayakannya di luar bulan Maulud.
Peringatan Maulid Nabi ini didasarkan pada kecintaan masyarakat Islam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa ajaran Islam ke penduduk bumi. Kecintaan dan kerinduan umat Islam di Indonesia kepada Nabi Muhammad SAW diwujudkan dengan berbagai macam acara.
Acara-acara seperti pembacaan sholawat barzanji, bacaan maulid simtudduror, ceramah keagamaan dan juga perlombaan yang bertema Maulid Nabi. Perlombaan yang digelar biasanya ialah lomba membaca Al-Quran, qira’ah, sholawat, dan pidato.
Selain memperingatinya dengan berbagai acara keagamaan, perayaan Maulid Nabi juga bisa dilakukan dengan memperbanyak sholawat dan membagikan kata Mutiara Maulid Nabi. Kata Mutiara Maulid Nabi ini bisa kamu bagikan lewat media sosial, maupun dalam bentuk lainnya. Berikut beberapa kata Mutiara Maulid Nabi yang bisa kamu jadikan referensi untuk peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Budaya bangsa Indonesia sangat majemuk. Peringatan Maulid Nabi pun digelar dengan berbagai macam bentuk yang unik hasil perpaduan dengan tradisi masyarakat setempat.
Msialnya, di Madura ada tradisi Muludhen untuk memperingati Hari Maulid Nabi. Sementara pada masyarakat Minang memiliki tradisi Bungo Lado. Selain itu, di Kudus ada tradisi bernama Kirab Ampyang. Sebagian masyarakat lain menggunakan tradisi Grebeg Maulud.
Prof Quraish Shihab menginformasikan, peringatan Maulid Nabi baru dirayakan dengan meriah pada masa Dinasti Abbasiyah, tepatnya pada masa kekhalifahan Al-Hakim Billah. Ia menjelaskan, inti dari perayaan Maulid Nabi ialah untuk memperkenalkan Nabi Muhammad SAW kepada setiap generasi.
Sebab dengan mengenal biografi, sejarah, dan perjalanan Nabi Muhammad SAW, bisa menjadi jalan untuk mencintai dan meneladani perilakunya.
Sementara itu, Kiai Said mengatakan Maulid Nabi adalah sunah taqririyyah yaitu perkataan, perbuatan yang tidak dilakukan nabi, tetapi dibenarkan Rasulullah SAW. Memuji atau mengagungkan Rasullah SAW termasuk sunnah taqririyah karena tidak pernah dilarang oleh Rasulullah.
Seorang sahabat bernama Ka’ab bin Juhair bin Abi Salma memuji-muji Nabi Muhammad SAW dalam bait nadhom yang sangat panjang. Di hadapan Nabi Muhammad, Ka’ab mengatakan bahwa Nabi Muhammad adalah orang hebat dan orang mulia.
Saat mendengar pujian itu, Nabi SAW tidak melarang, justru malah membenarkannya. Bahkan Rasulullah SAW memberi hadiah selimut bergaris-garis yang sedang Nabi pakai, yang dalam bahasa Arab dinamakan Burdah. Perlu diketahui, sampai sekarang burdah Nabi Muhammad itu masih tersimpan di Museum Toqafi Istanbul Turki. Atas dasar itulah, setiap qasidah atau syair yang isinya memuji Nabi Muhammad disebut qasidtul burdah.
Setelah mengetahui sejarah Maulid Nabi di atas, kita mengetahui bahwa penting bagi umat Islam untuk mengingat dan meneladani Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan yang baik.
Sahabat Dream juga bisa mengetahui teladan Rasulullah SAW melalui kata Mutiara Maulid Nabi berikut ini.
Demikian itulah kumpulan kata Mutiara Maulid Nabi yang cocok kamu bagikan ke media sosial maupun untuk tambahan dalam mengisi ceramah maupun pidato keagamaan.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN