Tim Wisata Kurban Dompet Dhuata Disambut Masyarakat Ronting Penuh Kemeriahan (Dream.co.id/Maulana Kautsar)
Dream - Tarian Rewog dan hadrah memeriahkan kedatangan Tim Wisata Kurban Dompet Dhuafa di Kampung Ronting, Desa Satar Kampas, Kecamatan Lambaleda, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) Sabtu, 10 Agustus 2019.
Ketua Takmir Masjid Al Istiqamah, Safrudin Haji Umar, mengatakan tarian dan hadrah memang disiapkan untuk menjamu tamu kehormatan dan pejabat yang datang. Tapi, kedatangan Tim Wisata Kurban Dompet Dhuafa dianggap spesial.
" Biasanya para penari menggunakan pakaian khusus tapi karena dadakan ya biasa," ujar pria yang disapa Abu ini.
Abu mengatakan warga begitu bahagia karena Masjid Al Istiqamah yang dibangun lewat program Dompet Dhuafa pada 2017 sudah berdiri. Apalagi, program itu berlanjut hingga ke pemberdayaan.
Sambutan ini mengagetkan influencer Chikita Fawzi. Dia terus tersenyum mengingat penyambutan yang terjadi.
" Seneng, masya Allah," kata Chikita.
Chikita merasakan keramahan warga Kampung Ronting meski baru pertama kali berjumpa.
Abu mengatakan, rencananya Masjid Al Istiqamah akan menyembelih 10 sapi. Sapi-sapi tersebut berasal dari program pemberdayaan Dompet Dhuafa.
" Rencananya akan disembelih tiga tahap," ujar Abu.
Dream - Takbir berkumandang dari pengeras suara Masjid Al Istiqamah, Kampung Ronting, Desa Satar Kampas, Kecamatan Lambaleda, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu, 11 Agustus 2019. Sejak pukul 06.00 WITA, warga berbondong-bondong mendatangi masjid untuk melaksanakan Sholat Id berjemaah.
Ketua Takmir Masjid Al Istiqamah, Safrudin Haji Umar, mengatakan sholat akan dimulai sekitar pukul 07.00 WITA. Usai sholat Id, prosesi dilanjutkan dengan pemotongan 11 sapi.
" Ada 10 sapi dari Dompet Dhuafa dan 1 Yayasan Al Azhar Indonesia," ujar pria yang disapa Abu ini.
Abu mengumumkan pemotongan dibagi menjadi tiga tahap. Di tahap pertama, sebanyak enam ekor sapi akan disembelih.
" Untuk hari pertama distribusi akan dilakukan ke lima kampung," ujar dia.
Kampung yang akan kebagian daging sembelihan yaitu Kampung Ronting, Waso, Binaan, Dampek, Nanga Pede, Nanga Lirang.
Sekretaris Takmir Masjid Al Istiqamah, Julfakar, mengatakan warga di pesisir Ronting juga bakal mendapat daging.
" Kalau di sini dibagi rata hampir semua tak bisa dibedakan, hampir semuanya dapat semua," kata Julfakar.
Marketing Communication Dompet Dhuafa, Ika Atika, mengatakan kurban di Pulau Ronting merupakan upaya memeratakan penerimaan daging kurban. Program ini telah digelar sejak 1994.
" Program Tebar Hewan Kurban yang digelar Dompet Dhuafa untuk memeratakan penerimaan hewan kurban di luar Jakarta," kata Ika.
Menurut Ika, saat ini sebaran hewan kurban Dompet Dhuafa mencapai di pulau terpencil, daerah bencana, dan daerah minoritas
Dream - Kantong kresek berbahan plastik masih banyak dipakai masyarakat sebagai bungkus, terutama untuk daging kurban. Tetapi, plastik ternyata menimbulkan masalah terhadap lingkungan karena sifatnya yang sulit terurai.
Hal ini menjadi pertimbangan Dompet Dhuafa untuk tidak lagi menggunakan plastik untuk bungkus daging kurban. Untuk musim kurban tahun ini, lembaga amil zakat ini berinisiatif mengganti plastik dengan bahan alami, seperti daun jati, daun pisang, besek, dan keranjang bambu.
" Ini tentunya akan turut membantu perekonomian masyarakat, mereka pengrajin daun pisang, bambu, dan lain-lain akan terangkat secara ekonomi, sehingga siklus ekonomi bisa berkutat tidak hanya di peternak," ujar Direktur Mobilisasi ZIS Dompet Dhuafa, Yuli Pujihardi, dalam keterangan tertulisnya, Selasa 30 Juli 2019.
Sebelum mengajak mitra untuk tidak lagi memakai plastik, Dompet Dhuafa terlebih dulu membuat sejumlah simulasi. Awalnya, bahan pembungkus yang dipakai adalah kertas koran.
Rupanya, kertas malah menempel pada daging dan sulit dilepaskan. Sementara untuk kertas nasi, masih terdapat bahan plastik di dalamnya.
" Maka itu menjadi pilihan Dompet Dhuafa dalam penggunaan besek bambu untuk mengemas daging kurban," ucap dia.
Yuki mengatakan bungkus daging kurban menggunakan besek sebenarnya sudah dilakukan sejak 2018 lalu di Zona Madina, Parung, Bogor, Jawa Barat. Setidaknya, ada 50 hewan kurban yang dagingnya dibungkus menggunakan besek.
" Kurban tahunan ini dengan metode pemberdayaan ini bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat," kata dia.
Menurut Yuli, dengan mengubah bungkus dari plastik akan meningkatkan pemasukan bagi para pengrajin besek, penjual daun jati, daun pisang.
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`