Tak Separah Tahun Ini, Air Terjun Green Canyon Bogor Mengering

Reporter : Maulana Kautsar
Rabu, 28 Agustus 2019 16:24
Tak Separah Tahun Ini, Air Terjun Green Canyon Bogor Mengering
Diduga pengaruh lahan perkebunan di dekat hulu sungai.

Dream - Keindahan air terjun Ciomas Tonjong, atau dikenal Curug Green Canyon di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menghilang. Curug itu tak bisa lagi mengalirkan air dari pundaknya karena kondisi hulu air terjun yang mengalami kekeringan.

Pengelola wisata Curug Green Canyon Bogor, Warta Wijaya, mengatakan, hulu Sungai Ciomas Tonjong yang berada di kaki Gunung Sanggabuana kering kerontang akibat kemarau. kekeringan sudah terjadi sejak empat bulan yang lalu.

" Baru musim kemarau tahun ini curug mengering, sebelum-sebelumnya tidak separah sekarang," kata Warta, Rabu, 28 Agustus 2019.

Kondisi obyek wisata yang tak lagi menawarkan pemandangan air terjun membuat Curug Green Canyon asal Bogor ini sepi pengunjung. Selama akhir pekan, pengunjung yang datang hanya puluhan orang. Berbeda pada suasana normal yang mencapai ratusan orang selama akhir pekan.

" Ya pengunjung banyak yang memilih balik lagi karena airnya kering," ucap dia.

Sepinya pengunjung berdampak pada ekonomi warga. Para pemilik warung menutup lapak jualannya.

1 dari 6 halaman

Kebun Kopi

Tak hanya itu, mengeringnya Sungai Ciomas Tonjong juga berakibat pada sulitnya akses air bersih.

" Dampaknya sangat luas. Ini terjadi semenjak hulunya di kaki gunung beralih fungsi jadi kebun kopi," kata dia.

Curug Ciomas Tonjong oleh para wisatawan disebut mirip dengan Green Canyon Pangandaran. Karenanya, curug yang dibuka pada tahun 2014 itu juga dikenal dengan sebutan Green Canyon Mini.

Selain bisa menikmati keindahan alam, di kawasan wisata alam ini pengunjung bisa berenang sambil mengarungi curug atau melompat dari atas bukit batu yang tingginya sekitar 10–12 meter.

(Sumber: Liputan6.com/Achmad Sudarno)

2 dari 6 halaman

27 Daerah di Jabar Terancam Kekeringan Ekstrem, Bekasi Salah Satunya

Dream - Ancaman kekeringan melanda sejumlah wilayah di Jawa Barat. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Bandung, Toni Agus Wijaya mengatakan sejumlah wilayah kemungkinan akan terancam kekeringan ekstrem.

" Update 10 Agustus 2019. Daerah tidak hujan berturut-turut lebih dari 60 hari yang berpotensi kekeringan ekstrim dengan status awas," ujar Toni, kepada Dream.co.id, Rabu, 21 Agustus 2019.

Sementara itu, Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Bogor, Hadi Saputra menambahkan wilayah yang terdampak kekeringan telah diantisipasi pemerintah Provinsi Jawa Barat.

" Sudah dibikinkan SK Pak Gubernur ada 27 kabupaten kota se-Jawa Barat," ujar Hadi.

Dalam Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan di Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2019, wilayah yang masuk dalam status siaga darurat bencana kekeringan

3 dari 6 halaman

Wilayah Pantura

Kekeringan di Jawa Barat

Wilayah terdampak kekeringan di Jawa Barat

Hadi menyebut diantara wilayah tersebut, ada yang sudah mengalami kekeringan dan kesulitan air sejak Mei 2019. Umumnya, kondisi tersebut terjadi di wilayah pantai utara.

" Di Indramayu, Subang, Karawang, dan Bekasi, sudah lebih tiga bulan (mengalami kekeringan). Tepatnya, 114 hari," ujar dia.

Hadi mengatakan, sejak awal telah berkoodinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengenai ancaman kekeringan. Salah satunya mengeluarkan, imbauan hemat penggunaan air bersih.

" Mereka (BPBD) di wilayah yang dapat SK sudah siaga cadangan suplai air bersih untuk warga air bersih," kata Hadi.

4 dari 6 halaman

Berikut Wilayah yang Terancam

Berikut, wilayah yang masuk status awas tersebut meliputi beberapa kecamatan di wilayah Jawa Barat, diantaranya,

- Kecamatan Cileungsi, Cariu, Jonggol, Kabupaten Bogor;

- Kecamatan Bekasi Selatan, Cikarang, Teluk Jambe, Tambun, Setu, Cikarang Utara, Jatiasih, Pabayuran, Cibarusah, Cikarang Timur, Pacing, Cabang Bungin, Pebayuran, Kabupaten Bekasi.

- Kecamatan Batu Jaya, Cikampek, Pakis Jaya, Cilamaya Kulon, Rengas Dengklok, Rawa merta, Kabupaten Karawang

- Kecamatan Segala Herang, Subang, Compreng, Pabuaran,Pusaka Nagara, Pegaden, Ciasem, Pamanukan, Cisalak, Cipendeuy, Segalaherang, Pusaka Jaya, Kabupaten Subang.

 

5 dari 6 halaman

Purwakarta, Sumedang, Indramayu, dan Cirebon

- Kecamatan Campaka, Darangdan, Pondok Salam, Darangdan, Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta.

- Kecamatan Cimalaka, Conggeang, Ujung jaya, Paseh, Tomo, Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

- Kecamatan Anjatan, Sukra, Indramayu, Gabus wetan, Gantar, Sukra, Indramayu, Sukagumiwang, Kertasemaya, Jatibarang, Cikedung, Lelea, Sliyeg, Terisi, Cikedung, Balongan, Loh Bener, Sukra,Karang Asem, Kroya, Cipancuh, Temiyang, Kabupaten Indramayu.

- Kecamatan Susukan, Lemah Abang, Kabupaten Cirebon.

6 dari 6 halaman

Majalengka, Garut, Bandung, Cianjut, dan Sukabumi

- Kecamatan Ligung, Jatiwangi, Kadipaten, Banraujug, Banjaran, Cikijing, Banjaran, Sukahaji, Pajajar, Jatiwangi, Talaga, Cikijng, Cigasong, Bantar ujeg, Maja, Raja Galuh, Leuwimunding, Kertajati, Maja, Argapura,Kertajati, Jati tujuh, Jatiwangi, Kabupaten Majalengka.

- Kecamatan Malangbong, Tarogong Kaler, Leles, Ibun, Kabupaten Garut.

- Kecamatan Ciparay dan Cicalengka, Kabupaten Bandung.

- Kecamatan Sindang barang, Sukanegara, Tanggeung, Cibinong, Takokak, Kota Cianjur.

- Jampangkulon, Pelabuhan ratu, Surade, Jampang Tengah, Cikakak, Cisolok, Ciemas, Kota Sukabumi.

Beri Komentar