PNS Kemenag Patungan untuk Korban Gempa Palu

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 1 Oktober 2018 11:01
PNS Kemenag Patungan untuk Korban Gempa Palu
Konsep dana gotong royong ini tidak akan membebani APBN

Dream - Kementerian Agama kembali membentuk tim tanggap darurat gempa Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat 28 September 2018. Tim ini akan membantu memulihkan kondisi masyarakat pascamusibah gempa hebat 7,4 Skala Richter dan tsunami tersebut.

" Kementerian Agama akan kembali hadir untuk membantu korban gempa di Palu, Sulawesi Tengah," ujar Kepala Biro Umum Kemenag, Syafrizal, dikutip dari kemenag.go.id, Senin 1 Oktober 2018.

Syafrizal mengatakan tim ini akan menyalurkan bantuan yang berasal dari dana patungan para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kemenag. Menurut dia, konsep ini telah disampaikan Plt Sekjen Kemenag, Nur Kholis Setiawan, kepada Menag Lukman Hakim Saifuddin.

" Dari dana gotong royong ASN Kemenag se-Indonesia untuk gempa NTB yang masih ada di rekening Tim Tanggap Darurat lebih kurang Rp8,5 miliar, agar sebagian dialihkan untuk tanggap darurat gempa Palu, dan Pak Menteri Agama setuju," kata dia.

Selanjutnya, menurut Syafrizal, konsep dana gotong royong ini tidak akan membebani APBN. Sebab, dana yang terkumpul murni merupakan sumbangan PNS Kemenag seluruh Indonesia.

" Jika menggunakan anggaran APBN, masih memerlukan revisi anggaran, mengakibatkan butuh waktu," ucap Syafrizal.

Berdasarkan data Badan Nasional Penganggulangan Bencana per 30 September 2018, sebanyak 832 korban meninggal akibat gempa dan tsunami di Palu. Kemudian, ada 540 orang mengalami luka parah dan menjalani perawatan di rumah sakit, serta 16.732 jiwa pengungsi.

1 dari 4 halaman

832 Orang Meninggal Akibat Gempa & Tsunami di Palu dan Donggala

Dream - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga pukul 13.00 WIB, korban meninggal dunia akibat gempa serta tsunami di Donggala dan Palu mencapai 832 orang.

" 832 orang meninggal dunia, dari kota Palu 821 orang dan Kabupaten Donggala 11 orang," kata Kepala Pusat Data dan Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Minggu 30 September 2018.

Sutopo menjelaskan, korban meninggal dunia diakibatkan karena tertimpa bangunan yang runtuh dan tersapu tsunami. Sebelum dimakamkan, para korban terlebih dulu diidentifikasi oleh tim DVI menggunakan metode face recognition dan sidik jari.

" Hari ini korban mulai dimakamkan secara massal untuk menghindari timbulnya penyakit," ucap dia.

Selain itu, korban luka berat tercatat ada 540 orang dan sedang dirawat di rumah sakit. Akibat mubisah ini, 16.732 jiwa menungusi yang tersebar di 24 titik.

" Diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah karena masih banyak korban yang belum teridentifikasi," ujar dia.

Saat ini, tim Basarnas dan tim gabungan tengah melakukan pencarian korban di Kota Palu dengan fokus di Hotel Roa Roa, Mall Ramayana, Restaurant Dunia Baru, Pantai Talise, Perumahan Balaroa serta mencari korban di puing-puing bangunan yang runtuh.

2 dari 4 halaman

Korban Gempa & Tsunami Palu Mulai Menjarah, Ini Kata Mendagri

Dream - Beberapa media mengabarkan korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah mulai menjarah toko karena persediaan makanan mereka mulai menipis.

Kabar mengenai adanya penjarahan itu ditanggapi oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumala. Thahjo menuturkan, ketika ia berada di Palu memang menyaksikan adanya toko di sekitar bandara yang hancur.

Kemudian banyak warga mulai mengambil barang-barang yang berserakan di jalanan.

" Ya memang ada toko di bandara yang rusak akibat gempa makanan minuman berhamburan kemudian itu diambil masyarakat jadi bukan penjarahan," kata Tjahjo dalam keterangan tertulis yang diterima Dream, Minggu, 30 September 2018.

Dalam tinjauannya itu, Tjahjo melihat kebutuhan warga yang paling mendesak saat ini yakni makanan dan minuman serta pakaian.

" Dalam rapat saya minta Pemda fasilitasi untuk membeli minuman dan makanan di toko yang jual. Dan prioritas berikan dulu ke pengungsi dan yang di rawat dirumah sakit, cari yang punya toko dibeli dulu dan sy minta pengawalan Satpol-PP dan Polri kemudian bagikan makanan tersebut," ucap dia.

Lebih lanjut, kata dia, kondisi di lokasi bencana saat ini masih sulit diakses. Selain itu, keterbatasan komunikasi juga menjadi kendala lantaran listrik masih padam.

3 dari 4 halaman

Usai Gempa & Tsunami Palu, Warga Jarah BBM di SPBU

Dream - Peristiwa tidak terpuji dilakukan oleh sejumlah korban gempa di Palu. Mereka nekat menjarah isi tangki truk BBM milik Pertamina di Jalan Imam Bonjol, Kota Palu pada 29 September 2018 lalu.

Dikutip dari Liputan6.com, mereka terlihat bergantian naik ke atas truk tangki untuk mengambil BBM menggunakan jeriken.

" Sudah dari kemarin itu mobil tangki diambili bensinnya sama warga, tidak ada memang petugasnya yang jaga," kata Mawaddah, salah seorang warga yang juga ikut antre, Minggu, 30 September 2018.

Warga lainnya bernama Basri mengaku nekat mengambil BBM itu karena kurangnya pasokan pasca musibah terjadi.

" Mungkin karena akses jalur darat yang masih susah, sehingga logistik telat datang, termasuk BBM," ucap Basri.

 

4 dari 4 halaman

SPBU Persilakan Warga Ambil BBM, Tapi...

Selain itu, ada juga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di jalan Pe Bongo, Palu juga dijarah warga.

Meski demikian, pihak SPBU rupanya mempersilakan warga untuk mengambil BBM.

" Silahkan ambil minyak, tapi jangan merusak," teriak salah seorang petugas SPBU.

Di sisi lain, ada warga yang berusaha membuka gembok tempat penyimpanan gas elpiji di SPBU tersebut.

Sumber: Liputan6.com/Fauzan

Beri Komentar