Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Kementerian Agama berencana menyiapkan naskah khutbah Jumat alternatif yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Naskah ini diharapkan dapat memperkaya khazanah khususnya bagi para khatib.
" Penyusunan naskah khutbah Jumat semata-mata dengan tujuan memperkaya khazanah bagi para Khatib, bukan menunjukkan ketakutan berlebihan atau paranoid, apalagi dianggap sebagai bentuk ketidakpercayaan kepada para ulama, kiai atau habaib," ujar Staf Ahli Menteri Agama, Kevin Haikal, melalui keterangan tertulis.
Kevin mengatakan penyusunan naskah khutbah Jumat ini melibatkan para ulama, kiai, habaib, serta akademisi. Diharapkan naskah tersebut dapat menjadi referensi tambahan untuk para khatib.
Penggunaan naskah khutbah ini, kata Kevin, sifatnya alternatif. Tidak ada keharusan para khatib menggunakannya dalam khotbah Jumat.
Berbeda dengan sejumlah negara lain seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Dua negara tersebut mengatur secara ketat materi ceramah serta khutbah Jumat dan harus menggunakan naskah yang disusun pemerintah.
" Naskah-naskah yang disiapkan Kemenag bukan sesuatu yang mengikat atau wajib dibaca khatib saat khutbah seperti di negara-negara tadi," kata dia.
Menag Fachrul Razi, terang Kevin, tidak ingin menerapkan hal seperti itu di Indonesia. Ruang ekspresi para khatib di atas mimbar tidak dibatasi.
" Kemenag menyiapkan naskas khutbah sebagai opsi jika dibutuhkan, sekaligus guna memperkaa khazanah ke-Islaman, utamanya yang berkenaan dengan tema-tema terkait dinamika keberagamaan, sosial, dan persoalan ekonomi umat masa kini," ucap Kevin.
Materi khutbah disiapkan melalui tahapan kajian yang panjang melibatkan ulama, pakar, praktisi, serta akademisi. Selain merespon perkembangan zaman, materi khutbah juga mengandung pesan wasathiyah atau moderasi beragama.
" Jadi penilaian bahwa pemerintah paranoid apalagi tidak percaya kepada para ulama jelas tidak berdasar dan mengada-ada. Ini perlu diluruskan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan kegaduhan di masyarakat, jangan sampai disalahtafsirkan,” kata Kevin
Dream - Kementerian Agama (Kemenag) menyiapkan naskah untuk alternatif khutbah Jumat yang bisa digunakan masyarakat. Naskah tersebut disusun menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
" Naskah yang disusun bisa dijadikan alternatif. Tidak ada kewajiban setiap masjid dan penceramah untuk menggunakan naskah khutbah Jumat yang diterbitkan Kemenag," ujar Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, melalui keterangan tertulis.
Kamaruddin mengatakan penyusunan naskah khutbah Jumat ini sejalan dengan kebijakan Kemenag untuk menyediakan literasi digital yang mendukung peningkatan kompetensi penceramah agama. Naskah disusun dengan melibatkan ulama dan akademisi agar berkualitas.
Ada sejumlah tema dalam naskah tersebut. Mulai dari akhlak, pendidikan, globalisasi, zakat, wakaf, ekonomi syariah, dan masalah generasi milenial.
Kamaruddin yakin kualitas naskah yang disusun Kemenag terjaga. Masyarakat dapat menggunakan naskah tersebut di setiap masjid.
" Meski bukan keharusan, kalau naskah Kemenag bermutu, baik dari sisi pesan maupun redaksi, pasti akan digunakan oleh masyarakat dan masjid-masjid di Indonesia," ucap Kamaruddin.
Lebih lanjut, Kamaruddin menilai khutbah Jumat harus menjadi instrumen untuk memberikan informasi konstruktif kepada masyarakat. Sehingga sudah seharusnya Kemenag memfasilitasi keberadaan naskah yang sesuai dengan perkembangan zaman di masyarakat.
" Jadi, khutbah Jumat juga perlu membahas masalah kekinian berikut solusinya. Itu menjadi salah satu fokus dalam penyusunan naskah khutbah ini," kata dia.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?