Haji Di Tengah Pandemi Covid-19 (Shutterstock.com)
Dream - Kementerian Agama segera membahas perkembangan penyelenggaraan ibadah haji 2021 dengan DPR. Pembahasan ini nantinya menjadi bahan untuk mengambil keputusan.
" Apapun keputusan akan dibicarakan antara Pemerintah dengan DPR," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag, Khoirizi, melalui keterangan tertulis.
Khoirizi mengatakan, sejauh ini persiapan penyelenggaraan haji terus dilakukan. Tetapi, kata dia, belum ada keputusan akhir yang diambil Pemerintah.
" Arab Saudi juga belum mengumumkan teknis operasional penyelenggaraan haji tahun ini," kata dia.
Khoirizi pun berharap segera ada keputusan dari Saudi soal haji. Terutama keputusan mengenai teknis operasional dan kuota haji untuk jemaah Indonesia.
Selanjutnya, Khoirizi juga mengatakan persiapan haji juga sangat dipengaruhi faktor waktu. Sehingga semakin cepat ada keputusan dari Saudi, maka Pemerintah dapat mengambil keputusan dengan cepat pula
" Itu (waktu) juga menjadi pertimbangan penting, apakah cukup untuk proses pemberangkatan, pengadaan layanan, dan lainnya," kata Khoirizi.
Terkait kemungkinan berlakunya opsi seperti tahun lalu yang diambil Saudi, Khoirizi kembali menegaskan hal itu masih harus dibahas dengan DPR.
" Waktu terus berjalan, kita akan bahas semua opsi berikut persiapan dan mitigasinya bersama DPR," kata dia.
Dream - Arab Saudi tetap menggelar ibadah haji tahun ini. Meski masih di tengah pandemi, Saudi memberikan kesempatan bagi jemaah luar negeri untuk berhaji.
Selain itu, diberlakukan sejumlah pembatasan, baik kuota, usia, maupun kondisi kesehatan. Untuk kuota, Saudi membatasi hanya 60 ribu jemaah.
Keputusan ini diumumkan Kepresidenan Umum Dua Masjid Suci lewat akun Twitter resmi @HaramainInfo. Pengumuman tersebut juga didasarkan pada keputusan yang ditetapkan Kementerian Kesehatan Saudi.
" Hanya 60.000 Hujjaj (jemaah haji) dijadwalkan melaksanakan haji tahun ini mencakup jemaah lokal dan asing," demikian pengumuman tersebut.
Selain itu, usia calon jemaah haji dibatasi antara 18-60 tahun. Jemaah juga diharuskan dalam kondisi sehat dan tidak dalam perawatan medis untuk semua penyakit dalam 6 bulan terakhir sebelum keberangkatan.
Kemudian, jemaah harus sudah mendapatkan dua dosis vaksin ditunjukkan melalui kartu Vaksinasi yang dikeluarkan oleh lembaga kesehatan/rumah sakit/kementerian masing-masing negara asal.
" Vaksin yang dipakai harus masuk daftar persetujuan yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi," lanjut pengumuman tersebut.
Saudi juga memberlakukan keharusan menjalankan karantina tiga hari sebelum jemaah berangkat ke Tanah Suci.
Untuk penyuntikan vaksin, Saudi menetapkan dosis pertama harus diberikan kepada jemaah terhitung mulai 1 Syawal 1442 Hijriah. Hari tersebut bertepatan dengan Idul Fitri.
Sedangkan dosis kedua, harus diberikan 14 hari sebelum jemaah tiba di Arab Saudi.
" Kondisi menjaga jarak dan memakai masker serta upaya pencegahan lainnya tetap dilanjutkan untuk melindungi jemaah," demikian pengumuman tersebut.
Dream - Kabar gembira untuk umat Islam penanti kepastian ibadah haji. Arab Saudi mengumumkan akan membuka penyelenggaraan haji 1442 H atau 2021 M.
Kementerian Haji dan Umroh Saudi menyatakan haji akan tetap dijalankan tahun ini namun dengan sejumlah ketentuan. Seperti kebijakan pengetatan kesehatan dan keamanan untuk menjamin rasa aman bagi para jemaah.
" Institusi kesehatan di Arab Saudi akan terus menilai situasi dan mengambil semua langkah untuk menjaga kesehatan seluruh umat," demikian pernyataan Kementerian Haji dan Umroh Saudi, dikutip dari Arab News.
Kementerian menyatakan langkah-langkah secara spesifik akan diumumkan lebih lanjut. Demikian pula dengan rencana lembaga.
Kementerian juga mengumumkan akan terbuka kemungkinan haji tahun ini bisa diikuti oleh jemaah dari luar negeri. Tetapi, jumlah jemaah akan dibatasi lebih sedikit dari kuota normal.
" Keputusan ini didasarkan pada keinginan Kerajaan yang terus-menerus untuk memungkinkan para tamu dan pengunjung di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi untuk melakukan ritual haji dan umroh. Kerajaan mengutamakan kesehatan dan keselamatan manusia," demikian bunyi pengumuman tersebut.
Otoritas kesehatan Saudi terus menilai kondisi, dan rincian lebih lanjut akan ditentukan oleh kontrol dan standar kesehatan Covid-19. Haji tahun ini diharapkan akan mulai digelar pada 17 Juli.
Untuk lebih memastikan kesehatan dan keselamatan penduduk, hampir setengah juta pemeriksaan telah dilakukan untuk memastikan tindakan pencegahan diterapkan oleh toko dan tempat kerja. Kementerian Haji juga mengatakan semua karyawan yang bekerja secara langsung atau tidak langsung di musim haji ini harus diinokulasi atau sudah mendapatkan vaksinasi.
Tahun lalu, sekitar 1.000 jemaah dari seluruh Kerajaan dapat melakukan haji bawah tindakan pencegahan kesehatan. Para jemaah diharuskan menjaga jarak sosial yang ketat dan didampingi tim medis lengkap.
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal