Panduan Lengkap Ibadah Selama Ramadan dan Idul Fitri I443 H, PNS Dilarang Ikut Bukber

Reporter : Okti Nur Alifia
Jumat, 1 April 2022 18:01
Panduan Lengkap Ibadah Selama Ramadan dan Idul Fitri I443 H, PNS Dilarang Ikut Bukber
Ketentuan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor SE. 08 Tahun 2022 tentang Panduan Penyelenggaran Ibadah pada Bulan Ramadan dan Idulfitri 1443H/2022 M.

Dream - Kementerian Agama (Kemenag) menyambut Ramadhan 2022 yang kemungkinan bakal berlangsung berbeda dengan menerbitkan panduan pelaksanaan ibadah maupun perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 H. Panduan ini sebagai jawaban dari keputusan relaksasi pembatasan aktivitas masyarakat yang sebelumnya diberlakukan pada masa Ramadhan dalam dua tahun terakhir. 

Ketentuan panduan ibadah tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor SE. 08 Tahun 2022 tentang Panduan Penyelenggaran Ibadah pada Bulan Ramadan dan Idulfitri 1443H/2022 M, yang telah ditandatangani Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas pada Selasa, 29 Maret 2022.

“ Umat Islam dianjurkan mengisi dan meningkatkan amalan pada bulan Ramadan, seperti salat tarawih, iktikaf, tadarus Al-Qur’an, pengajian, zakat, infak, sedekah, dan wakaf, tapi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” ujar Menag, dikutip dari laman Sekretariat Kabinet pada Jumat, 1 April 2022.

1 dari 2 halaman

Jajaran Kemenag Harus Jadi Teladan

Secara khusus, Menag mengingatkan jajarannya untuk menjadi teladan dalam penerapan protokol kesehatan saat penyelenggaraan ibadah Ramadan dan Idulfitri.

Karenanya, Yaqut melarang pegawai Kemenag untuk mengadakan dan menghadiri buka puasa bersama atau giat sejenisnya.

“ Pejabat dan Aparatur Sipil Negara Kementerian Agama dilarang mengadakan atau menghadiri kegiatan buka puasa bersama, sahur bersama, dan/atau open house Idulfitri,” tegasnya.

 

2 dari 2 halaman

Daftar Lengkap Panduan Ibadah Selama Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri

Berikut ketentuan yang tertuang dalam SE. 08 Tahun 2022 tersebut:

1. Umat Islam melaksanakan ibadah Ramadan dan Idulfitri sesuai dengan ketentuan syariat Islam.

2. Umat Islam dianjurkan untuk mengisi dan meningkatkan amalan pada bulan Ramadan, seperti salat tarawih, iktikaf, tadarus Al-Qur’an, pengajian, zakat, infak, sedekah, dan wakaf dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

3. Dalam penyelenggaraan ibadah Ramadan dan Idulfitri, pengurus dan pengelola masjid/musala memperhatikan SE Menag mengenai pelaksanaan kegiatan peribadatan/keagamaan di tempat ibadah pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sesuai dengan status level wilayah masing-masing dan menerapkan protokol kesehatan.

4. Pengurus dan pengelola masjid/musala sebagaimana dimaksud pada angka 3 wajib menunjuk petugas yang memastikan sosialisasi dan penerapan protokol kesehatan kepada seluruh jemaah.

5. Pejabat dan ASN dilarang mengadakan atau menghadiri kegiatan buka puasa bersama, sahur bersama, dan/atau open house Idulfitri.

6. Masyarakat yang mengadakan kegiatan buka puasa bersama, sahur bersama, dan/atau open house Idulfitri harus memperhatikan protokol kesehatan.

7. Vaksinasi COVID-19 dapat dilakukan di bulan Ramadan dengan mengikuti panduan kesehatan.

8. Kegiatan pengumpulan dan penyaluran zakat maal, zakat fitrah, infak, dan sedekah oleh Badan Amil Zakat Nasional, Lembaga Amil Zakat, dan masyarakat dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

9. Para mubaligh/penceramah agama diharapkan berperan memperkuat nilai-nilai keimanan, ketakwaan, persatuan, kerukunan, kemaslahatan umat, dan kebangsaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui materi dan bahasa dakwah yang bijak dan santun sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan AsSunnah, serta tidak mempertentangkan masalah khilafiyah.

10. Masyarakat diimbau untuk mengumandangkan takbir pada malam Idulfitri Tahun 1443 H/2022 M di masjid/musala atau rumah masing-masing.

11. Penggunaan pengeras suara mengacu pada SE Menag Nomor SE.05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

12. Salat Idulfitri 1 Syawal 1443 H/2022 M dapat dilaksanakan di masjid atau di lapangan terbuka dengan memperhatikan protokol kesehatan.

 

Beri Komentar