Jemaah Umroh Indonesia
Dream - Kebijakan Arab Saudi menutup sementara wilayahnya dari pengunjung luar negeri, untuk mencegah virus corona berdampak pada penyelenggaraan umroh.
Banyak calon jemaah umroh asal Indonesia meminta refund atau pengembalian dana visa. Terkait hal ini, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Nizar Ali, =memerlukan data jemaah yang gagal berangkat.
Hal itu dituangkan dalam Surat Edaran yang mengharuskan biro perjalanan menyerahkannya.
" Itu kan sudah ada edaran, itu kan butuh data atau form yang bisa diisi oleh masing-masing biro travel," ucap Nizar di Gedung Kemenag, Jakarta, Rabu 4 Maret 2020.
Saat ini, kata Nizar, pihaknya tengah mengupayakan pengembalian dana visa tersebut. Dia akan bertemu dengan Duta Besar Arab Saudi untuk membicarakan masalah ini.
Terkait dana visa yang telah dibayarkan, jemaah akan mendapatkan dua pilihan. Pertama, dikembalikan dan kedua, penjadwalan ulang atau reschedule pelaksanaan ibadah umroh.
" Kita tidak bisa menentukan untuk dikembalikan semuanya, keputusan tergantung jemaah, mau sabar menunggu, ya harus ada opsi untuk disediakan, tapi mau diambil uangnya, ya itu kewajiban kami untuk mengembalikan," kata Nizar.
Jika jemaah memilih untuk refund, Kemenag akan mendorong Badan Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) untuk segera memproses pengembalian dana visa tersebut.
Sementara terkait reschedule, otoritas Arab Saudi memberikan waktu maksimal hingga 14 Maret 2020.
" Kita tidak bisa menentukan suatu sikap, karena ini pilihan ibadah yang memiliki kebebasan untuk memilih, untuk menjalankan ibadah sesuai Undang-undang Dasar 1945," ujar Nizar.
(Laporan: Raissa Anjanique Nathania)
Dream - Menteri Agama, Fachrul Razi, mengatakan para jemaah umroh gagal berangkat akibat kebijakan Arab Saudi bakal mendapatkan kompensasi. Bentuk kompensasi tersebut yaitu perpanjangn visa yang diberikan oleh Pemerintah Saudi.
" Saya tanya Bu Menlu, sudah ada jaminan dari Saudi akan mengizinkan untuk perpanjangan visa," ujar Fachrul di kantornya, Jakarta, Senin 2 Maret 2020.
Fachrul mengatakan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sudah mendapat kepastian mengenai kompensasi tersebut.
Selain itu, kata Fachrul, kompensasi juga diberikan oleh para pelaku industri penyelenggaraan umroh baik biro perjalanan maupun maskapai.
" Kemarin kita semua sepakat, baik agen perjalanan maupun penerbangan sepakat tidak akan mengenakan biaya tambahan apapun kepada jemaah," ucap Fachrul.
Sebelumnya, Pemerintah Saudi menutup sementara penerimaan jemaah umroh dari luar negeri untuk jangka waktu yang belum ditentukan. Ini menyusul adanya warga Saudi yang terjangkit virus corona di Bahrain dan Kuwait usai terbang dari Iran.
Dampaknya, seluruh perjalanan umroh yang akan menuju Saudi dibatalkan. Termasuk pula penerbangan jemaah yang sudah meninggalkan Indonesia.
Laporan: Cindy Azari
Dream - Pemerintah telah menyatakan ada dua warga Depok yang positif terinfeksi virus corona. Keduanya tertular usai berinteraksi secara langsung dengan seorang warga Jepang.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan warga Jepang tersebut masuk ke Indonesia tanpa merasakan keluhan. Sehingga bisa lolos dari pemeriksaan.
" Saat itu dia tanpa keluhan tapi minum obat," ujar Terawan di Jakarta, Senin 2 Maret 2020.
Menurut Terawan, warga Jepang tersebut tetap tidak merasakan keluhan hingga meninggalkan Indonesia. Konsumsi obat yang dilakukan orang Jepang itu juga tidak menimbulkan efek apapun.
" Kalau minum obat-obat flu dan batuk tidak ngefek, karena ketahuan setelah mendarat di Malaysia," kata dia.
Lebih lanjut, Terawan mengatakan saat ini warga Jepang tersebut berada di Malaysia.
" Jadi yang nularin (menularkan) itu orang Jepangnya yang datang ke sini," ucap Terawan.
Dream - Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, mengatakan bahwa dua pasien yang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona, Covid-19, tinggal di Depok, jawa Barat, bersama dua anggota keluarga lainnya. Namun, hanya dua pasien tersebut yang dinyatakan positif terinfeksi.
" Jadi di rumahnya ada empat orang, yang dua tidak ada gejala," kata Terawan saat konferensi pers di Jakarta, Senin 2 Maret 2020.
Menurut Terawan, tim dokter Rumah Sakit Sulianti Saroso, Jakarta Utara, sudah memeriksa dua orang yang tinggal serumah dengan dua pasien tersebut. Keduanya dinyatakan sehat.
Karena dinyatakan negatif virus Corona, tambah Terawan, dua orang yang tinggal bersama kedua pasien itu tidak akan ikut diisolasi. Mereka diperbolehkan pulang.
" Sudah diminta ke sini, kami cek. Kalau kondisinya tidak apa-apa, ngapain kita tahan," tambah Terawan.
Terawan menambahkan, tidak semua yang melakukan kontak dengan orang terpapar virus Corona positif terinfeksi. Bila kondisi tubuhnya bagus, kemungkinan besar tidak akan turut terinfeksi Covid-19. "
" Makanya tadi saya sampaikan tidak semua orang yang kontak itu jadi sakit," kata Terawan.
Dia meminta masyarakat tidak panik dengan penyebaran virus Corona. Dia hanya mengimbau masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh.
" Kita rasional jangan irasional, jangan membuat permasalahan baru. Janga meniru negara lain yang membuat heboh," tutur Terawan.
Advertisement
Kisah Sukses Penyintas Kanker Bangun Kedai Burger, Cuma Jual 30 Porsi tapi Selalu Laris
Donald Trump Tebar Pujian Lagi ke Presiden Prabowo Subianto: 'Sosok Luar Biasa dari Indonesia'
Intip Gaji Pramugari di Indonesia, Penasaran?
7 Pantai Dekat Jakarta yang Cocok untuk Pelepas Penat
Saatnya Gen Z untuk Shine & Unstoppable di Yamaha Youth Community Got Talent 2025
Energi Baru dari #TwistLickDance, Kolaborasi Penuh Warna antara OREO dan BABYMONSTER
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Orang Korea Dagang Cilok Keliling, Netizen: Kita `Jajah` Bangsa Lain Via Jajanan
13 Komunitas Kanker di Indonesia, Beri Dukungan Luar Biasa Bagi Para Penyintas
Sabar Ya Bun! Ini Alasan Si Kecil Lebih Rewel Ketika Bersama Ibu
Rahasia Tubuh Ramping dan Sehat Jisoo BLACKPINK, Bukan Hasil Diet Ketat!