Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan langkah antisipasi beredarnya virus misterius dari daratan Wuhan, Tiongkok. Kemenkes menyebut penyakit ini punya gejala pneumonia berat.
Dari prosedur yang disiapkan, pasien yang menderita gejala pneumonia berat akan langsung mendapat perawatan, pengobatan, serta isolasi. Tim juga akan menginvestigasi dan melakukan penanggulangan untuk mencegah penyebaran penyakit meluas.
Dalam laman resminya, Kemenkes juga akan melakukan deteksi, pencegahan dan respons terhadap kemungkinan masuknya pasien pneumonia berat dari luar negeri, termasuk dari Tiongkok, ke Indonesia melalui Bandar Udara, Pelabuhan Laut dan Pos Lintas Batas Negara yang mencakup langkah aktivasi alat thermal scanner.
" Memantau kemungkinan ditemukannya virus atau mikroorganisma baru dari hasil pemeriksaan laboratorium pasien pneumonia berat, dan memantau perkembangan penyakit pneumonia berat yang belum diketahui penyebabnya di dunia agar dapat segera dilakukan langkah yang diperlukan di Indonesia," tulis Kemenkes.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Anung Sugihantono, mengatakan, telah menyampaikan surat edaran kepada seluruh rumah sakit dan balai laboratorium melalui surat nomor : PM.04.02/III/43/2020, tanggal 5 Januari 2020.
Anung mengimbau pada masyarakat untuk tetap tenang, tidak panik. Dia meminta masyarakat mencermati gejala penyakit misterius ini.
" Gejala umum dari pneumonia adalah demam, batuk, dan sukar bernafas. Jika merasakan gejala penyakit seperti ini agar segera berobat ke puskesmas atau rumah sakit, atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat," kata Anung.
Anung juga meminta masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat setiap hari, dengan mengonsumsi makan makanan bergizi, menu seimbang, cukup buah sayur, aktivitas fisik minimal setengah jam setiap hari, cukup istirahat, dan segera berobat jika sakit.
Sementara itu, bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan ke Tiongkok, termasuk ke Hongkong, Wuhan, atau Beijing, agar memperhatikan perkembangan penyebaran penyakit ini di China atau berkonsultasi dengan dinas kesehatan atau kantor kesehatan pelabuhan setempat.
" Selama di China agar menghindari berkunjung ke pasar ikan atau tempat penjualan hewan hidup," ucap dia.
" Jika dalam perjalanan merasa berinteraksi dengan orang dengan gejala demam, batuk, dan sukar bernafas atau jatuh sakit dengan gejala yang sama, agar segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat, dan jika setelah kembali ke Indonesia menunjukkan gejala demam, batuk, dan sukar bernafas agar segera berobat," kata dia.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Ditagih Janji Rp200 Juta oleh Ibu Paruh Baya, Ivan Gunawan: 'Mohon Jangan Berharap Bantuan Saya'
Bukan Hanya Terkenal, Ellips Buktikan Diri Paling Dicintai Konsumen Lewat Penghargaan YouGov
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta