Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Dream - Sebentar lagi, warga Tionghoa akan merayakan Imlek. Hari Raya ini membawa kebahagiaan bagi semua.
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, punya kenangan manis terkait Imlek. Semasa kecil, Gus Yaqut punya pengalaman seru berburu angpao bersama para santri di lingkungan Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah.
Ponpes Radlatut Thalibin merupakan pesantren yang didirikan keluarga besar Gus Yaqut dan berlokasi di dekat pemukiman etnis Tionghoa. Setiap Imlek, dia bersama para santri turut merasakan semarak perayaan Hari Besar itu.
Bahkan, dia bersama para santri sering berkunjung ke rumah warga etnis Tionghoa sekaligus berburu angpao. Baginya, suasana penuh kerukunan itu sangat berkesan.
" Kita senang sekali karena mendapatkan angpai pada waktu itu," ujar Gus Yaqut, dikutip dari Kemenag.
Rasa persaudaraan itu, kata Gus Yaqut, masih terasa hingga saat ini. Sayangnya, Imlek tahun ini harus dirayakan secara berbeda akibat pandemi Covid-19.
" Nah situasi sekarang berbeda, Indonesia dan dunia sedang mengalami pandemi Covid-19. Saya kira umat Konghucu juga harus mawas diri bahwa perayaan Imlek itu bisa dirayakan dengan cara yang sederhana dan mematuhi protokol kesehatan," kata Gus Yaqut.
Gus Yaqut telah berkomunikasi dengan para tokoh Khonghucu dan Tionghoa agar mengajak umatnya untuk tetap menjaga protokol kesehatan selama merayakan Imlek. Caranya bisa dilakukan secara virtual.
" Saya kira saling mengunjungi atau silaturahmi bisa diganti dengan cara-cara saling menjaga satu dengan yang lainnya dari pandemi Covid-19. Misalnya dengan cara virtual," kata dia.
Gus Yaqut meyakini meski perayaan dilakukan secara sederhana tidak akan mengurangi makna Imlek. Bagi Konghucu, Imlek adalah wujud ungkapan rasa syukur.
" Ini momen bersyukur bahwa selama setahun dalam perlindungan dan keberkahan dari Tuhan dan berharap di tahun berikutnya akan mendapatkan keberkahan dan perlindungan yang lebih baik lagi," kata Gus Yaqut.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu