Anies Baswedan Dihantam Bantal Ketua RT di Lomba 17 Agustusan, Badan Limbung Tercebur ke Air Waduk

Reporter : Nabila Hanum
Jumat, 18 Agustus 2023 11:36
Anies Baswedan Dihantam Bantal Ketua RT di Lomba 17 Agustusan, Badan Limbung Tercebur ke Air Waduk
Meski kalah, Anies mengaku tidak ada rasa kecewa. Seluruh warga juga tertawa saat Anies tercebur ke air.

Dream - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ikut memeriahkan lomba Agustusan yang digelar di sekitar kawasan perumahannya, di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Mantan menteri pendidikan nasional dan gubernur DKI Jakarta itu menjajal lomba gebuk bantal yang digelar atas waduk. Meski menang di babak pertama, Anies akhirnya harus basah kuyup karena tubuhnya tercebur ke dalam waduk.

Dalam video yang diunggah di akun Instagram-nya, Anies yang mengikuti lomba HUT Kemerdekaan RI ke-78 itu terlihat berhadap-hadapan dengan ketua RT sambil memegang bantal putih.

Lomba gebuk bantal itu digelar di atas aliran waduk dan peserta duduk di batang pohon. Kedua pemain dibekali sebuah bantal yang digunakan untuk menggebuk lawan hingga terjatuh ke dalam sungai.

Di babak pertama, Anies masih memiliki tenaga cukup kuat hingga memenangkan lomba tersebut. Namun di babak kedua, hantaman bantal membuat tubuh Anies limbung meski sempat berusaha menahan tubuhnya dengan bergelantungan di batang pohon tersebut.

Namun tak lama kemudian, badan Anies yang sudah terjungkir balik akhirnya jatuh ke dalam air waduk tersebut.

“ Kita senang, tapi yang nggak kalah penting semua senang. Sekampung senang,” kata Anies.

1 dari 7 halaman

Saat mengikuti lomba gebuk bantal, Anies kalah karena tercebur ke waduk setelah mendapat hantaman dari Ketua RT setempat. Meski kalah, Anies mengaku tidak ada rasa kecewa. Seluruh warga juga tertawa saat Anies tercebur ke air.

“ Lomba-lomba 17-an itu lomba yang seru, yang penting senang. Paling favorit tarik tambang,” ujarnya.

Dalam perlombaan itu, Anies mengikuti dua lomba yang digelar di area Waduk Lebak Bulus yaitu tarik tambang yang menjadi favoritnya dan gebuk bantal.

2 dari 7 halaman

Keseruan langsung terlihat saat Anies beserta keluarga dan para tetangga mengikuti lomba. Seperti misalnya saat lomba tarik tambang, para warga cukup banyak yang mendukung Anies dengan meneriakkan yel-yel: “ Pak Anies! Pak Anies!”

Anies juga memberi pesan penting, bagaimana kita harus memaknai kemerdekaan.

“ Perjuangan masih panjang dan kita masih terus-menerus bekerja tapi kita harus mensyukuri kemajuan yang sudah kita dapat selama ini,” pesan Anies.

4 dari 7 halaman

Anies Baswedan Bandingkan Pembangunan Jalan Tak Berbayar SBY Lebih Panjang dari Era Jokowi, Lupa Sebut Jalan Desa?

Dream - Anies Baswedan membandingkan pembangunan jalan tak berbayar pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan masa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Menurut bakal calon presiden yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu mencatat, pemerintahan Jokowi berhasil membangun jalan berbayar, yakni jalan tol, dengan terpanjang 63 persen. Sementara, jalan gratis yang dibangun Jokowi hanya 19 ribu kilometer.

" Pemerintahan kali ini berhasil membangun jalan tol terpanjang 63% dari jalan tol berbayar di Indonesia dibangun di pemerintahan sekarang. Sedangkan jalan tak berbayar yang digunakan semua secara gratis, terbangun 19 ribu kilometer di pemerintahan ini," kata Anies dalam sambutan pada Puncak Milad ke-21 PKS.

5 dari 7 halaman

Pemerintahan SBY

Sementara pada pemerintahan SBY, kata Anies, jalan tak berbayar yang berhasil dibangun adalah 144 ribu atau 7,5 kali lipat.

" Jika dibandingkan jalan nasional di pemerintahan ini 590 kilometer, di era sebelumnya 11.800 kilometer. 20 kali lipat. Kita belum bicara mutu, standar, dan lain-lain, kita bicara jalannya," ujar dia.

anies baswedan

6 dari 7 halaman

Pembangunan Infrastruktur Harus Memenuhi Aspek Keberpihakan Rakyat

Anies mengingatkan pembangunan infrastruktur harus memenuhi aspek keberpihakan kepada rakyat. Misalkan dari segi ekonomi, Anies menilai jalan harus bisa memberikan kesetaraan bagi semua rakyat.

" Kedua infrastruktur ini diperlukan bersama-sama, tapi yang perlu kita perhatikan di sini bahwa keberpihakan, ketika bicara institusi ekonomi memberikan kesetaraan, kesempatan, kepada semuanya kita perlu memikirkan ke depan institusi yang inklusif, infrastruktur yang menunjang keseharian," ungkapnya.

7 dari 7 halaman

Institusi Politik dan Ekonomi

Anies menyinggung hal ini setelah membaca buku Why Nations Fail. Dalam buku tersebut disebutkan tanda-tanda mengapa negara gagal dan mundur, salah satunya faktor institusi politik dan ekonomi.

" Ketika institusi politik, ekonomi, bersifat ekstraktif, memerah, pelan-pelan negara akan turun. tapi kalau sifatnya inklusif, berikan kesempatan setara pada semua, pelan-pelan negara akan bangkit jadi kuat dan berkembang," ujar dia.

Karenanya, Anies menilai pembangunan infrastruktur harus mengedepankan prinsip inklusif. " Kita perlu pikirkan ke depan institusi dan infrastruktur yang inklusif," ujar Anies.

Sumber: Merdeka.com dan Liputan6.com

 

Beri Komentar