Ketentuan Kurban yang Benar Sesuai Syariat, Begini Aturan dan Doanya

Reporter : Arini Saadah
Senin, 12 Juni 2023 14:36
Ketentuan Kurban yang Benar Sesuai Syariat, Begini Aturan dan Doanya
Ibadah kurban bertujuan mendorong sikap ketakwaan, keikhlasan, dan rasa saling peduli kepada sesama.

Dream Ketentuan kurban yang benar adalah sesuai dengan hukum syariat yang berlaku dalam Islam. Setiap umat Islam yang hendak berkurban harus memperhatikan dengan seksama syarat, tata cara, dan ketentuan kurban agar ibadah yang dilakukan sah secara syar'i.

Lebih jauh, pelaksanaan kurban yang mengikuti kaidah berlaku diharapkan bisa menjadikan ibadah kurban kita diterima Allah SWT.

Kurban sendiri adalah salah satu ibadah yang dilakukan umat Islam sebagai bentuk pengabdian dan pengorbanan yang dilakukan dalam rangka menghormati perintah-Nya. Ibadah kurban dilaksanakan sebagai pengingat ajaran Nabi Ibrahim yang bersedia mengorbankan putranya, Nabi Ismail, dalam rangka taat kepada Allah.

Ibadah kurban dilakukan pada hari raya Idul Adha yang jatuh pada 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriyah. Pada hari tersebut, umat Muslim yang mampu secara finansial dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban yang sesuai dengan ketentuan agama. Hewan-hewan kurban yang umumnya dikurbankan adalah unta, sapi, domba, dan kambing.

Selain itu, penyembelihan hewan kurban juga dilakukan pada hari-hari tasyrik yaitu 11, 12 dan 13 Dzulhijjah. Sebelum melaksanakan ibadah kurban, alangkah baiknya Sahabat Dream memahami ketentuan kurban yang benar dalam agama Islam.

Agar lebih jelasnya, langsung saja simak informasi selengkapnya di bawah ini sebagaimana Dream rangkum dari berbagai sumber.

1 dari 5 halaman

Anjuran Berkurban dalam Al-Quran

Ibadah Kurban termasuk amalan yang dianjurkan pada Idul Adha. Pelaksanaannya harus mengikuti ketentuan yang sudah diatur dalam Islam. Amalan ini termasuk sunnah muakkadah, artinya sunnah yang ditekankan. Dalil tentang perintah berkurban tertuang dalam firman Allah SWT Surat Al-Kautsar ayat 2:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ

Artinya: " Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah)."

Anjuran berkurban ini juga sangat ditekankan dalam hadis Rasulullah SAW. Beliau SAW bersabda: " Barangsiapa yang memiliki kelapangan (harta), sedangkan dia tidak berkurban, janganlah dekat-dekat tempat sahoat kami." (H.R. Ahmad, Ibnu Majah, dan Hakim)

2 dari 5 halaman

Ketentuan Kurban yang Benar dalam Islam

Ketentuan kurban yang benar adalah sesuatu yang penting dipahami oleh setiap Muslim. Berikut ketentuan kurban yang benar dalam Islam dilihat dari kriterian hewan kurban:

Kriteria Hewan Kurban

Kriteria hewan kurban yang disembelih saat Idul Adha adalah sebagai berikut:

  1. Hewan yang akan disembelih untuk kurban adalah hewan ternak yang halal dikonsumsi dagingnya, seperti kambing, domba, sapi, unta dan kerbau. Kriteria lainnya adalah hewan yang bisa diperah susunya, jadi dalam hal ini ayam tidak termasuk hewan kurban meskipun ayam bagian dari hewan ternak.
  2. Hewan masih dalam keadaan hidup alias bukan bangkai.
  3. Hewan harus sehat dan tidak cacat. Diutamakan bertubuh gemuk dan dagingnya banyak.
  4. Hewan kurban harus cukup usia untuk disembelih, biasanya ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi tetap.
  5. Unta minimal berusia 5 tahun dan telah masuk tahun ke-6, sapi minimal berusia 2 tahun dan telah masuk tahun ke-3, domba berusia 1 tahun, dan kambing minimal berusia 1 tahun dan telah masuk tahun ke-2.
  6. Hewan kurban tidak sedang hamil atau habis melahirkan.
  7. Hewan haruslah milik sendiri dan didapatkan dengan cara-cara yang halal.
3 dari 5 halaman

Syarat Orang dan Alat yang Dipakai untuk Menyembelih

Tak hanya kriteria hewan kurban, orang yang akan menyembelih pun juga harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam fikih. Berikut syarat orang yang boleh menyembelih hewan kurban:

Syarat Orang yang Menyembelih

  1. Beragama Islam.
  2. Berakal sehat (tidak hilang ingatan atau gila).
  3. Laki-laki atau perempuan yang sudah baligh.
  4. Orang yang menyembelih hewan kurban harus memiliki keahlian khusus tentang penyembelihan hewan alias mampu melaksanakan tugas ini.

Alat yang Digunakan

Alat yang digunakan untuk menyembelih hewan kurban hendaknya dipilih dari bahan yang tajam. Alat ini bisa dari kuningan, besi, tembaga, dan lainnya. Tidak diperkenankan menyembelih hewan kurban dari alat yang terbuat dari tulang, gigi, dan kuku.

Proses penyembelihan hewan kurban harus dilakukan dengan alat yang tajam agar tidak menyiksa hewan tersebut. Sebab jika alatnya tumpul alisa tidak tajam, hewan kurban akan sulit untuk mati dan akan merasa tersiksa selama penyembelihan.

Begitulah agama Islam memuliakan hewan kurban dengan tetap memerhatikan agar dia tidak tersiksa selama penyembelihan.

4 dari 5 halaman

Cara Menyembelih Hewan Kurban

Untuk melakukan penyembelihan hewan kurban, perlu diperhatikan bagian tubuh hewan yang akan disembelih. Maka dari itu penting untuk memerhatikan ketentuan cara menyembelih hewan kurban yang sesuai dengan syariat Islam berikut ini:

Bagian Tubuh yang Disembelih

Bagian tubuh yang disembelih pada hewan adalah leher bagian atas, tengah, maupun bawah, dengan cara memutus jalan makanan dan jalan napas. Akan lebih baik lagi jika dua urat nadi di samping leher juga putus. Leher hewan yang disembelih boleh putus boleh juga tidak.

Hewan Kurban Menghadap Kiblat

Posisi orang saat menyembelih bebas, bisa duduk, jongkok maupun berdiri. Tidak ada keharusan untuk menghadap kiblat atau arah tertentu. Namun keutamaannya adalah menghadapkan hewan kurban ke arah kiblat.

Membaca Doa Menyembelih Hewan Kurban

Sebagai penyembelih, jangan lupa berniat menyembelih hewan hanya karena Allah. Selain itu, dianjurkan membaca doa menyembelih hewan kurban berikut ini jika melakukannya untuk orang lain:

.... بِسْمِ اللَّه اللَّهُمَّ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اَللَّهُمَّ هَذَا مِنْكَ وَلَكَ، هَذَا عَن

Bismillahi allahumma wallahu akbar. Allahumma hadza minka walaka, hadza 'an (sebutkan nama orang yang berkurban).

Melakukan penyembelihan hewan sangat penting disesuaikan dengan syariat. Saat menyembelih pun, perlu dipastikan bahwa hewan benar-benar mati, baru kemudian dibersihkan dan dipotong-potong.

5 dari 5 halaman

Setelah penyembelihan, daging hewan kurban dibagi menjadi tiga bagian yang sama, yaitu untuk diberikan kepada yang berhak menerima (fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan), untuk keluarga atau kerabat, dan untuk digunakan oleh pihak yang menyembelih hewan.

Ibadah kurban memiliki makna dan tujuan yang mendalam, yaitu mengungkapkan rasa syukur kepada Allah atas berkah-Nya, mendekatkan diri kepada-Nya, serta berbagi keberkahan dengan sesama. Selain itu, ibadah kurban juga mendorong sikap ketakwaan, keikhlasan, dan rasa saling peduli kepada orang-orang di sekitarnya.

Beri Komentar