Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo
Dream - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, mengatakan jumlah daerah yang masuk zona merah mengalami penurunan drastis. Untuk saat ini daerah berstatus zona merah Covid-19 tinggal 57 kabupaten/kota.
" Kita lihat ada sejumlah daerah yang merah pada 1 Juni yang lalu, sekarang sudah mengalami perubahan. Dalam kurun waktu yang tidak lama, hanya dalam 23 minggu, daerah yang zona merah bisa berubah menjadi, dari 108 zona merah menjadi 57," ujar Doni, dikutip dari Liputan6.com.
Doni mengatakan Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan agar penanganan Covid-19 di 57 zona merah tersebut diprioritaskan. Dia mengatakan penanganan tersebut membutuhkan kerja sama semua pihak, baik pemerintah hingga masyarakat.
" Apabila tidak mendapatkan dukungan dari segenap komponen masyarakat yang ada di daerah, maka yang semula zona hijau bisa dalam waktu yang tidak lama terjadi perubahan ke kuning," kata dia.
Selanjutnya, Doni menjelaskan Jokowi juga meminta dilibatkannya TNI-Polri, tokoh masyarakat, tokoh agama maupun budayawan untuk bersama-sama menekan laju penyebaran virus corona. Ini mengingat proses penanganan Covid-19 di masing-masing daerah berbeda.
" Istilah asing harus bisa diterjemahkan menjadi bahasa yang mudah dipahami, termasuk penggunaan bahasa daerah, seperti hanya droplet, social distancing, physical distancing, new normal," ucap dia.
Sumber: Liputan6.com/Lizsa Egeham
Dream - Jokowi mendesak para menteri membuat terobosan untuk mempercepat penanganan Covid-19. Presiden bernama lengkap Joko Widodo tersebut menilai sejauh ini tidak ada perkembangan signifikan.
" Saya minta ada sebuah terobosan yang bisa dilihat masyarakat dan itu terobosan berdampak kepada percepatan penanganan ini, jadi tidak datar-datar saja," ujar Jokowi, dikutip dari Merdeka.com.
Jokowi menyebutkan beberapa terobosan yang bisa dijalankan, seperti menambah personel atau tenaga medis dari pusat hingga daerah di luar DKI Jakarta. Selain itu, dia meminta peralatan pemeriksaan dan perawatan pasien serta manajemen diperbaiki.
" Kita kontrol untuk provinsi, karena kalau masih datar ini enggak ada pergerakan yang signifikan," kata dia.
Selain itu, Jokowi juga meminta agar langkah pengendalian dijalankan secara terpadu. Seluruh menteri hingga jajaran daerah diminta bekerja dengan efektif.
" Kita bisa efektif, tidak ada lagi ego sektoral, ego kementerian, ego lembaga, ego kedaerahan, apalagi jalan sendiri-sendiri harus kita hilangkan," kata dia.
Jokowi juga mengintruksikan TNI dan Polri tetap menjaga kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Terutama di daerah dengan risiko penularan tinggi.
" Area-area publik yang berisiko kita harapkan betul-betul dijaga," kata dia.
Sumber: Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin
Dream - Presiden Joko Widodo menyinggung fakta pengambilan paksa jasad pasien positif Covid-19 oleh pihak keluarga di sejumlah kota di Indonesia. Presiden menginstruksikan agar kasus serupa takkan lagi terulang.
" Jangan sampai terjadi lagi merebut jenazah yang jelas-jelas Covid-19 oleh keluarga, saya kita itu sebuah hal yang harus kita jaga jangan terjadi lagi," ujar Jokowi, dikutip dari Liputan6.com.
Jokowi menilai perlu digalakkan lagi sosialisasi kepada masyarakat, terutama mengenai pemulasaraan jenazah positif terinfeksi Covid-19. Dia meminta agar para tokoh agama dan budayawan dilibatkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.
" Pelibatan tokoh-tokoh agama, masyarakat, budayawan, sosiolog, antropolog, dalam komunikasi publik harus secara besar-besaran kita libatkan," kata dia.
Pengambilan paksa jenazah Covid-19 kembali terjadi beberapa waktu lalu. Kebanyakan alasan yang dipakai pihak keluarga adalah belum positif terjangkit atau masih Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Padahal, banyak jenazah yang dijemput paksa tersebut ternyata dinyatakan positif Covid-19. Sedangkan pihak keluarga tidak memakamkan jenazah tersebut sesuai protokol pencegahan virus corona.
Insiden ini terjadi di beberapa daerah seperti di Makassar, Bekasi, Surabaya, Bone Bolango, dan Manado.
Polisi turun tangan langsung menangani insiden ini. Sudah ada sejumlah pelaku yang akhirnya ditetapkan sebagai tersangka penjemputan paksa jenazah Covid-19.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Awi Setiyono, mengatakan pihaknya telah menetapkan 12 tersangka jemput paksa pasien Covid-19. Kasus tersebut terjadi di sejumlah daerah.
Sumber: Liputan6.com/Lizsa Egeham.
Advertisement
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Bikin Ngakak, Solusi Tora Sudiro yang Sering Dipunggungi Oleh Sang Istri Saat Tidur
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama