Ketua Satgas: Dokter Gugur Akibat Covid-19 Didominasi Dokter Umum

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 13 Oktober 2020 17:00
Ketua Satgas: Dokter Gugur Akibat Covid-19 Didominasi Dokter Umum
jumlahnya mencapai 60 persen dari seluruh dokter.

Dream - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, mengatakan, dokter yang gugur akibat terinfeksi virus corona didominasi dokter umum. Jumlahnya mencapai 60 persen dari keseluruhan dokter yang meninggal karena Covid-19.

" Kalau kita lihat data yang terakhir, ternyata sekitar 60 persen dokter yang wafat adalah dokter umum," ujar Doni melalui video conference disiarkan channel YouTube Sekretariat Kabinet.

Menurut Doni, para dokter itu sebenarnya tidak bersentuhan langsung dengan pasien positif Covid-19. Para dokter itu tertular dari pasien Covid-19 yang masuk kategori tanpa gejala.

" Mereka yang bukan pasien Covid ternyata sudah OTG yang justru menulari para dokter," kata Doni.

Atas hal ini, Doni meminta masyarakat tidak mengabaikan pentingnya menerapkan protokol kesehatan. Ini menjadi salah satu cara melindungi para dokter dan tenaga medis dari ancaman penularan Covid-19.

1 dari 5 halaman

132 Dokter Meninggal

Pemerintah telah menyediakan fasilitas tes usap (swab test) Polymerase Chain Reaction (PCR) gratis untuk dokter dan para tenaga medis lainnya. Diharapkan tidak ada lagi tenaga kesehatan yang terinfeksi maupun gugur akibat Covid-19.

Ikatan Dokter Indonesia mencatat hingga 9 Oktober 2020, 132 dokter meninggal dunia akibat Covid-19. Sebanyak 68 di antaranya adalah dokter umum dan dengan empat guru besar.

Kemudian, 62 dokter spesialis turut meninggal dunia. Empat orang di antaranya juga merupakan guru besar serta dua orang residen.

2 dari 5 halaman

Ketua Satgas: 17 Persen Masyarakat Indonesia Yakin Tak Bakal Kena Covid-19

Dream - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, mengungkapkan masih adanya masyarakat yang yakin tidak akan terinfeksi Covid-19. Angkanya tidak main-main, mencapai 17 persen.

" Kami tadi juga melaporkan kepada Bapak Presiden tentang adanya 17 persen masyarakat yang masih menganggap tidak mungkin dan sangat tidak mungkin untuk terpapar Covid. Nah, ini tentu angka yang sangat besar," ujar Doni dalam konferensi pers virtual usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo.

Dari data yang diterima Doni, Maluku menempati posisi teratas dengan masyarakat yang yakin tidak mungkin terkena Covid-19. Urutan ke dua ditempati DKI Jakarta.

" DKI pada bulan Juli yang lalu hasil survei yang dilakukan oleh Balitbangkes Kemenkes, tingkat masyarakat yang tidak mungkin dan sangat tidak mungkin itu 30 persen. Sekarang sudah turun di posisi 13,78 persen," kata Doni.

3 dari 5 halaman

Ingat, Patuhi Protokol Covid-19

Selanjutnya ada Jawa Timur yang sempat mencatatkan persentase sebanyak 29 persen. Kini, kata Doni, masyarakat Jatim yang tidak percaya bakal tertular Covid-19 menurun menjadi 18,37 persen.

Doni kemudian mengatakan Jokowi telah meminta masyarakat untuk mengubah perilaku dan patuh pada protokol kesehatan. Selain itu, diperlukan keterlibatan dan kolaborasi semua pihak guna meyakinkan masyarakat bahwa Covid-19 adalah nyata.

" Jadi kolaborasi dari seluruh komponen kita yakini akan bisa mengubah cara pandang masyarakat kita yang semula merasa tidak mungkin dan sangat tidak mungkin terpapar terpapar Covid alhamdulillah pelan-pelan sudah semakin baik sudah semakin banyak yang menyadarinya," kata dia.

Sumber: Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin

4 dari 5 halaman

Sumbang 30% Kasus, 12 Kabupaten/Kota Jadi Prioritas Penanganan Covid-19

Dream - Presiden Joko Widodo meminta semua instansi memprioritaskan penanganan wabah Covid-19 di 12 kabupaten/kota dalam dua pekan ke depan. Belasan daerah tersebut melaporkan lebih dari 1.000 kasus aktif dan menyumbang 30 persen dari total kasus nasional.

" Saya juga minta 2 minggu ke depan diprioritaskan untuk 12 kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif lebih dari 1.000 yang menyumbang 30 persen total kasus aktif nasional," ujar Jokowi dalam pengantar Sidang Kabinet Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Jakarta, Senin, 12 Oktober 2020.

Ke-12 daerah yang menjadi prioritas itu sebagian besar berada di Jabodebek seperti Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Bogor.

Sementara daerah di luar Jabodebek adalah Kota Ambon, Kota Jayapura, Kota Padang, dan Kota Pekanbaru.

 

5 dari 5 halaman

8 Provinsi Dalam Pantauan Ketat

Jokowi juga mengapresiasi provinsi Jawa Timur dan Sulawesi Selatan yang telah berhasil mengendalikan penyebaran Covid-19. Presiden bahkan meminta kinerja dua provinsi ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengendalian Covid-19.

Namun presiden mengingatkan, dua provinsi ini dalah 8 provinsi prioritas lainnya agar tak lengah meski mencatat penurunan jumlah kasus baru. Semua provinsi tetap harus terus dimonitor secara ketat.

" Testing, tracing, dan treatment terus diperbaiki sehingga gap antara provinsi satu dengan lain, terutama testing bisa kejar dengan baik," kata Jokowi.

Khusus kepada masyarakat, Jokowi mengimbau untuk tetap patuh pada penerapan protokol kesehatan agar angka Covid-19 terus berkurang.

" Yang penting juga menekan terus kasus-kasus positif dengan terus menyampaikan mengenai pentingnya kedisiplinan terhadap protokol kesehatan," ucap Jokowi.

 

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

 

Beri Komentar