Sekretaris Daerah Ogan Komering Ulu Achmad Tarmizi (merdeka.com)
Dream – Namanya memang cuman dua kata: Achmad Tarmizi. Namun lihatlah gelar yang disandang Sekretaris Daerah Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, itu, berderet bak gerbong kereta.
Saat ini, Achmad menyandang 83 gelar, baik akademik maupun nonakademik. Sehingga deretan gelar yang mengular di belakang nama itu membuat banyak orang tercengang. Pria kelahiran Palembang 9 Juni 1966 itu bahkan mendapat rekor MURI sebagai sekda dengan gelar terbanyak.
“ Saya hafal dengan semua gelar itu. Kalau diuji orang saya siap buktikan, lagian MURI tidak sembarang mencatatkan rekor,” dikutip dari merdeka.com, Kamis 19 Januari 2023.
Gelar akademik yang disandang Achmad adalah Dr, Drs, Ir, SE, SH, ST, MT, MSi, MH, MPd, dan PhD (HC). Dia meraih gelar S1 pertama di Pendidikan Teknik Mesin (FKIP) Universitas Sriwijaya Palembang 1991. Gelar doktor direngkuh pada 2012 di Agribisnis Fakultas Pertanian Unsri Palembang.
Pada saat itu juga Achmad kuliah di beberapa tempat dan berhasil meraih gelar, baik strata satu maupun dua. Seperti S1 Universitas Terbuka Jakarta Ekonomi (FE) Manajemen 2004, S2 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Teknik Mesin (FT) 2003, S2 STIA Yappann Jakarta Administrasi Pendidikan 2013.
Kemudian S1 Universitas Terbuka Jakarta Ilmu Hukum (FISIP) 2020, S2 Universitas Muhammadiyah Palembang Ilmu Hukum 2019, profesi Universitas Lampung Program Profesi Insinyur 2019, S2 Universitas PGRI Palembang Manajemen Pendidikan 2020, dan terakhir S1 Universitas Saburai Lampung Teknik Mesin 2021.
Dari sebelas titel yang didapat, enam gelar diperoleh dari program beasiswa dan empat di antaranya memperoleh cumlaude, bahkan IPK-nya 4.0. Sementara lima gelar diraih dengan biaya sendiri.
Selain gelar akademik, Achmad punya 72 title nonakademik, yakni CH, CHt, CHA, NNLP Pract, M.NNLP, CT.NNLP, CPHCM, HCBP, HCMP, CNHRP, CNPSP, CT.NPS, CHMP, CT.HM, CHLP, CT.HL, CHSP, CT.HS, CNSPP, CT.NSP, CNBLP, CT.NBL, CNSHP, CT.NSH, CNSCP, CT.NSC, CHPP, CT.HP, CNTP, CNICP.
Lalu, CT.NIC, CRBC, AWP, QWP, CTOT, CHRMP, C.SH, IPU, C. STMNI. Int'l, CPS, CPSP, CLA, C.PW, CSHWP, C.IB, CTAP, RFP, CPR, C.MARCOM, C.HRD, C.NLMOR, C.FH., CMFH, C.MMI., CT.MMI, CT-ALC, C.MGR, CSS.ALC, C.Pst, C.Ext, C.Hs, C.IT, C.AT, C.ME, C.Spk, C.CC, C.LA-ALC, C.LSc, CRBD, CT.NHT, CT.NHR, ASEAN Eng.
Menurut Achmad, rentetan gelar itu tersemat berkat ketertarikannya pada ilmu. Dia menekuni berbagai bidang ilmu pengetahuan, baik akademik maupun nonakademik. Mungkin taka da satupun orang di Indonesia yang menyamai jumlah gelar Achmad.
Achmad cinta mati dengan ilmu pengetahuan setelah sang ayah meninggal dunia. Kala itu usianya masih empat tahun. Dia hanya mendapat perhatian dari sang bunda, Siti Hijir Asia. Setiap hari, sang ibu mengusap kepalanya sambil berpesan agar rajin belajar dan raih cita-cita setinggi langit.
“ Setiap hari kepala saya diusap ibu, itu menjadi motivasi agar saya rajin belajar dan menjadi orang sukses. Karena ingat masa-masa itulah, saya berkomitmen belajar tak henti,” ujar Achmad.
Semangat Achmad menjadi membara berkat dukungan sang ibu. Ia tak ingin mengecewakan ibunya meski tak ada lagi sosok ayah dalam hidupnya.
“ Saya yatim waktu masih umur 4 tahun, tapi bukan berarti semangat hidup dan sekolah hilang. Di situlah ibu saya dukung terus, kasih motivasi terus,” kata dia.
Dia berkelana dari satu kampus ke kampus lainnya, apalagi profesinya dulu sebagai guru. Dia kerap mendapat tugas belajar dari dinas dan pemerintah.
“ Dari sebelas kali kuliah, enam dapat beasiswa, sisanya uang pribadi. Istilahnya saya ini haus ilmu pengetahuan, maunya sekolah terus,” terang Achmad.
Meski demikian, dia tidak memaksa anak-anaknya mengikuti jalan hidupnya dengan meraih banyak gelar. Ketiga anaknya kini memilih mencari pendidikan yang belum pernah dijalani sang bapak.
“ Anak yang pertama Teknik Informatika, kata dia buat anak-anak kekinian, anak kedua dokter, sekarang lagi ambil spesialis bedah, dan anak bungsu Juni nanti lulus di Akmil. Alhamdulillah beda sama bapaknya,” terang Achmad.
Advertisement
Mengenal Sindrom Kepala Datar Pada Bayi, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ngeri, Indonesia Kehilangan Rp133 Triliun Setiap Tahun Akibat Judi Online

Longrunrangers, Serunya Ikut Komunitas Lari Sambil Charity

Prabowo Pakai AI untuk Swasembada Beras dan Jagung

Tiket Pesawat Kelas Ekonomi Bakal Turun Saat Libur Nataru, Ini Penjelasan Kemenhub


Karyawan Ini Tolak Kembalikan Uang Salah Transfer Rp1,4 Miliar
BMKG Peringatkan Puncak Musim Hujan Sudah Tiba, Risiko Bencana di Depan Mata

Detik-detik Bobby Kertanegara Diserang Kucing Gendut, Suasana Jadi Tegang
Gen Z Jadi Doktor Termuda di UGM! Rizky Aflaha Lulus S3 di Usia 25

Mengenal Sindrom Kepala Datar Pada Bayi, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ngeri, Indonesia Kehilangan Rp133 Triliun Setiap Tahun Akibat Judi Online
