Mukhlis (Foto: Istimewa)
Dream - Belajar dan menghafal Alquran selama ini identik dengan aktifitas para santri yang sedang bergelut dengan pelajaran ilmu-ilmu keislaman di pondok pesantren.
Mukhlis Ridho Firdaus, 17 tahun, merupakan santri penghafal Alqur’an asal Garut, Jawa Barat, yang berjuang menuntut ilmu untuk menjadi seorang sastrawan.
Mukhlis, sapaannya, adalah tiga bersaudara dari orang tuanya yang bekerja sebagai petani di Garut.
Mukhlis mengaku, awal perjalanannya menghafal Alqur’an bukan berasal darinya, melainkan dari kedua orang tuanya. Bahkan, awalnya ia menolak keinginan orang tuanya yang memintanya menjadi penghafal Alqur’an.
Namun, hal itu berubah kala Mukhlis memasuki Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Takhassus Brebes.
Di tengah lingkungan dan teman-teman penghafal Alqur’an, ia justru termotivasi untuk hafal Alqur’an 30 juz.
Meski demikian, ia akui kadang bertemu dengan rasa malas. Akan tetapi, rasa malas itu selalu kalah oleh motivasinya saat ini, yakni orang tua. Ya, orang tua adalah alasan utama ia berusaha keras menajdi hafidz Qur’an.
" Ada rasa malas, kadang menyerah untuk lanjut menghafal, tapi saya masih punya penyemangat dari orang tua, ustadz dan teman di pesantren," tuturnya.
Dengan dukungan orang-orang terdekatnya, kini Mukhlis sudah mengkhatamkan hafalan 30 juznya dalam waktu satu setengah tahun. Mukhlis pun tak menyangka bahwa dirinya mampu menyelesaikan hafalan Alqur’an di pesantren.
Qadarullah, justru Mukhlis merupakan santri yang pertama khatam dan menjadi motivasi untuk santri lainnya. Kini Ia masih terus murajaah hafalannya agar selalu terjaga dan memperlancarnya.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN