Kisah Haru Ibu Diam-Diam Pakai Toga Anaknya, Seumur Hidup Tak Pernah Punya Ijazah

Reporter : Okti Nur Alifia
Senin, 25 April 2022 09:00
Kisah Haru Ibu Diam-Diam Pakai Toga Anaknya, Seumur Hidup Tak Pernah Punya Ijazah
Sang ibu tak melanjutkan sekolah karena diminta menjaga adik-adiknya.

Dream - Banyak orang tidak memiliki gelar akademik karena tidak mampu untuk menempuh pendidikan. Meski demikian, mereka mampu menyekolahkan anak hingga ke perguruan tinggi.

Seperti kisah yang viral berikut ini. Seorang anak bernama Teja menceritakan sang ibu yang diam-diam memakai toganya di kamar.

" Ini ibu saya. Pagi ini kepergok di kamar sedang nyobain toga punyaku," tulis Teja di Facebook.

Dalam unggahan itu Teja memang mengunggah foto sang ibu yang tengah memakai toga lengkap. Dalam foto itu, sang ibu duduk di atas sofa ungu.

1 dari 7 halaman

Karena melihat sang ibu mengenakan toga, Teja pun bertanya ada apa gerangan. Karena kepergok mengenakan toga, sang ibu kaget. Dengan setengah malu dan tersenyum, sang ibu berkata sedang mencoba memakai toga anaknya itu.

" Gimana Nak, ibu cocok kan jadi sarjana?" tulis Teja, menirukan pertanyaan sang bunda.

Mendengar pertanyaan sang bunda, hati Teja langsung tak karuan. Air matanya mulai meleleh karena merasa terharu.

" Ibu ini memang Sarjana kok Bu, bahkan buatku gelar yang cocok untuk ibu adalah S.H alias Sarjana Hebat," demikian jawab Teja.

2 dari 7 halaman

Pujian Teja membuat sang ibu tersipu malu. Maklum, sang ibu hanya lulusan sekolah rakyat. SR. " Seumur hidupnya Beliau tak pernah merasakan memiliki ijazah," tulis Teja.

Setelah lulus SR, tambah Teja, sang ibu tak melanjutkan sekolah karena diminta menjaga adik-adiknya.

" Walaupun ibu enggak pernah memiliki ijazah tapi ibu pengagum toganya para sarjana," tambah Teja.

Saking sukanya dengan toga, tambah Teja, dulu ibunya selalu mengantar tetangganya ke kampus bila tiba saat wisuda.

" Ibu senangnya bukan main dan ikut antar menuju kelulusannya di kampusnya," tambah Teja.

3 dari 7 halaman

Sang bunda pun selalu berpesan kepada Teja agar bisa memakai toga. " Kamu harus pakai toga ya nak," tulis Teja, mengenang pesan sang bunda tempo dulu.

Hingga saat ini, ibundanya selalu bertanya jika melihat gelar berderet di televisi. Terkadang dia bertanya beda gelar dr dengan Dr.

" dr itu dokter bu, gelar profesi untuk sarjana kedokteran, nah kalau DR itu Doktor adalah gelar untuk mahasiswa yang menyelesaikan kuliah sampe S3 Bu," jelas Teja.

Demikian pula dengan gelar-gelar lainnya, sang bunda juga selalu menanyakan kepada Teja. Setelah dijelaskan, sang ibu selalu manggut-manggut.

" Jadi gelarmu sama istrimu itu sekarang apa nak?" Teja menirukan pertanyaan sang bunda kepadanya.

4 dari 7 halaman

Teja pun menjelaskan bahwa gelarnya adalah SE dan MM. Sementara sang istri yang seorang dokter bergelar dr dan Sp.PD.

Teja masih ingat betul saat dulu mengantar ayah bundanya ke dokter. Sang ibu selalu ingin nama Teja tertulis di papan nama dokter yang praktik.

" Aku sama bapak senyam-senyum sambil mengaminkan," kenang Teja.

Menurut Teja, sang ibu hanyalah wanita biasa yang tidak berpendidikan. Meski demikian cinta dan jasanya tidak mampu dilukiskan dengan kata-kata.

" Bahkan aku haram menghitung jasa-jasanya karena terlalu besar," tegas Teja.

" Luas lima benua dari timur ke barat dan utara ke selatan tidak akan pernah bisa menyaingi luasnya cinta ibu kepadaku," tambah Teja.

5 dari 7 halaman

Menurut Teja, sang ibu selalu mendoakannya setiap kali beribadah kepada Tuhan. Dia minta maaf karena tidak menjadi dokter sebagaimana keinginan sang bunda dulu.

" Namun aku sudah menuntaskan janjiku kepadamu memakai toga dan berdiri di atas podium meraih gelar yang kau dambakan," tutur Teja.

Bagi Teja, gelar akademiknya bukan untuk sebuah kebanggan. Dia hanya ingin melihat ibunya tersenyum karena senang atas hasil kerja kerasnya menyekolahkan anaknya.

" Dan hari ini, aku menyerahkan togaku untuk ibu pakai sebagai tanda bahwa ibu sudah berhasil lulus menyelesaikan tugasmu mendidikku," tulis Teja.

6 dari 7 halaman

Dia menilai perjuangan ibunya untuk menyekolahkannya sangat luar biasa. " Tidak ada ucapan apapun yang mewakili rasa terima kasihku," tambah Teja.

Dia berterima kasih kepada sang bunda karena telah melahirkannya. Bagi Teja, sang bunda adalah inspirasinya.

Lewat unggahan itu pula Teja mengajak semua orang mengingat kenangan tentang ibu. Dia berharap semua orang bersyukur karena dilahirkan oleh ibu-ibu tangguh yang tak pernah habis kasih sayangnya.

" Sujud sungkem Kagem ibu dan bapa," demikian Teja mengakhiri unggahannya.

7 dari 7 halaman

Beri Komentar