Kisah Murtadnya Orang-orang Setelah Nabi Muhammad Saw Isra Mi'raj (Foto Ilustrasi: Shutterstock.com)
Dream - Isra Mi'raj menjadi peristiwa yang sangat penting dalam perjalanan keislaman Nabi Muhammad saw. Menurut Al-Maududi dan sebagian besar ulama, Isra Mi'raj terjadi di tahun pertama sebelum hijrah, yakni antara tahun 620 - 621 masehi. Lalu menurut Al-Allamah Al-Manshurfuri, Isra Mi'raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian.
Ketika Nabi Muhammad saw mengakui bahwa dirinya telah di-isra-kan, saat itu juga pengakuan beliau justru diejek oleh Abu Jahal yang merupakan paman dari Nabi saw. Tak hanya itu saja, setelah pengakuan beliau, tidak sedikit pengikutnya yang sudah beriman memutuskan untuk keluar dari Islam atau murtad.
Peristiwa Isra dan Mi'raj yang dialami oleh Nabi Muhammad saw pada kenyataannya diterima dengan ketidakpercayaan, keraguan, hingga ejekan. Lalu, apa yang terjadi selanjutnya pada para pengikut Nabi saw dan apa yang dilakukan oleh Nabi saw? Berikut sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.
Dikisahkan sehari setelah Nabi Muhammad saw mengalami isra mi'raj, beliau duduk sendirian di Masjidil Haram sambil merenungkan apa yang baru saja beliau alami. Tiba-tiba saja Abu Jahal melintas lalu melihat dan mendekati Nabi Muhammad saw. Kedatangannya ternyata untuk mengejak beliau.
" Tak adakah lagi hal (wahyu) yang datang kepadamu tadi malam?"
Saat itu pun Nabi saw mengangkat wajahnya dan melihat ke arah Abu Jahal.
" Memang, aku telah di-isra-kan ke Baitul Maqdis di Syam (Suriah) tadi malam." jelas Nabi saw.
" Dan sekarang engkau telah berada lagi di antara kita?" tanya Abu Jahal dengan masih mengejek.
" Benar." jawab Nabi saw.
Perlakuan Abu Jahal untuk mengejek Nabi saw pun semakin menjadi-jadi. Ia bahkan sampau berteriak pada orang-orang yang ada di sekitarnya.
" Hai, Bani Kaab bin Luai! Kemarilah kalian."
Orang-orang pun berkumpul dan Abu Jahal menceritakan tentang apa yang baru saja didengarnya dari Nabi Muhammad saw. Ya, tak lain dan tak bukan tujuan dari Abu Jahal masih lah ingin mengejek Nabi saw di depan orang-orang yang adalah pengikut Nabi saw agar nantinya para pengikut Nabi saw pergi meninggalkan beliau.
Ketika sedang berkumpul bersama dengan Abu Jahal dan Nabi Muhammad saw, ada seorang umat Islam yang bertanya.
" Benarkah engkau di-isra-kan tadi malam, wahai Rasulullah?"
" Benar. Dan di sana aku melaksanakan sholat bersama para anbiya." jawab Nabi saw.
Mendengar jawaban Nabi Muhammad saw, orang-orang musyrik pun semakin mengejek beliau. Sedangkan umat Islam yang merupakan pengikut beliau justru ragu dengan Nabi Muhammad saw.
Orang-orang mengatakan bahwa perjalanan ke Makkah - Syam secara terus-menerus saja memakan waktu satu bulan untuk pulang dan pergi. Sehingga tidak mungkin jika Nabi Muhammad saw pulang dan pergi ke Makkah hanya dalam waktu satu malam.
Di saat kondisi itulah tidak sedikit umat Islam yang akhirnya memutuskan untuk kembali murtad atau meninggalkan agama Islam dan ada juga merasa ragu. Pada akhirnya orang-orang itu menemui Abu Bakar sebagai sahabat dari Nabi Muhammad saw untuk mencari kebenaran akan perkataan dari Nabi Muhammad.
Diriwayatkan dalam Mustadrak bahwa Aisyah berkata:
" Para penyembah berhala datang kepada Abu Bakar dan berkata, " Apa pendapatmu tentang sahabatmu? Dia mengatakan bahwa dia dibawa tadi malam ke Baitul Maqdis."
" Benarkah dia mengatakan demikian?"
" Ya." jawab mereka.
Abu Bakar mengatakan bahwa Nabi Muhammad saw telah mengatakan yang sebenar-benarnya dan ia sangat percaya pada beliau. Karena kepercayaan besar Abu Bakar kepada Nabi Muhammad saw itulah yang membuat ia dijuluki sebagai Ash-Shiddiq atau orang yang selalu membenarkan atau percaya.
Setelah itu, Abu Bakar pun pergi ke masjid untuk mendengarkan Nabi saw yang sedang menceritakan tentang kondisi di Baitul Maqdis. Abu Bakar sendiri sudah pernah berkunjung ke kota tersebut dan mengetahui bagaimana kondisi yang sebenarnya.
" Rasulullah, aku percaya." ucap Abu Bakar.
Ulama Ibnul Qayyim mengatakan:
" Esok harinya tatkala Rasulullah saw berada di tengah kaumnya, beliau mengabarkan apa yang diperlihatkan Allah, berupa tanda-tanda kekuasaan-Nya yang agung."
“ Mereka pun semakin menjadi-jadi dalam mendustakan dan mengejek beliau. Mereka meminta agar beliau menyebutkan ciri-ciri Baitul-Maqdis. Maka Allah menampakkannya, sehingga beliau bisa melihatnya secara langsung. Seketika itu beliau mengabarkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan-Nya, dan mereka tidak bisa memberi bantahan sedikit pun."
“ Beliau juga mengabarkan tentang kafilah dagang mereka tatkala kepergian dan kepulangannya, tentang seekor unta milik mereka yang terlepas dari rombongan. Setelah kafilah itu tiba, maka apa yang disampaikan beliau itu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya."
“ Namun semua rentetan kejadian ini justru membuat mereka semakin lari menjauhkan diri, dan orang-orang yang zalim tidak menghendaki kecuali kekufuran.”
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib