Kisah Nabi Musa Mendapat Petunjuk dari Allah SWT tentang Siapa yang Menjadi Temannya di Surga

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Minggu, 7 Mei 2023 06:01
Kisah Nabi Musa Mendapat Petunjuk dari Allah SWT tentang Siapa yang Menjadi Temannya di Surga
Teman Nabi Musa di surga ini adalah seorang laki-laki biasa, namun memiliki akhlak yang luar biasa.

Dream - Jika berbicara tentang kisah nabi, tentunya setiap nabi memiliki kisah masing-masing yang sarat akan hikmah. Salah satunya adalah Nabi Musa as yang sejak kelahirannya di dunia sudah mendapatkan ujian. Di mana ketika itu Firaun memerintahkan bala tentaranya untuk membunuh setiap bayi laki-laki dari Bani Israil.

Ibu Nabi Musa as pun sangat khawatir dengan nasib putranya yang akan menjadi korban dari kekejaman Firaun. Hingga akhirnya Nabi Musa dihanyutkan ke sungai. Sejak itulah, kehidupan Nabi Musa dipenuhi dengan berbagai peristiwa, baik yang mengerikan hingga yang mengharukan.

Satu dari sekian kisah tentang Nabi Musa yang bisa sahabat Dream ambil hikmahnya adalah ketika beliau bertanya kepada Allah SWT tentang siapa yang akan menemaninya ketika berada di surga kelak. Saat itulah Allah SWT memberikan petunjuk tentang seseorang yang akan menemaninya di surga hingga beliau mencari sendiri dan menemukan orang tersebut.

Untuk mengetahui kisah lengkapnya tentang siapa yang menemani Nabi Musa as di surga, berikut sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.

1 dari 2 halaman

Kisah Nabi Musa dan Penjual Daging

Melalui kitab Ihya Ulumuddin karya dari Imam Al-Ghozali, salah satu hal yang dijelaskan di dalamnya adalah tentang kisah Nabi Musa yang bertanya kepada Allah SWT tentang siapa yang akan menemaninya kelak di surga.

" Ya Allah Ya Tuhanku, tunjukkanlah kepadaku orang yang akan menemaniku di dalam surga."

Lalu, Allah SWT berfirman:

" Wahai Musa, pergilah kamu ke negeri ini dan pasar ini. Di situ kamu akan berjumpa dengan seorang lelaki penjual daging yang wajahnya seperti demikian, maka dia itulah temanmu di surga kelak."

Setelah mendapatkan petunjuk dari Allah SWT, Nabi Musa pun langsung pergi ke pasar yang ditunjukkan oleh Allah SWT. Setibanya di pasar, Nabi Musa memerhatikan seorang penjual daging. Ia sedang memasukkan sepotong daging ke bakul dan setelah berdagang, ia segera pulang ke rumahnya.

" Wahai saudara, apakah saudara ada yang menunggu?" tanya Nabi Musa.

" Ya, saya ada tamu (orang yang menunggu)." jawab penjual daging.

Saat itu juga Nabi Musa mengikuti si penjual daging sampai rumahnya. Setiap aktivitas yang dilakukan penjual daging itu diperhatikan Nabi Musa dengan baik. Ia sedang sibuk memasak kari daging.

Setelah selesai memasak, di penjual daging membawa seorang perempuan yang sudah sangat tua dari kamar. Perempuan itu disuapi makanan dengan sangat hati-hati sampai kenyang. Kemudian ia mencucikan pakaiannya, memandikannya, memakaikan baju yang bersih, hingga mengantarkan kembali ke tempat tidurnya.

Meski sangat lemah, namun Nabi Musa mengetahui bahwa perempuan tua itu bisa menggerakkan bibirnya. Ya, perempuan tua tersebut sedang berdoa. Nabi Musa mengetahui apa yang diucapkan oleh perempuan tersebut yang adalah sebuah doa:

" Allahummaj 'al ibnii jaliisa Musa fil jannah" .

Artinya: " Ya Allah jadikanlah anakku ini teman bagi Musa di dalam surga."

Nabi Musa pun bertanya pada si penjual daging:

" Wahai saudaraku, apakah yang telah kamu lakukan itu?"

" Perempuan tua ini adalah ibuku. Dia terlalu lemah dan tidak boleh duduk." jawab si penjual daging.

" Engkau memperoleh berita gembira, saya adalah Musa dan engkau adalah sahabat karibku kelak di surga." jelas Nabi Musa kepada si penjual daging.

Nabi Musa pun menceritakan tentang tujuan kedatangannya yang adalah karena petunjuk dari Allah SWT. Akhirnya Nabi Musa mengetahui siapa yang kelak akan menjadi temannya di surga. Ternyata orang tersebut adalah seorang laki-laki yang hidupnya bekerja sebagai penjual daging dan sangat berbakti kepada ibunya.

2 dari 2 halaman

Hikmah yang Bisa Diambil

Melalui kisah Nabi Musa yang bertemu dengan penjual daging di atas, maka ada beberapa hikmah berharga yang bisa sahabat Dream petik. Berikut adalah beberapa hikmah tersebut:

  1. Allah SWT tidak pernah membeda-bedakan siapa yang akan masuk surga berdasarkan derajatnya. Tetapi semua adalah bergantung dari amalan yang dilakukannya selama di dunia.
  2. Kewajiban seorang anak adalah berbakti kepada orang tua, salah satunya adalah ibunya. Ketika ibu sedang sakit pun, seorang anak sudah seharusnya menjaga dan merawatnya dengan baik. Hal ini jugalah yang dilakukan oleh seorang ibu kepada anaknya sejak masih di dalam kandungan, dilahirkan ke dunia, dan membesarkannya sampai dewasa. Bakti kepada ibu pun sudah dijelaskan dalam sebuah hadis berikut:

" Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Dan orang tersebut kembali bertanya, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Beliau menjawab, 'Ibumu.' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi,' Nabi shalallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Kemudian ayahmu.'" (HR Al Bukhari dan Muslim)

Beri Komentar