Kisah Pedih Dokter RSPI: Kena Covid-19, Dikucilkan Tetangga

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 28 September 2020 12:00
Kisah Pedih Dokter RSPI: Kena Covid-19, Dikucilkan Tetangga
Nurhayati pun giat memberikan edukasi agar masyarakat tidak salah paham dengan penularan Covid-19.

Dream - Nurhidayati, 30 tahun, telah mencurahkan tenaga sepenuhnya dalam penanganan Covid-19. Dengan keahliannya sebagai dokter, dia terjun langsung menangani pasien positif yang dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso.

Dia sadar betul tidak bisa menghindar dari potensi tertular Covid-19. Tetapi, dia tidak menyangka penyakit yang dia alami ternyata berdampak pula pada kehidupan sosialnya.

Meski sudah berjuang keras, Nurhidayati justru harus menghadapi stigma dari warga yang tinggal di sekitar rumahnya. Dia dikucilkan karena tertular Covid-19.

" Untuk tetangga jauh mereka benar-benar menjauh, mengucilkan sampai tidak ada orang yang lewat depan rumah saya," ujar Nurhidayati, dikutip dari Liputan6.com.

 

1 dari 2 halaman

Tangani Langsung Pasien Covid-19

Nurhayati dinyatakan positif Covid-19 pada 18 April 2020 dari hasil tes usap (swab test). Gejala awal yang dia alami seperti meriang, hidung tersumbat, penciuman menurun, lemas, pusing, dan nyeri tenggorokan.

Nurhayati merupakan dokter umum yang bertugas di instalasi gawat darurat RSPI. Ketika RSPI menjadi rumah sakit rujukan, dia bertugas di ruangan isolasi pasien Covid-19.

Ketika ada informasi menyatakan Nurhayati positif Covid-19, orang-orang di lingkungannya justru khawatir. Mereka pun enggan lewat di depan rumah dokter muda itu.

 

2 dari 2 halaman

Terus Mengedukasi Masyarakat

Nurhayati pun meminta bantuan Ketua RT dan tetangga terdekat untuk memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat mengenai penularan Covid-19.

" Saya memberikan informasi via WhatsApp dan telepon ke Bu RT untuk memberikan penjelasan kalau sudah ada jarak, beda rumah, tidak akan tertular," kata dia.

Nurhayati mengatakan peran pengurus RT sangat penting untuk menenangkan situasi. Juga mencegah stigma pada penderita Covid-19.

Dia juga mengatakan hanya melakukan perjalanan dari tempat kerja ke rumahnya di Bekasi Barat dan sebaliknya. Sehingga, dia yakin tertular Covid-19 di tempat kerja.

Sumber: Liputan6.com/Nila Chrisna Yulika

Beri Komentar