Johan Amir (Foto: YouTube Pangais Channel)
Dream - Membahas kisah perjuangan para pejuang di masa kemerdekaan tentu selalu menarik. Tak bisa dilupakan, Indonesia bisa menjadi negara seperti hari ini berkat tumpah darah para pejuang kala itu.
Di wilayah Cisurupan, Garut, Jawa Barat, tinggal sesosok pria yang penuh cerita. Masa kecil hingga remaja Johan Amir, 96 tahun, dipenuhi konflik zaman penajajahan di Indonesia yang melibatkan Belanda. Ia juga diketahui merupakan salah seorang pejuang di masa itu.
" Uwa Johan dulu tentara Indonesia?," tanya pria dalam video.
" Jangan dibilang tentara Indonesia, tapi pejuang Indonesia," ujar Johan Amir.
Dalam video yang diunggah kanal YouTube Pangais Channel itu, Johan membagikan memori masa remajanya. Kala itu, menjelang 1945 hingga 1947, merupakan momen menegangkan bagi dirinya dan seluruh rakyat Indonesia.
Dalam keterengannya, Johan turut berjuang melawan para penjajah, termasuk para tentara yang memiliki kebangsaan sama dengannya, yakni Belanda.
" Itu tahun 1947 atau 1946. Tahun 1945 merebut kemerdekaan, tahun 1946 saya sudah di Garut," ceritanya.
Johan merupakan pria keturunan Belanda yang sejak kecil menetap di Garut, Jawa Barat. Diketahui, Johan lahir di Amsterdam, Belanda. Saat berusia 3 bulan, sang ayah mengajaknya ke Indonesia.
" Lahir di Belanda, usia 3 bulan langsung pulang ke Indonesia. Ayah saya cuti pulang ke Belanda, balik lagi bawa saya," ujarnya.
Tak hanya kebahagiaan, Johan juga melalui masa sulit.
Diketahui Johan merupakan salah satu lakon yang turut mengobarkan Peristiwa Bandung Lautan Api. Bersama 17 orang lainnya, Johan nekat memathui perintah untuk menghalau Belanda di Tanah Pasundan.
" Saya ikut Bandung Lautan Api. Pas itu saya keluar, setelah selesai masuk lagi ke Bandung. Saya diperintahkan bawa 17 anak buah bakar rumah, jadi di dalam daerah Belanda itu pengacauan saja, dibakar semua," ceritanya.

Layaknya para pejuang lain, di masa remajanya ia sudah memiliki senjata.
" Ada (senjata). Sesudahnya ada pengumuman, senjata itu harus masuk (disita). Ya semua jadinya ditarik, tapi kecuali militer sama polisi," ungkapnya,
Masa perjuangan sudah berlalu. Kini Johan sudah hidup tenang bersama keluarganya di Garut dan menimkati masa senja sembari sesekali bernostalgia.
Berikut video kisah perjuangan Johan Amir berjuang merebut kemerdekaan Indonesia:
Advertisement
Upgrade Gaya Hidup Digitalmu dengan eSIM XL PRIORITAS, Pilihan Premium Masa Kini

Ibadah Lancar, Komunikasi Aman: Tips Itinerary Umroh & Internet Hemat


Bencana di Sumatera Sebabkan Krisis Air Bersih bagi Warga Terdampak

Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera
