Dream – Sekujur wajahnya menghitam. Melepuh, luka bakar. Mata bocah bersinglet hitam itu sipit sebelah karena bengep. Rambutnya acakadul, gosong.
Kedua tangan terbebat kasa putih. Seutas selang menjulur, mengantar cairan infus ke tubuh ringkih itu. Di atas ranjang hijau, dia menopang badan dengan siku. Setengah berbaring. Dengan sisa tenaga, dia menuturkan kisah pilunya.
Bocah itu adalah Ali Mushtaha. Bocah sebelas tahun itu menjadi salah satu korban keganasan tentara Israel. Dia terbakar akibat bom Zionis yang dihamburkan ke Gaza. Belasan anggota keluarganya tak selamat.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @hani.aburezeq. Wajah Ali gosong. Luka akibat bom Israel membuatnya tak dikenali. Dia harus menjalani perawatan darurat di rumah sakit.
“Setiap kali saya melihat wajah saya, saya menangis. Saya berharap wajah saya sama seperti sebelumnya,” kata Ali dalam video yang dibagikan jurnalis Palestina, Hani Aburezeq.
Ali memang tampak berbeda sama sekali. Sebelum terimbas bom yang dijatuhkan tentara Israel, dia merupakan bocah rupawan. Hani Aburezeq juga menunjukkan foto Ali sebelum kena bom. Bocah itu tersenyum lebar.
Dia menunjukkan gambar Ali kecil yang tersenyum di ponselnya sebelum perang meningkat pada 7 Oktober.
Sambil menangis melihat kondisinya sebelum terkena bom, bocah itu mengenang permintaannya kepada sang ayah. Dia mengaku ingin dibelikan jersey klub sepak bola Al-Ahly.
“Setelah dia membawanya, saya kehilangannya karena rumah saya dibom,” tutur Ali.
Sebagaimana mimpi banyak bocah di sekujur Bumi ini, Ali ingin menjadi pemain bola. Dia ingin menjadi penjaga gawang seperti idolanya, Mohammad El-Shenawy, kiper Mesir. “Aku ingin bertemu dengannya,” kata dia.
Perang yang pecah setelah serangan kelompok Hamas ke Israel pada 7 Oktober silam hingga kini belum mereda. Sejak serangan itu, Israel bahkan semakin membabi buta.
Israel mengerahkan pasukan darat dan udara untuk membombardir Jalur Gaza. Otoritas di Gaza menyebut hingga saat ini sekitar 21.800 orang meninggal dunia sejak perang meletus.
Pertempuran di wilayah tengah terus berlanjut hingga hari ini, warga memperingatkan, dengan tank-tank yang mendesak ke al-Bureij dan serangan udara menargetkan al-Nusseirat, al-Maghazi, dan Khan Younis.
Laporan terbaru dari lapangan mengatakan Israel menarik ribuan tentara keluar dari Gaza sebagai bagian dari fase baru perang.
Hal ini bisa menjadi sinyal bahwa pertempuran sedang dikurangi di beberapa daerah, khususnya di bagian utara dimana militer mengatakan bahwa mereka hampir mengambil alih kendali.
Israel mendapat tekanan dari sekutu utamanya, AS, untuk mulai beralih ke pertempuran dengan intensitas lebih rendah.
Kabar penarikan senjata tersebut muncul menjelang kunjungan Menteri Luar Negeri Antony Blinken ke wilayah tersebut dan setelah pemerintahan Biden melewati Kongres untuk kedua kalinya bulan ini untuk menyetujui penjualan senjata darurat ke Israel. (Metro.co.uk)
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur