Ilustrasi Jutawan Jatuh Miskin Dan Harus Menggelandang. (Foto: Harian Metro)
Dream - Hidup ini bagaikan sebuah roda. Terkadang di atas, ketika semua usaha kita mendapatkan hasilnya dan menjadi orang sukses.
Namun adakalanya kita berada di bawah. Di saat inilah semua kekayaan yang sebelumnya kita miliki, hilang dan musnah.
Hanya tinggal kesabaran dan ketakwaan yang perlu ditingkatkan agar hidup tidak makin terpuruk sehingga iman jadi korban.
Mungkin itulah gambaran kehidupan seorang pria dari Malaysia bernama Johari ketika mendapat ujian dari Allah.
Johari mengaku pernah memiliki pendapatan jutaan ringgit. Naik penerbangan kelas satu dan tidur di hotel lima bintang.
" Namun, dalam sekejap mata Allah SWT uji saya. Semua itu hilang. Saya bahkan pernah hidup menggelandang serta mengharapkan belas kasihan orang lain," kata Johari.
Pria berusia 50-an ini pernah mengalami perubahan 180 derajat dalam kehidupannya setelah usahanya bangkrut kira-kira 10 tahun lalu. Akibatnya, dia menggelandang selama setahun.
Johari menuturkan itu adalah waktu paling susah bagi dirinya serta keluarga. Namun dia tetap bersyukur karena pernah mendapat 'peringatan' Allah SWT sebelum ajal menjemputnya.
" Biasalah, ketika senang, adakalanya kita lupa siapa yang memberi rezeki dan nikmat. Ada yang mengatakan saya menjadi korban iri hati orang lain.
" Jika itu benar, saya sudah lama memaafkan orang itu. Tapi saya yakin ini semua aturan yang ditetapkan Tuhan, dan saya sebagai hamba ridha dan bersyukur," katanya.
Menceritakan kisahnya, Johari berkata dia serta keluarganya pernah hidup mewah, malah berteman akrab rapat dengan orang-orang terkenal.
Namun semua itu hilang dalam sekejap mata. Bisnis properti-nya seolah-olah tidak berkembang menyebabkan dia mengalami kerugian besar kira-kira 10 tahun lalu.
" Lebih menyedihkan, istri tercinta meninggal dunia pada 2008. Saya hanya bisa termenung ketika itu. Saya bahkan menggelandang karena tidak punya sumber pendapatan selain untuk makan minum," katanya.
Menurut Johari, yang menjadi kekuatannya ialah dua anaknya yang kini melanjutkan kuliah di universitas.
Kata Johari, selepas setahun hidup miskin, dia diterima bekerja sebagai koordinator lapangan oleh sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
" Saya kini tinggal di rumah warisan. Saya lebih bahagia sekarang ini. Apa yang saya lakukan sekarang memberi arti cukup besar buat saya serta keluarga," katanya.
Menurut Johari, aturan ditetapkan Allah SWT sangat hebat. Alhamdulillah, anaknya diberi rezeki untuk sukses dalam hidup.
" Putri saya saat ini sedang kuliah arsitektur di sebuah universitas di Prancis. Sedangkan yang bungsu kuliah di universitas dalam negeri," katanya.
Menurut Johari, hubungan dia dan anak-anaknya kini bertambah erat meski tidak memiliki pendapatan jutaan ringgit sebelumnya.
Johari juga lebih bahagia karena akhirnya bisa menolong mereka yang bernasib kurang beruntung seperti dirinya sekarang.
" Walaupun sekarang saya tidak berpendapatan jutaan ringgit, namun saya bahagia dan bersyukur. Karena dapat membantu orang bernasib kurang baik, terutama rekan-rekan gelandangan," katanya.
Sumber: Harian Metro
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN