Korban Banjir Bandang Di Adonara, Flores Timur (Foto: Liputan6.com)
Dream - Banjir bandang yang menerjang Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, masih dalam proses penanganan pemerintah. Tim gabungan TNI-Polri bersama masyarakat diketahui berhasil mengevakuasi sejumlah jenazah korban bencana banjir bandang di Adonara, Kabupaten Flores Timur.
Menurut informasi, evakuasi telah dilakukan sejak Minggu pagi, 4 April 2021 dan berhasil menemukan 58 jenazah.
" Sebanyak 54 jenazah yang sudah berhasil ditemukan adalah warga Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, dan 4 lainnya merupakan warga Kelurahan Lawerang, Kecamatan Adonara Timur," ungkap Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli, dikutip Liputan6.com.
Agustinus menambahkan, hingga kini masih ada tiga orang yang dinyatakan hilang dari Desa Riang Baran, Kecamatan Wotan Ulomado, masih dalam proses pencarian oleh warga yang dibantu aparat TNI dan Polri.
" Saat ini pemerintah bersama TNI/Polri dan stakeholder terkait serta masyarakat masih melakukan upaya pencarian korban yang belum ditemukan” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, akibat banjir bandang dan tanah longsor, ratusan orang mengalami luka-luka dan ratusan rumah warga rusak dan tertimbun material longsor.
" Korban luka-luka saat ini dalam perawatan tim medis baik dari RSUD Flores Timur maupun Puskesmas terdekat di Pulau Adonara," ujarnya.
Tak hanya evakuasi dan pencarian korban, menurut penjelasan Agustinus pemerintah masih terus mendistribusikan bantuan darurat bagi warga yang terdampak banjir.
Bantuan antara lain yaitu tempat tinggal semenatara serta membuka dapur umum di posko darurat.
" Kita sudah siapkan posko dan dapur umum bagi warga terdampak bencana," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, ratusan Warga Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, dan Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, NTT dilaporkan meninggal dunia akibat bencana banjir bandang yang terjadi pada Minggu, 4 Maret 2021 dini hari, sekitar pukul 01.00 WITA.
Wakil Bupati Flores Timur Agus Payong Boli kepada Liputan6.com mengatakan, berdasarkan laporan Kades Nelelamadike, saat ini ratusan warga dinyatakan meninggal dan belum dapat dievakuasi seluruhnya. Selain itu puluhan rumah tertimbun longsor.
" Saya telepon Kades Nelelamadike pak Pius Pedang, Mayat yang sudah dievakuasi belasan orang, yang dilaporkan korban meninggal tertimbun ratusan orang, belum bisa digali karena tidak ada alat berat," ujar Payong Boli.
Sumber: Liputan6.com
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya