Ilustrasi. (Foto: Pixabay)
Dream - Seorang fotografer terketuk hatinya ketika melihat seorang wanita tunawisma dengan anak kecil saat jalan-jalan di sekitar Bukit Bintang, Kuala Lumpur, Malaysia.
Dia pun menghabiskan waktu selama 20 menit untuk mengambil foto wanita bersama anak kecil itu.
Setelah mengambil foto, dia melihat interaksi wanita itu dengan anak kecil itu terlihat tulus. Tidak seperti tunawisma dengan anak kecil lainnya yang bekerja untuk sindikat yang sering terlihat di jalan-jalan.
Sebagai seorang fotografer profesional, dia ingin mengetahui lebih dalam tentang subyek fotonya.
Fotografer itu pun mendekati wanita itu dan mulai bertanya tentang kehidupannya. Kata-kata pertama yang keluar dari bibir wanita itu akan membuat sedih yang mendengar.
" Saya diusir dari rumah oleh suami sejak kemarin," kata wanita itu.
Setelah mengatakan itu, dia mengungkapkan sisa ceritanya kepada fotografer. Wanita itu mengaku diusir oleh suaminya yang pemalas dan pengangguran.
Sepanjang hari, suaminya hanya bermain game online tanpa pernah memikirkan kebutuhan rumah tangga.
Sementara dia sendirian yang membayar tagihan bulanan dan uang kontrak rumah.
Mereka sering bertengkar, dan baru-baru ini pertengkaran mereka semakin memanas.
Akhirnya, dia diusir oleh suaminya dan dilarang membawa apa-apa dari rumah.
Dia meninggalkan rumah sambil membawa anaknya. Dia juga beberapa kantong plastik berisi pakaian dan dokumen.
Wanita itu mengaku lebih nyaman tinggal di jalan daripada di rumah. Karena dia sudah muak dengan kehidupan rumah tangganya selama ini.
Suaminya melarang dia membawa akte kelahiran anaknya. Namun dia tak mau menyerah. Dia mengurus dan mencetak yang baru lagi.
Dia sebenarnya sudah membuat laporan ke polisi, tapi merasa ragu kasusnya akan ditindaklanjuti.
Jika ingin cepat selesai, wanita itu harus membayar tiga persidangan dan laporan yang berbeda.
Meski sudah mengaku sekarang jadi gelandangan, wanita itu harus membayar jika kasusnya ingin cepat selesai.
Ketika ditanya rencana selanjutnya, wanita itu mengatakan dia akan tetap berusaha menyekolahkan anaknya.
Beruntung, pihak sekolah bersedia membantu dengan membiarkan anaknya tetap bersekolah.
Sedangkan dia sendiri akan berusaha mencari pekerjaan sambilan, seperti jadi tukang cuci piring di warung atau restoran.
Untuk sementara, dia masih mengemis di seputar Kuala Lumpur sambil mencari pekerjaan tersebut.
Fotografer itu kemudian memberikan uang kepada wanita tersebut dan jaket untuk anaknya.
Foto-foto wanita dan anaknya itu kemudian diposting di akun Instagram-nya, dengan caption penuh motivasi.
" Yang paling penting adalah masih ada harapan di mata mereka, terlepas dari semua rasa sakit dan penderitaan yang mereka alami. Mereka punya harapan untuk masa depan."
(ism, Sumber: World of Buzz)
Advertisement
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang

4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal

Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah

UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini

Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun


Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!

Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025

Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025

KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang

Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal

4 Cara Top Up Roblox dengan Mudah dan Aman, Biar Main Makin Seru!