Trump Tinggalkan RS demi Sapa Pendukung, Tenaga Medis Ngamuk

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 6 Oktober 2020 09:00
Trump Tinggalkan RS demi Sapa Pendukung, Tenaga Medis Ngamuk
Banyak pakar kesehatan mengecam aksi Trump.

Dream - Komunitas kesehatan Amerika Serikat yang terdiri dari para dokter dan tenaga medis mengecam aksi Presiden Donald Trump. Penyebabnya, Trump dengan seenaknya meninggalkan rumah sakit militer Walter Reed, tempat dia dikarantina akibat Covid-19, hanya untuk menyapa para pendukungnya.

Trump tertangkap kamera memakai masker di dalam mobil dan melambaikan tangan untuk menyapa para pendukungnya. Dia sempat keluar rumah sakit tidak terlalu, hanya untuk menunjukkan kondisinya membaik kepada para pendukungnya.

Para ahli mengeluhkan tindakan Trump yang telah melanggar pedoman kesehatan yang sebenarnya ditetapkan pemerintahnya sendiri. Pemerintah AS mewajibkan pasien Covid-19 menjalani karantina. Akibatnya, muncul kekhawatiran Trump telah menulari Pasukan Pengawal Presiden (Secret Service).

Kecaman sudah berulang kali diterima Trump lantaran tindakannya yang kerap melanggar protokol kesehatan masyarakat. Juga karena terlalu sering menyebarkan informasi salah mengenai pandemi Covid-19.

1 dari 2 halaman

Bikin Khawatir

Sementara aksi terbarunya menimbulkan gelombang kritikan baik dari para ahli kesehatan maupun pengguna media sosial. Apalagi setelah dia mengaku banyak belajar tentang Covid-19 selama dirawat.

" Setiap orang yang ada dalam kendaraan selama kunjungan Presiden yang sama sekali tak penting itu sekarang harus dikarantina selama 14 hari," kata kepala pengobatan bencana di Universitas George Washington, James Phillips.

Phillips menyatakan para pengawal Presiden bisa matia hanya karena sandiwara politik Trump. " Ini adalah kegilaan," kata dia.

 

2 dari 2 halaman

Pembelaan Gedung Putih

Gedung Putih segera bereaksi. Juru Bicara Gedung Putih, Judd Deere, mengatakan tindakan pencegahan yang " tepat" sudah dilakukan untuk melindungi Trump selama keluar dari RS.

" Gerakan itu diizinkan oleh tim medis karena aman dilakukan," kata Deere.

Tetapi, Ketua Departemen Etika Medis dan Kebijakan Kesehatan Universitas Pennsylvania, Zeke Emanuel, menyebut aksi Trump sebagai tindakan yang memalukan.

" Menyuruh pasukan pengawalnya berkendara dengan pasien Covid-19, dengan jendela terbuka, membuat mereka berisiko terinfeksi. Dan untuk apa? Sebuah aksi humas," cuit Emanuel.

Sumber: Times of Israel

Beri Komentar