Baznas Dirikan Crisis Center Bantu Pengungsi Konflik Wamena

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Selasa, 1 Oktober 2019 11:02
Baznas Dirikan Crisis Center Bantu Pengungsi Konflik Wamena
Baznas mendorong pemulihan kondisi di Papua.

Dream - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mendirikan Baznas Crisis Center untuk membantu masyarakat yang terdampak dengan adanya konflik kemanusiaan yang terjadi di Wamena, Papua.

Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat Baznas, Irfan Syauqi Beik mengatakan, ratusan masyarakat pendatang yang berada di Papua terdampak konflik tersebut.

" Oleh karena itu, Baznas mengaktifkan Crisis Center Baznas untuk Papua sebagai upaya mendorong sebuah program yang terbaik yang bisa kita berikan dalam membantu memulihkan krisis Papua," ujar Irfan di kantornya, Senin, 30 September 2019.

Pelaksana Harian Crisis Center Baznas untuk Papua, Ahmad Fikri mengatakan, ada dua tugas utama pendidikan Crisis Center ini, yaitu akselerasi bantuan dan koordinasi berbagai pihak untuk melakukan bantuan terhadap pengungsi.

" Itu dua hal utama yang dilakukan Crisis Center Baznas," kata Fikri.

1 dari 5 halaman

Belum Kelola Korban Luka

Dia mengatakan, Crisis Center Baznas saat ini baru menerima pengungsi yang mengalami penyakit pusing, mual, lemas dan melakukan psikoterapi.

" Untuk yang luka, kebetulan (belum) masuk ke wilayah itu. Yang luka biasanya diterbangkan ke wilayah lain," ucap dia.

Dia menjelaskan, per hari ini, ada ratusan orang yang diterbangkan dari Wamena menggunakan pesawat Hercules untuk mengungsi. Hari ini, hanya ada dua jadwal penerbangan menggunakan pesawat Hercules.

" Hercules yang keluar dari Wamena mengangkut pengungsi, dan yang masuk hanya mengangkut logistik," ujar dia.

2 dari 5 halaman

Jokowi Sampaikan Belasungkawa Pada Korban Kerusuhan Papua

Jokowi Ucapkan Duka Meninggalnya 2 Mahasiswa UHO© MEN

Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya 33 orang akibat kerusuhan di Wamena, Papua. Jokowi mengatakan aparat keamanan bekerja keras menjaga seluruh warga di sana.

" Pertama saya ingin mengucapkan duka yang mendalam dan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya korban yang ada di Wamena 33 orang telah meninggal di sana," kata Jokowi dilaporkan Merdeka.com, Senin, 30 September 2019.

Jokowi menyoroti kerusuhan terjadi akibat adanya kelompok bersenjata yang melakukan kekerasan. Para pelaku membakar rumah-rumah warga.

" Kepala suku Lembah Baliem di Wamena sudah mengajak dan mengimbau untuk seluruh warga agar tidak mengungsi keluar Wamena, ini saya kira sebuah imbauan yang baik. Polisi juga telah menangkap beberapa tersangka yang melakukan pembunuhan dan pembakaran yang ada di Wamena," ucap dia.

3 dari 5 halaman

Siap Bertemu Tokoh

Untuk meredam konflik yang terjadi, Jokowi siap bertemu dengan tokoh kelompok The United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) dan Komite Nasional Papua Barat (KNPB). Dia menyatakan akan menerima siapapun jika tujuannya ingin bertemu dan duduk bersama.

" Ya enggak ada masalah bertemu saja. Dengan siapapun akan saya temui kalau memang ingin bertemu," kata dia.

Sebelumnya Perwakilan DPRD Papua Barat, Ferdinando Solosa, menyampaikan beberapa poin persoalan kepada Jokowi. Dia berharap apa yang terjadi di Papua saat ini dapat segera diredam dengan damai.

" Persoalan ini, harapan kami masalah di Papua bisa diselesaikan secara bertahap, dengan baik, sehingga pemerintahan dan pembangunan di sana bisa berjalan baik," kata Kantor Staf Presiden, Ferdinando, Jakarta Pusat, Selasa, 24 September 2019.

Sumber: Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin

4 dari 5 halaman

Jokowi Usulkan Pelantikan Presiden-Wakil Presiden Dimajukan Satu Hari

Dream - Ketua Umum Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi mengatakan, presiden terpilih 2019-2024, Joko Widodo mengusulkan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden yang akan dilaksanakan pada 20 Oktober 2019 maju satu hari.

" Pak Jokowi mengusulkan pelantikan maju satu hari," ujar Budi kepada Liputan6.com, Minggu 29 September 2019.

Menurutnya, usulan itu disampaikan oleh mantan Gubernur DKI Jakrta saat relawan Projo berkunjung ke Istana Negara pada Jumat, 27 September 2019.

" (Disampaikan) Pak Jokowi," kata dia.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asyari menjelaskan, tanggal 20 Oktober dipilih sebagai waktu pelantikan Presiden-Wakil Presiden terpilih merupakan dilakukan sejak 2004 silam.

" Masa jabatan Presiden itu waktunya tertentu (fix term) 5 tahun dan sudah sejak Pilpres (pemilu) langsung pertama tahun 2004, pelantikan Presiden 20 Oktober 2004," kata Hasyim.

Meski 20 Oktober 2019 nanti akan jatuh pada hari Minggu, KPU tidak mempermasalahkan jika pelantikan Presiden dan Wakil Presiden dilakukan pada hari libur.

" Karena itu hasil Pemilu 2019 pelantikan Presiden 20 Oktober 2019, tanpa melihat jatuh pada hari apa," ucap dia. (mut)

(Sumber: Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

5 dari 5 halaman

Jokowi Turut Berduka untuk 2 Mahasiswa Meninggal di Aksi Demo Kendari

Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ucapan duka atas meninggalnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, Randi dan M Yusuf Kardawi.

Keduanya meninggal saat terjadi aksi demonstrasi menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKHUP) di Gedung DPRD Sulawesi Tenggara, Kendiri, Kamis, 26 September 2019.

" Innalillahi wainnailaihi rojiun, saya atas nama pemerintah, menyampaikan duka cita yang mendalam dan belasungkawa mendalam atas meninggalnya ananda Randy dan ananda Yusuf Kardawi," kata Jokowi dilaporkan Liputan6.com, Jumat, 27 September 2019.

Jokowi mengatakan telah mendapat laporan meninggalnya dua mahasiswa tersebut dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Jokowi berharap keluarga dua mahasiswa tersebut dapat diberi ketabahan.

" Semoga apa yang diperjuangkan menjadi kebaikan bagi bangsa ini dan mendapatkan tempat yang paling mulia di sisi-Nya," ucap dia.

(Sah, Sumber: Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Beri Komentar