Dream - Pada bulan Ramadan ini, negara Pakistan kembali memperoleh cobaan. Korban meninggal akibat cuaca panas yang melanda Pakistan mencapai 260 orang. Jumlah ini meningkat dibandingkan Sabtu lalu sebanyak 122 orang.
Sebagian besar korban meninggal adalah para orang lanjut usia dan tuna wisma. Mereka tidak kuat menahan panasnya cuaca yang mencapai 45 derajat Celcius.
Diprediksi, cuaca panas tersebut akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan. Tetapi, hujan telah turun di sebagian wilayah di Pakistan.
Warga Pakistan menghadapi cuaca buruk selama tiga hari terakhir. Pemadaman listrik untuk menghindari dampak buruk cuaca panas semakin menambah penderitaan mereka.
Ratusan orang menjalani perawatan lantaran menderita sakit akibat cuaca panas ini seperti demam, dehidrasi, dan tekanan darah rendah. Sebagian dari mereka dinyatakan meninggal selama dalam perawatan.
" Ini merupakan situasi darurat karena warga Karachi belum pernah mengalami cuaca seperti ini selama beberapa dekade," ujar pengawas medis di rumah sakit Jinnah, dr Seemi Jamali, seperti dikutip Dream dari hindustantimes.com, Selasa, 23 Juni 2015.
Dia mengatakan cuaca panas telah menewaskan sedikitnya 150 orang di Karachi. Sementara dalam kurun waktu tiga hari terakhir, sebanyak 68 jenazah yang dibawa ke rumah sakit, yang kesemuanya merupakan korban cuaca panas.
Jamali mengatakan sebanyak 35 jasad dibawa ke pusat pemakaman sejak Jumat. Jasad-jasad yang dibawa dari seluruh rumah sakit mencapai 260 jenazah.
" Gelombang panas ini tidak biasa dan kami menyarankan orang-orang tidak pergi keluar rumah kecuali benar-benar diperlukan," kata Jamali.
Perdana Menteri Nawaz Sharif telah memerintahkan seluruh lembaga dan layanan terkait untuk menangani situasi. Dia mengatakan pemerintah akan terus memantau krisis listrik di pusat keuangan Pakistan.