Korban Tewas Gelombang Panas Pakistan Tembus 700 Orang

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 24 Juni 2015 14:44
Korban Tewas Gelombang Panas Pakistan Tembus 700 Orang
Kematian terbesar tercatat terjadi di Karachi mencapai 692 orang.

Dream - Pakistan tengah dilanda gelombang panas terhebat selama beberapa dekade terakhir. Sebanyak 700 orang dinyatakan tewas akibat gelombang panas yang melanda Pakistan sejak Sabtu pekan lalu.

Gelombang panas menyapu kawasan Provinsi Sindh sejak Jumat pekan lalu. Sejak Sabtu, pemerintah setempat menyatakan situasi dalam keadaan darurat.

Kematian tertinggi terjadi di Karachi mencapai 692 orang, sementara 10 korban tewas lainnya ada di bagian selatan Sindh. Penyebab kematian adalah kejang akibat panas, dehidrasi, serta tekanan darah rendah.

Cuaca panas dengan temperatur mencapai 44 hingga 45 derajat Celcius tercatat terjadi di Karachi sejak Jumat hingga Selasa kemarin. Cuaca panas ini diprediksi akan bertahan selama beberapa hari ke depan.

Tiga rumah sakit pemerintah melaporkan sebanyak 341 korban meninggal sejak Sabtu hingga Senin. Sementara selama Selasa kemarin, terdapat 200 korban meninggal.

" 200 kematian ini termasuk jasad yang telah dikirim juga mereka yang meninggal di rumah sakit," ujar Pengawas Medis RS Jinnah Seemi Jamali.

Jamali mengatakan selama empat hari terhitung sejak Sabtu hingga Selasa kemarin, RS Jinnah telah merawat sebanyak 3.000 korban gelombang panas.

Korban tewas di RS Abbasi Shaheed hingga Selasa mencapai 71 orang. Sementara di RS Sipil, Dokter Saeed Qureshi mengkonfirmasi jumlah kematian mencapai 70 orang akibat gelombang panas ini.

Sejak situasi dinyatakan darurat, militer dan petugas keamanan segera mendirikan pusat-pusat kesehatan untuk mengobati korban. Pusat-pusat kesehatan itu dilengkapi obat-obatan dan peralatan medis yang memadai.

Kepala Pemerintahan Sindh Qaim Ali Shah meminta sekolah, perguruan tinggi, dan kantor pemerintah untuk tutup. Hal ini untuk penderitaan mereka akibat gelombang panas ini.

" Kami menutup kantor, sekolah dan perguruan tinggi tidak hanya di Karachi tapi seluruh Sindh," ungkap Shah. (Ism) 

Beri Komentar