Tangkapan Layar Instagram
Dream - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto menyayangkan sikap ibu yang mendorong keluar anaknya dari dalam mobil di Kota Malang,, Jawa Timur. Peristiwa itu sempat terekam dan viral di media sosial.
" Tak seharusnya orangtua melakukan itu," ujar Susanto dalam keterangan tertulisnya kepada Dream, Jumat 29 Maret 2019.
Ia menyarankan bila ada perselisihan, hendaknya diselesaikan dengan cara baik-baik. Menurut Susanto, orangtua jangan berlebihan memberikan sanksi bila anak bersalah.
" Tak ada alasan yang membenarkan melakukan tindakan tak elok sebagaimana dalam video," ucap dia.
Lebih lanjut Susanto mengimbau kepada para orangtua membiasakan perilaku bersahabat dengan anak. Sehingga hubungan yang harmonis dan saling menghormati satu sama lain terjaga dengan baik.
" Jika ada hal-hal yang kurang pas, dari perilaku anak berikan bimbingan dengan cara tepat bukan dengan kekerasan," kata dia.
Minta Maaf
Akhirnya, sang ibu angkat bicara dan meminta maaf atas sikapnya terhadap sang anak.
Dikutip dari akun Instagram @humas_polres_malang_kota, Jumat 29 Maret 2019, sang ibu yang didampingi Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Malang Kota dan pihak sekolah putrinya, meminta maaf.
“ Terkait dengan dugaan kekerasan terhadap anak, saya menyampaikan permohonan maaf atas viral video itu,” kata dia.
Dream - Video seorang wanita mendorong anak SD dari dalam mobil viral dan menjadi sorotan. Dua orang yang terlibat dalam peristiwa itu diketahui sebagai ibu dan anak kandungnya.
Sang ibu, diketahui bernama Wati, akhirnya memberikan klarifikasi. Dia mengaku khilaf sampai mengusir anaknya keluar mobil.
Kasatreskrim Polres Malang Kota, AKP Komang Yogi Arya Wiguna, mengatakan pihaknya telah mendatangi kediaman Wati. Polisi telah meminta penjelasan dari Wati atas kejadian yang sempat viral tersebut.
" Hasil dari klarifikasi menyatakan bahwa ada kesalahpahaman dan cekcok antara ibu dan anak tersebut, hal ini karena kegiatan les," ujar Yogi, dikutip dari Merdeka.com, Jumat 29 Maret 2019.
Menurut Yogi, awalnya si anak menolak masuk les. Bocah itu beralasan tidak membawa baju ganti.
" Sedangkan dari ibunya menginginkan si anak tetap berangkat les. Terjadi kesalahpahaman di sana, ada sedikit saling dorong, anak terjatuh. Tetapi setelah itu anak kembali ke mobil dan dibawa kembali ke rumah," kata Yogi.
Usai kejadian, kata Yogi, antara Wati dan anaknya sudah tidak terjadi masalah. Namun demikian, video peristiwa tersebut sudah kadung tersebar di media sosial.
" Si anak tersebut sudah minta maaf pada ibunya karena memang merasa membantah perintah orangtuanya. Padahal itu maksud orangtuanya itu baik, agar si anak itu, ikut les, biar pintar," kata dia.
Selanjutnya, kata Yogi, Wati mengaku khilaf saat diperiksa petugas dan meminta maaf. Permintaan maaf itu kemudian disampaikan dalam bentuk video yang diunggah di akun Humas Polres Malang Kota.
Atas permintaan maaf dari Wati, polisi menyatakan tidak melanjutkan penanganan kasus tersebut dengan mempertimbangan sisi terbaik bagi si anak. Hubungan ibu dan anak itu pun sudah membaik.
" (Anak) sudah bersekolah seperti biasa. Tidak ada yang sangat mempengaruhi spikis anak. Hubungan ibu dan anak sudah terjalin kembali, sehingga memang kami menganggap penyelidikan sudah kami rasa cukup," kata dia.
Lebih lanjut, Yogi menerangkan keputusan penghentian penanganan itu juga didasarkan pada asas manfaat. Video yang dibuat si ibu sudah dinyatakan cukup.
" Jadi kalau memang sudah tidak ada lagi yang perlu diperkarakan antara ibu dan anak ya sudah, untuk kebaikan dan manfaat anak tersebut, khususnya anak tersebut, tumbuh kembang, psikisnya," ucap dia.
Sumber: Merdeka.com/Darmadi Sasongko
Dream – Video ibu yang mendorong anak ke luar mobil viral di jejaring sosial. Akhirnya, sang ibu angkat bicara dan meminta maaf atas sikapnya terhadap sang anak.
Dikutip dari akun Instagram @humas_polres_malang_kota, Jumat 29 Maret 2019, sang ibu yang didampingi Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Malang Kota dan pihak sekolah putrinya, meminta maaf.
“ Terkait dengan dugaan kekerasan terhadap anak, saya menyampaikan permohonan maaf atas viral video itu,” kata dia.
(Sumber: Instagram @humas_polres_malang_kota)
Wati, begitu nama si ibu menyebut kejadian itu berlangsung pada Selasa 26 Maret 2019, pukul 15.30 di Jalan Bandung, Kota Malang, Jawa Timur.
“ Terjadi perselisihan saya dan putri saya secara spontan, refleks, dan di luar kendali,” kata dia.
Wanita ini mengaku khilaf dan emosi ketika sedang memarahi anak. Dia juga mengaku berbuat yang tak pantas dilihat oleh orang lain.
“ Saya tak memiliki sedikit pun (niatan) menyakiti putri saya tercinta. Karenanya, dari lubuk hati paling dalam, saya menyesal dan memohon maaf,” kata dia.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib