Lebih Parah Dari Lampung, Jalan Rusak Di Sini Cuma Ditutup Karpet (Oddity Central)
Dream - Kondisi infrastruktur jalan di Provinsi Lampung belum lama ini menjadi perbincangan masyarakat. Jalanan berlubang dan berkubang itu bahkan sempat ditinjau langsung Presiden Joko Widodo setelah viral unggahan pembuat konten bernama Bima tentang kondisi jalan rusak di daerah tersebut.
Jalanan rusak tentu saja tidak hanya terjadi di Lampung. Sejak Presiden membuka akses untuk masyarakat melaporkan kondisi infrastruktur lewat komentar di Instagram, keadaan tak kalah berbeda juga dialami warga dari daerah lain.
Masalah infrastruktur yang rusak juga bukan persoalan rakyat Indonesia saja. Beberapa negara juga mengalaminya.
Tindakan pemerintah dalam memperbaiki jalanan rusak juga dilakukan banyak pemerintahan di negara lain. Namun apa yang dilakukan instansi di negara ini membuat warganya naik pitam.
Jalan rusak yang panjangnya sampai ratusa kilometer di Lampung ternyata juga dialami di daerah Maharashtra, India.
Dilansir dari Oddity Central, masyarakat desa di distrik Jalna Maharashtra telah lama meminta pemerintah untuk memperbaiki jalan mereka yang sudah tidak bisa dilalui.
Setelah melewati proses panjang, akhirnya beberapa bulan yang lalu permintaan tersebut dikabulkan. Masyakarat senang akhirnya jalan mereka sudah mulus dan bisa dilalui kendaraan.
Akan tetapi kebahagian itu hanya berlangsung sebentar. Masyarakat mengaku marah mengetahui aspal yang baru dibangun sebenarnya hanyalah karpet yang dilapisi aspal tipis.
Perusahaan yang bertanggung jawab atas proyek tersebut melakukan pekerjaan asal-asalan yang sangat merugikan.
Mereka sengaja meletakkan lapisan aspal tipis di kanvas seperti karpet yang sangat mudah diangkat dari dasar tanah.
Video yang beredar di Twitter memperlihatkan masyarakat yang protes dengan membongkar lapisan karpet tersebut untuk menunjukkan bahwa ‘jalan itu palsu'. Mereka mengkritik perusahaan yang bertanggung jawab atas pekerjaan itu.
Jalan yang buruk dibangun sebagai bagian dari Skema Jalan Pedesaan Perdana Menteri.
Setelah kejadian tersebut viral, perusahaan yang mengerjakan proyek mengkliam telah menggunakan teknologi Jerman terbaru untuk membangun jalan tersebut.
Namun, penduduk setempat tidak mempercayai dan menuntut kontraktor, insinyur jalan, dan departemen terkait karena telah berlaku curang. Jalan yang mereka bangun jelas-jelas tidak akan bertahan lama.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah