Luhut: PON Jadi Pembelajaran Pelaksanaan Event Besar di Tengah Pandemi

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 11 Oktober 2021 19:12
Luhut: PON Jadi Pembelajaran Pelaksanaan Event Besar di Tengah Pandemi
Meski terjadi peningkatan mobilitas, tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan selama penyelenggaraan PON XX Papua.

Dream - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan, terjadi peningkatan mobilitas masyarakat berkaitan dengan Pekan Olahraga Nasional. Banyak masyarakat Jawa-Bali yang bepergian ke Papua untuk menyaksikan perhelatan pesta olahraga tersebut.

Meski demikian, kata Luhut, tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 secara signifikan. Kondisi ini akan jadi patokan dalam pelaksanaan acara-acara skala besar ke depan.

" Pelaksanaan PON ini akan menjadi pembelajaran untuk pelaksanaan event-event besar lainnya," ujar Luhut dalam konferensi pers PPKM, disiarkan kanal Sekretariat Presiden.

Menurut Luhut, jumlah orang terpapar Covid-19 selama pelaksanaan PON tercatat sekitar 80 orang. Akan diambil langkah terintegrasi untuk penanganan penularan ini.

" Sehingga kita ke depan akan bisa melakukan hal yang sama," ucap Luhut.

 

1 dari 5 halaman

Kondisi Covid-19 Terus Membaik

Sementara, Pemerintah telah menerbitkan Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 17 Tahun 2021. SE tersebut berisi ketentuan untuk mengantisipasi terjadinya penularan Covid-19 ketika kontingen peserta PON pulang ke daerah asalnya.

Kondisi Covid-19 di Jawa-Bali menunjukkan perkembangan signifikan. Luhut menyebut angka kasus positif harian dalam sepekan terakhir turun sekitar 8,9 persen dari puncaknya pada 15 Juli 2021. Demikian pula dengan angka kematian harian terus menurun.

" Pada 10 Oktober hanya terdapat kasus kematian sebesar 39 untuk nasional dan 17 untuk Jawa-Bali," kata Luhut.

Lebih lanjut, Luhut menyatakan tingkat pemulihan Covid-19 Indonesia lebih baik dibandingkan sejumlah negara. Dia mendasarkan hal itu pada Indeks Pemulihan Covid-19 yang diluncurkan Nikkei Asia.

" Peringkat Indonesia jauh lebih baik dibandingkan Malaysia, Singapura, hingga Thailand," kata dia. 

2 dari 5 halaman

Status PPKM Level 1, Kota Blitar Uji Coba Pelaksanaan New Normal

Dream - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berakhir hari ini diputuskan kembali diperpanjang hingga dua pekan ke depan. Di periode yang berlagsung 5-18 Oktober 2021, pemerintah akan melakukan uji coba gaya hidup normal baru (New Normal) di Kota Blitar, Jawa Timur.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan penerapan uji coba New Normal ini seiring dengan status PPKM Level 1 yang sudah diperoleh Kota Blitar.

" Pemerintah akan memberlakukan uji coba PPKM Level 1, New Normal, di Kota Blitar," ujar Luhut dalam konferensi pers disiarkan Sekretariat Presiden.

Menurut Luhut, Kota Blitar telah memenuhi syarat indikator yang ditetapkan WHO. Selain itu, Kota Blitar mampu mencapai target vaksinasi dosis pertama sebesar 70 persen dan dosis pertama lanjut usia (lansia) sebesar 60 persen.

" Penerapan PPKM Level 1 akan mendekati kehidupan masyarakat yang normal," kata dia.

3 dari 5 halaman

Bentuk Task Force Pantau New Normal di Kota Blitar

Untuk mengimbangi pelaksanaan PPKM New Normal, Pemerintah bakal meningkatkan upaya surveilance dengan menggenjot testing dan tracing. Selain juga meningkatkan pengawasan dalam penerapan protokol kesehatan.

" Kami sudah membentuk task force juga yang terdiri pakar-pakar yang ahli di bidangnya untuk nanti tinggal beberapa waktu di Kota Blitar untuk memonitor," terang Luhut.

Jika uji coba tersebut dinyatakan berhasil, akan diberlakukan di kabupaten dan kota lain. Syaratnya pada kabupaten kota yang dapat masuk level 1.

" Pemerintah akan melakukan pengawasan ketat dengan memonitor seluruh kegiatan aktivitas masyarakat di seluruh wilayah Kota Blitar agar dapat kita merespons bila ada hal-hal yang dianggap darurat," ucap Luhut.

4 dari 5 halaman

Jabodetabek Tak Berubah, Semarang Raya Wilayah Aglomerasi Satu-satunya Level 2

Dream - Presiden Joko Widodo mengumumkan perpanjangan PPKM 31 Agustus hingga 6 September 2021. Meski demikian, perkembangan situasi Covid-19 di sejumlah daerah menunjukkan tren membaik.

Menurut Jokowi, ada satu wilayah aglomerasi yang berhasil turun ke level 2. Wilayah aglomerasi tersebut yaitu Semarang Raya.

" Untuk Semarang Raya berhasil turun ke level 2 sehingga sehingga secara keseluruhan di Jawa-Bali ada perkembangan cukup baik," ujar Jokowi dalam konferensi pers disiarkan Sekretariat Presiden.

Dibandingkan dengan wilayah aglomerasi lain, Semarang Raya terlihat lebih baik. Wilayah aglomerasi Jawa Bali lain seperti Jabodetabek, Bandung Raya, Surabaya Raya, Malang Raya dan Solo Raya baru turun ke level 3.

 

5 dari 5 halaman

Berlakukan Kembali Pelonggaran

Jokowi mengatakan hasil evaluasi penerapan protokol kesehatan di sejumlah sektor menunjukkan tren cukup baik. Sehingga Pemerintah kembali melakukan pelonggaran di sejumlah aktivitas.

Meski begitu, Jokowi kembali mengingatkan semua pihak untuk berhati-hati. Ini mengingat kasus Covid-19 belum sepenuhnya reda, ditandai dengan terjadinya lonjakan kasus di sejumlah negara.

" Kita harus bersama-sama menjaga agar kasus Covid-19 tidak naik lagi. Kuncinya sederhana, ayo segera ikut vaksin, ayo disiplin terapkan protokol kesehatan," kata Jokowi.

Beri Komentar