Mahfud: Haru, Orang Kaya Wafat Saat Antre, Profesor Beri Oksigen ke Yuniornya

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Selasa, 27 Juli 2021 13:00
Mahfud: Haru, Orang Kaya Wafat Saat Antre, Profesor Beri Oksigen ke Yuniornya
Tapi, cerita Mahfud MD tentang perjuangan para pasien Covid-19 itu justru menuai kritikan pedas.

Dream - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, membagikan kisah para pasien Covid-19. Menurut dia, ada orang kaya raya di Jawa Timur yang harus mengembuskan nafas saat mengantre untuk mendapatkan perawatan.

" Mengharukan. Ada seorang kaya raya di Jatim meninggal ktk sdg menunggu antrean penanganan," demikian kicau Mahfud MD di Twitter.

Lewat kicauan itu pula, Mahfud MD menuliskan ada profesor senior kedokteran yang rela menyerahkan kesempatan menggunakan satu-satunya tabung oksigen yang tersisa saat menjalani perawatan Covid-19. " Sang profesor kemudian wafat," lanjut Mahfud.

1 dari 3 halaman

Sebelum sang profesof wafat

Menurut Mahfud, sebelum meninggal dunia, sang profesor bilang bahwa yuniornya masih muda, masih punya banyak kesempatan untuk mengabdi, sehingga rela menyerahkan tabung oksigen tersebut. " Itu cerita haru," ujar Mahfud.

Tapi, sambung dia, banyak cerita orang yang terinfeksi Covid-19 sembuh setelah ditangani dan menjalani perawatan.

2 dari 3 halaman

Dapat Kritikan

Menanggapi cuitan Menkopolhukam tersebut, anggota DPR Fraksi Gerindra, Fadli Zon, langsung melancarkan kritik pedasnya. Menurutnya, Mahfud MD seharusnya menyematkan kata permohonan maaf.

" Harusnya katakan 'Mohon maaf ini terjadi'. Twit seperti ini macam reaksi orang di luar pengambil keputusan/pemerintah," kata Fadli Zon dalam cuitannya, Senin 26 Juli 2021.

Fadli melanjutkan cuitan Mahfud seolah menyuruh rakyat untuk menyelematkan diri sendiri. Dia juga meminta agar Mahfud tak perlu mendramatisir, layaknya sinteron 'Ikatan Cinta'.

" Rakyat spt disuruh selamatkan diri masing2. Tak perlu didramatisir spt sinetron Ikatan Cinta," ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

"Harta dan Jabatan Tak Ada Guna"

Sebelumnya, Mahfud pernah berbicara bagaimana harta dan jabatan seolah tak ada gunanya di masa pandemi. Menurutnya, warga yang terpapar Covid-19 dari semua kalangan tetap harus antre masuk ke rumah sakit.

" Nah sekarang saudara, harta, jabatan, dan sebagainya ndak ada gunanya. Karena sekarang sudah pada antre di RS, nggak dapat tempat. (Yang) hartanya banyak, yang mau bayar paling mahal sudah nggak bisa, ini sudah ditepati begitu banyak orang di RS," kata Mahfud Md beberapa waktu lalu.

Mahfud juga mengungkapkan kondisi di Indonesia telah berubah. Dahulu penanganan Covid-19 berfokus pada tracing dan mau diobati, kini masyarakat justru banyak yang meminta masuk ke rumah sakit. Selain itu, akses untuk pengobatan ke luar negeri pun sudah sulit diakses.

" Banyak uang ke luar negeri nggak bisa berobat juga ke luar negeri. Kalau dulu orang punya uang bisa mau ke Jerman, Singapura sekarang nggak bisa. Di sana tutup, di sini penuh," jelasnya.

 

 

Beri Komentar